commit to user 62
wisata, menyewakan kamar yang tersisa, atau terlibat dalam bisnis atau terlibat dalam bisnis prostitusi. Sedangkan pegawai perusahaan asing, kedutaan besar, dan
perusahaan swasta yang bergaji dollar tidak bisa menerima gajinya karena mereka dibayar melalui badan pemerintah urusan konversi gaji dari dollar ke pesso
www.republika.co.id, diunduh tanggal 29 Juli 2010. Embargo ekonomi AS, juga membuat kegiatan perdagangan makin
kompleks dan berbiaya tinggi. Produsen peralatan medis tidak bisa memasukan produk ke Kuba, apabila mengandung komponen asal AS. Selain itu, Kuba juga
terisolasidari pasar modal internasional, karena dikeluarkan dari IMF dan badan- badan pemberi kredit lain www.republika.co.id, diunduh tanggal 29 Juli 2010.
Dengan segala kesulitan ekonomi tersebut, Fidel Castro masih tetap berkuasa dan tetap menjalankan sistem pemerintahan sosialisme-komunisme,
serta menolak kemauan AS yang menginginkan adanya demokrasi, kebebasan, dan sistem pasar bebas di Kuba. Bahkan, saat Fidel Castro menyerahkan tahta
pemerintahan kepada sang adik Raul Castro, Raul Castro tetap menjalankan pemerintahan seperti yang dilakukan oleh Fidel Castro.
2. Kebijakan Fidel Castro dalam Menghadapi Embargo Ekonomi AS
a. Pembangunan Ekonomi
Pada dekade awal setelah 1959, pembangunan ekonomi Kuba didominasi dengan kebijakan reformasi agrarian. Kebijakan yang pertama kali dilakukan pada
tahun 1962, yang mengalihkan status 40 tanah pribadi menjadi milik negara, Tambahan, 40 tanah telah didistribusikan kepada produser-produser petani
skala kecil desa skala kecil mencakup 120.000 petani dan menyisakan 20 untuk pemilik tanah yang berukuran menengah dan luas. Distribusi tanah ini membuka
lapangan kerja yang begitu luas bagi para petani yang selama beberapa abad tidak berhak atas tanah mereka sendiri Hidayat Mukmin, 1981: 136.
Sektor industri dan perbankan utama dinasionalisasi. Sistem partisipasi buruh yang demokratis diperkenalkan dan didasarkan pada sistem pemilihan
delegasi tempat bekerja. Selama tahun 1960-an, ekonomi Kuba menerapkan
commit to user 63
sistem penganggaran keuangan yang dipegang oleh Che Guevara yang saat itu menjabat sebagai Kepala Perbankan dan Menteri Perindustrian. Sistem tersebut
menekankan pada insentif moral dan materil, kerja sukarela dan upaya untuk meningkatkan kesadaran buruh.
Meskipun kerjasama ekonomi secara umum menguntungkan bagi perekonomian Kuba, hal tersebut telah menciptakan distorsi dalam struktur
ekonomi. Pada tahun 1970-an dan di awal tahun 1980-an, Kuba memperkuat pembangunan ekonomi dan memperkenalkan organisasi-organisasi kekuatan
rakyat, yang bertujuan untuk mendemokratiskan pengambilan kebijakan. Pada pertengahan tahun 1980-an, situasi ekonomi politik mulai memperlihatkan
tantangan-tantangan besar bagi revolusi Kuba. Kondisi perekonomian mulai memperlihatkan tanda-tanda akan terjadinya stagnasi dan meningkatnya praktek-
praktek birokrasi. Pada tahun 1980 Kuba menitik beratkan pada tindakan-tindakan politik daripada melakukan konsolidasi bidang sosial ekonomi. Kuba mengalami
penurunan kehidupan ekonomi perdagangan akibat dari blokade AS serta keadaan intern dalam negeri yang membuat para penduduk Kuba berupaya ke luar negeri
untuk mencari penghidupan. Hal ini semain diperparah dengan penurunan produksi tebu dan gula. Berakhirnya Perang Dingin di akhir tahun 1980-an dan
hancurnya Uni Soviet serta negara-negara Eropa Timur yang merupakan aliansi ketat Kuba kemudian membawa perubahan yang sangat drastis bagi negara
sosialis tersebut. Kuba dengan segera melakukan perbaikan ekonomi yang mengalami stagnasi akibat 70 impor negara tersebut berasal dari wilayah Eropa
Timur praktis terhenti. Berhentinya proses dagang dengan Uni Soviet secara tiba- tiba mengakibatkan penurunan pemasukan nasional sebesar 55 dari tahun 1989-
1992 Issac Saney, 2003: 36. Kondisi sosial ekonomi yang tidak menentu tersebut semakin diperparah
dengan pengetatan embargo oleh AS. Bahkan pada tahun 1992, AS semakin mengintensifkan tekanan ekonominya, yang paling menonjol yaitu dengan
dikeluarkannya
Cuba Democracy Act
pada tahun 1992 dan
