Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

commit to user 29

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan cara teknik studi pustaka. Teknik studi pustaka adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan yang berhubungan dengan masalah penyelidikan. Dalam melakukan studi pustaka diperlukan pengetahuan tentang perpustakaan sebagai sumber literatur yang diperlukan dalam mencari materi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dari literatur yang tersedia Hadari Nawawi, 1993 : 133. Studi pustaka merupakan sebuah penelitian di perpustakaan yang bertujuan mengumpulkan data dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruang perpustakaan, misalnya : buku, surat kabar, majalah dan dokumen. Data tersebut berfungsi sebagai wahana informasi terhadap materi yang akan dibahas dalam penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi maka peneliti juga bisa memenfaatkan internet dalam rangka studi pustaka untuk mengumpulkan data- data yang berkaitan dengan tema penelitian. Studi pustaka ini dilakukan sistem kartukatalog atau menggunakan komputer dengan cara mencatat beberapa sumber tertentu yang berkaitan dengan penelitian dengan mencantumkan keterangan mengenai nama pengarang, judul buku maupun subyek yang dicari.. Oleh karena itu perlu mengingat kata kunci yang terdapat dalam subyek yang dibahasnya, sehingga menemukan buku dan artikel yang dimaksudkan dalam katalog atau komputer. Buku-buku dan artikel yang telah ditemukan di perpustakaan dibaca dan dipahami, kemudian mencatat hal-hal yang dianggap penting dan relevan dengan permasalahan yang akan diteliti. Dengan demikian diperoleh data yang akan digunakan dalam penulisan skipsi ini.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitan ini adalah teknik analisis historis. Analisa data adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca Mohammad Nazir, 1988 : 419. commit to user 30 Menurut Sartono Kartodirjo 1993 : 88 bahan utama yang digunakan sejarawan menyusun suatu cerita atau analisis sejarah adalah fakta, dan fakta itu pada hakikatnya adalah konstruk yang dibuat oleh sejarawan, sehingga interpretasi, baik analisis maupun sintesis orang bisa berbicara pendapat. Perbedaan pendapat itu sah meskipun datanya sama. Dari sinilah interpretasi sering disebut juga sebagai penyebab subyektivitas. Sementara itu Sidi Gazalba 1981 : 38 mendefinisikan fakta sebagai usaha pikiran manusia untuk merumuskan kenyataan itu sendiri dari bahan-bahan yang diwarisi. Untuk menganalisa suatu karya sejarah diperlukan adanya kritik ektern dan kritik intern. Hal ini dilakukan karena setiap peneliti cenderung memiliki unsur subyektivitas terutama dalam abstraksi fakta. Untuk mengurangi kecenderungan tersebut, seorang peneliti harus mempunyai kerangka teoritis dan metodologi yang kuat, sehingga fakta-fakta sejarah yang telah dianalisa, dikritik dan diinterpretasikan akan menjadi suatu penelitian sejarah yang dapat diakui kebenarannya Pengkajian fakta-fakta oleh sejarawan memang tidak bisa lepas dari subyektivitas, karena itulah diperlukan alat-alat analisis seperti konsep-konsep dan teori-teori sebagai penyeleksi fakta, interpretasi dan kesimpulan yang cenderung memiliki subyektivitas terutama dalam abtraksi fakta, maka untuk menguranginya seseorang peneliti harus mempunyai kerangka berpikir teroritik dan metodologi yang kuat, setelah diadakan analisis, kritik sumber dan interpretasi, maka fakta sejarah dapat menjadi suatu cerita yang dapat dipercaya kebenarannya. Dalam hal ini menggunakan teori – teori intervensi, hubungan internasional, dan kekuasaan untuk menganalisis dan mendapatkan fakta sejarah mengenai 1 Motivasi AS melakukan intervensi terhadap Kuba, 2 Realisasi pelaksanaan intervensi AS terhadap Kuba, 3 Implikasi intervensi terhadap politik dan perekonomian Kuba. commit to user 31

F. Prosedur Penelitian