Cuban Liberty and Democratic Solidarity Libertad Act
pada tahun 1996. Legislasi ini merupakan merupakan sebuah
coup de grace
, yang melemaskan Kuba dari sumber-sumber
commit to user 64
kapital, peluang komersial dan hubungan dagang yang tersisa diperkirakan, akibat blokade ekonomi, Kuba harus membayar lebih 60 milyar AS. Sebuah
studi yang dilakukan menyatakan jika dilakukan pelonggaran terhadap blokade ekonomi yang ketat akan menambah secara signifikan kemampuan impor Kuba,
dan pendapatan nasional akan bertambah seperempatnya Gonzales, 1988: 72. Krisis ekonomi yang semakin parah saat itu, memaksa pemerintah Kuba
untuk mengimplementasikan program pembenahan di segala bidang. Pada masa ini pemerintah mengumukan “
A Special Period In The Time Of Peace
” Periode Khusus Dalam Masa Damai yang dasarnya meletakkan negara pada sikap
penghematan ekonomi masa perang. Pada periode ini, Kuba harus melakukan pengurangan produksi dan melakukan reformasi untuk mendapatkan kembali
keseimbangan makro ekonomi dan dengan demikian dimulailah pembenahan tanpa mereduksi kemajuan- kemajuan sosial yang telah didapatkan sebelumnya.
Salah satu faktor utama dalam hal peningkatan kualitas hidup rakyat Kuba adalah fakta bahwa sumber-sumber ekonomi tidak dikuasai oleh minoritas kecil
yang memiliki modal seperti di kebanyakan negara. Di negara-negara kapitalis, seluruh proses produksi berada dalam kerangka proses akumulasi para kapitalis.
Logikanya bahwa selama proses tersebut dapat menciptakan keuntungan, maka kepuasan rakyat kemudian tidak menjadi arah proses pembangunan bahkan yang
terjadi justru proses tersebut berakibat pada rusaknya alam dan masyarakat. Di Kuba, keputusan tentang alokasi investasi atau pengadaan lapangan
pekerjaan tidak hanya ditentukan oleh para pemilik modal. Itulah mengapa saat ini ketika hampir semua negara melakukan pemotongan subsidi terhadap pendidikan,
kesehatan, jaminan sosial, Kuba justru menyediakan dan disediakan secara gratis buat rakyat.
Pokok yang menjadi awal pembenahan dan peningkatan ekonomi dalam masa pembenahan adalah menjalankan tindakan-tindakan yang bertujuan secara
internal mereorganisasi ekonomi dan memasukkan Kuba ke dalam ekonomi dunia. Tindakan- tindakan ini yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan
efisiensi, utamanya dirancang untuk melindungi dan menjaga pencapaian- pencapaian sosial dan revolusi--tertulis di dalam Pasal 8 dan Bab VI Konsititusi
commit to user 65
Kuba sebagai hak mendasar dari rakyat Kuba, terutama pekerjaan, perawatan kesehatan, pendidikan, dan program-program jaminan sosial. Pemerintah Kuba
berupaya membuka lapangan pekerjaan sebagai langkah untuk mensejahterakan rakyat. dalam hal perawatan dan pendidikan dalam konsitusi Kuba, pemerintah
Kuba akan berupaya menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dan pendidikan secara gratis bagi penduduk Kuba. Dalam hal jaminan sosial Kuba mengambil
langkah dengan cara menyediakan pangan yang cukup bagi seluruh rakyat Kuba. Sebagai konsekuensi hak -hak ini, Kuba lebih baik dalam beberapa indikator jika
dibandingkan dengan negeri yang telah mengembangkan terindustrialisasi. Lebih jauh dari itu, walaupun ekonomi menurun dengan tajam pada awal tahun 1990-an,
tidak ada kebijakan-kebijakan pasar yang signifikan. Pemerintahan Kuba menolak, untuk mengopy model-model deregulasi, kontraksi negara, privatisasi
dan pengurangan program-program sosial dan mengadobsi praktek- praktek neoliberal yang dijalankan oleh negeri-negeri Eropa Timur, Amerika Latin dan
banyak negeri di belakan dunia ini. Negeri ini menolak untuk mengikuti apa yang disebut dengan transisi yang dibela-bela oleh pendukung pasar bebas dan
menerapkannya tanpa ampun kepada negeri-negeri blok sosialis sebelumnya Jorquera, 2000: 22
Kuba menghadapi yang tidak bisa dihindarkan dengan memasukkan dirinya kembali ke dalam ekonomi kapitalis. Negeri ini mengatur untuk beroperasi
kedalam sistem ekonomi internasional yang berbasiskan pada prinsip-prinsip dan praktek yang berbeda -setelah selama tiga puluh lima tahun terintegarasi secara
struktur kedalam COMECON yang sebelumnya diandalkan dan menjadi basis pembangungan ekonomi.
Keharusan untuk menentukan kembali arah strategi pembangunan dan sejumlah tindakan ekonomi yang implementasinya untuk mengaktifkan kembali
ekonomi dintaranya melalui Issac Saney, 2003:100-103 : 1
Rasionalisasi produksi yang bertujuan untuk lebih mengefisienkan penggunaan sumber-sumber yang ada
Ini sering berarti adalah penggunaan teknologi lama dan manual, misalnya menggunakan kembali sapi untuk membajak. Subsidi negara dikurangi 70
commit to user 66
bersamaan dengan pengurangan belanja negara secara umum. Kebijakan ini disertai dengan penguatan rejim substitusi impor yang telah ada.
2 Pendirian pekerjaan mandiri dan perusahaan-perusahaan kecil
Pada tahun 1993 dikeluarkan undang-undang yang mengesahkan pendirian usaha-usaha mandiri terhadap ratusan pekerjaan, sebagian besar usaha yang
berorientasi kepada jasa, seperti restoran, toko-toko perbaikan sepeda, lemari pendingin, dan televisi. Ukuran dari usaha mandiri ini bervariasi dari tahun ke
tahun. Bagaimanapun, seiring dengan pertumbuhan ekonomi, jenis usaha mandiri ini berkurang: dari jumlah yang cukup tinggi pada tahun 1996,
205.000 menjadi 160.000 pada tahun 1998. 3
Legislasi kepemilikan mata uang luar negeri, khsususnya dollar AS, agar menambah pasokan domestik dan dapat menstabilkan dan menaikkan nilai
peso. Ditengah-tengah krisis, bersamaan dengan produksi dan distribusi yang
menurun dengan tajam, ekonomi bawah tanah berkembang. Uang yang digunakan adalah dollar AS, yang hanya bisa diperoleh di pasar gelap dengan
nilai 150 peso per dollar AS pada tahun 1993. Pengaruhnya sangat menghancurkan kehidupan mayoritas rakyat Kuba yang perbulannya rata-rata
berpenghasilan dibawah 200 peso pada awal tahun 1990-an. Daya beli peso makin terpangkas. Barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh rakyat makin
langka, karena penurunan produksi, dan hanya bisa dibeli dengan peso. Tujuan untuk melegalisasi kepemilikan mata uang luar negeri adalah agar
rakyat makin memperoleh akses terhadap dollar AS dan membuat negara bisa memperoleh langsung yang menjadi sumber domestik pertukuran luar negeri.
Kebijakan ini bersamaan dengan penambahan jumlah produksi dan mengontrol persediaan peso, yang hasilnya yaitu menurunnya secara drastis
tingkat pertukaran peso-dollar. Sebenarnya, nilai peso terapresiasi tujuh kali lipat dengan tingkat pertukuran yang telah ditetapkan selama bertahun-tahun
dengan 20 peso per dollar AS. Pada saat sekarang ini, sebagai konsekuensi langsung dari menurunnya ekonomi dunia-khususnya industri wisata pada
tahun 2001- tingkat pertukaran sekarang adalah 26 peso terhadap 1 dollar AS.
commit to user 67
4 Menginstitusikan penetapan harga dan kebijakan-kebijakan yang lainnya
untuk dapat mengurangi defisit dan jumlah uang yang beredar Bersamaan dengan tindakan tindakan yang lain yang dijalankan adalah
penghapusan bebarapa pelayanan jasa yang gratis dan penciptaan pajak, hal yang telah dihapuskan pada masa awal revolusi. Pajak tidak dikenakan
terhadap upah, namun kepada keuntungan dan pendapatan investasi. Tindakan ini sangat berdampak terhadap keuangan di dalam negeri. Dari
tahun 1994 hingga 1998, sebanyak 2,5 milyar dollar ditarik dari sirkulasi, dan defisit anggaran berkurang dari 33,5 menjadi 2. Pemangkasan persediaan
peso ini merupakan faktor utama untuk menaikkan nilai peso. 5
Transformasi struktur kepemilikan tanah Ini dapat disebut dengan sebuah reformasi agraria yang ketiga, pertanian-
pertanian negara digantikan dengan koperasi, pasar pertanian swasta dibuka untuk menstimulasi bahan produksi bahan pangan. Pertanian-pertanian negara
sebelumnya menjadi Satuan Basis Koperasi Produksi
Basics Unit of Cooperative Production
atau UPBC, bekerja di atas tanah dengan mendapatkan hak guna.Koperasi-koperasi produksi menjual dengan kuota
yang telah ditetapkan kepada negara, selebihnya bisa disimpan sendiri atau dijual ke pasar pertanian swasta. Pada saat sekarang ini, pertanian negara
hanya terdiri dari sepertiga dari tanah pertanian. Sebanyak 44 tanah pertanian dikelola oleh berbagai UPBC, 10 oleh bentuk koperasi lainnya
dan 15 oleh pertanian swasta. Ini sangat bertentangan tajam jika dibandingkan dengan sebelum Periode Khusus, sebanyak 75 dari tanah
dikuasai oleh pertanian negara. Pemerintah Kuba memperhitungkan dengan perubahan ini, sebanyak 316.000 hektar tanah telah ditangan petani, yang kini
memegang 25 tanah yang dapat ditanami. Sekarang, Asosiasi Nasional Petani Kecil memiliki anggota lebih dari 300.000 dengan 57.000 orang
bergabung dalam asosiasi-asosiasi sejak perubahan struktur pegolahan tanah ini. Tingkat produksi bahan pangan, khsususnya sayur - sayuran telah
meningkat dengan signifikan. Disamping itu, metode taman perkotaan dan pertanian organik didorong dan telah dikerjakan dengan luas. UPBC sekarang
commit to user 68
menghasilkan 53 sayuran umbi-umbian, 56 sayuran segar, 90 tembakau, 75 jagung, 76 buncis, 73 buah-buahan, 73 kelapa, 58
kopi, 63 kokoa, 61 madu dan 18 gula. 6
Reorganisasi dan penyederhanaan struktur negara Otonomi yang lebih besar diberikan kepada perusahaan-perusahaan negara
dan desentralisasi administrasi diperluas. Ini disertai dengan jurisdiksi yang lebih luas kepada kekuatan pengambil keputusan yang lebih kuat.
Perusahaan-perusahaan negara diijinkan untuk beroperasi dalam mata uang luar negeri menuju kepada kemampuan membiayai sendiri. Jumlah menteri
pemerintahan dikurangi dari lima puluh lima pada tahun 1993 menjadi tigapuluh tiga pada tahun 1998. Sistem perencanaan ditransformasikan dari
produksi material ke pada yang berbasiskan finansial. Kini, biaya produksi ditentukan
oleh masing-masing
perusahaan negara,
bagian dari
mempromosikan efesiensi yang lebih besar di dalam ekonomi negara. Bagian dari kebijakan ini, angkatan bersenjata mengimplementasikan program-
program untuk mencukupi kebutuhannya sendiri, sebagai contoh dalam penyediaan bahan makanan. Baik anggaran angkatan bersenjata Kuba dan
keseluruhan anggaran militer berkurang sangat jauh. 7
Pembangunan sektor pariwisata skala besar Sebagaimana negeri ini kesulitan untuk memperoleh mata uang luar negeri
sebagai pembayaran, usaha penambahan jumlah turis yang datang dipacu, telah mencatat hasil yang penting. Pendapatan turisme pada tahun 1996, 50
lebih besar dari pendapatan tahun 1995. Pada waktu itu, untuk pertama kalinya pendapatan dari turis menggeser peran gula sebagai sebagai sumber
pendapatan utama, dengan perolehan 1,38 milyar dollar AS. Disamping itu juga terjadi investasi sebesar 300 juta AS dalam turisme. Pada tahun 1994,
sebanyak 1,14 juta turis mendatangi Kuba membawa pendapatan ke negeri tersebut sebesar 1,5 milyar AS, pada tahun 1999 menghasilkan 2 milyar
AS. Pada tahun 2000 dan 2001, hampir dua juta turis mendatangi Kuba. Sektor ini mengalamai pertumbuhan 15-20 per tahun. Menteri Pariwisata
mengatakan margin keuntungan buat negara sebanyak 20. Dengan berbagai
commit to user 69
cara, sektor pariwisata telah menjadi motor ekonomi, secara signifikan menyumbangkan pertumbuhan industri ringan dan pasar kerajinan.
8 Mendukung dan mengejar investasi dari luar negeri terhadap semua sektor
ekonomi Investasi luar negeri dicari untuk semua sektor, kecuali kesehatan, pendidikan
dan pertahanan. Proses ini diawasi dan diarahkan langsung oleh negara ke bidang-bidang ekonomi yang diperhitungkan, investasi luar negeri tidak akan
mengkompromikan kemerdekaan Kuba, kedaulatannya, atau masa depan sumber- sumber dayanya. Investasi yang signifikan telah terjadi di dalam
pariwisata, petrolium, nikel, telekomunikasi, bioteknologi, dan industri- industri manufaktur lainnya. Investasi luar negeri memainkan peran yang
signifikan di dalam ekonomi Kuba saat ini, terhitung pada tahun 1998 mencatat 3 dari GDP. Pada saat sekarang ini tercatat 397 buah usaha
patungan dengan modal internasional. pada tahun 1999, terdapat 36 persetujuan promosi dan proteksi dengan 36 negara. Pada tahun 2001, usahan
patungan Kuba paling besar dilakukan dengan negeri Spanyol 99, Kanada 74 dan Itali 57. Ratusan proyek lainnya sekarang sedang dipelajari. Sejak
dibukanya investasi dengan modal Barat, paling tidak kesepakatan yang telah dibuat mencapai 5,5 milyar AS dan yang sudah diinvestasikan sebanyak 3
milyar AS. Investasi rata-rata tahunan dari 1996 hingga 2001 diperkirakan sebanyak 288 juta AS. Hal ini menandaskan, Kuba dapat mencapai tingkat
yang telah digambarkan diatas walaupun AS memberlakukan
Toricelli Act
dan
Helms-Burton Bill
yang dirancang untuk melumpuhkan dan memundurkan proses investasi dari luar negeri. Sebenarnya, lebih dari 40
investasi luar negeri terjadi setelah Maret 1996 ketika
Helms-Burton Bill
diberlakukan. Namun, bagaimanapun, pemerintahan setelah pemerintahan Bush mengintensifkan tekanan ekonomi, telah menciptakan dampak yang
besar terhadap investasi luar negeri. Pada tahun 2001 investasi menurun menjadi 38.9 juta AS dari 488 juta
AS pada tahun. Seperti yang telah diceritakan sebelumnya, gula memainkan peran utama di dalam ekonomi Kuba. Sebelum dilampaui oleh pendapatan yang
commit to user 70
diperoleh dari turisme, ekspor Kuba merupakan bagian yang besar untuk memperoleh uang pertukaran luar negeri. Oleh karena itu pemulihan produksi
gula dan merevitalisasi industri menjadi perhatian utama. Sektor gula telah mulai kembali pulih setelah mencapai titik nadirnya pada awal tahun 1990-an, tumbuh
24,3 persen pada tahun 1999 dan 18 persen dalam enam bulan tahun 2000. Walaupun telah dilakukan pemulihan yang cukup baik, restrukturisasi yang
dramatis dalam industri gula dimulai pada tahun 2002, merespon berlanjutnya dan makin tidak menguntungkan, karena harga gula yang rendah di pasar dunia; harga
dibawah biaya produksi menghadapi kompetisi dari gula Eropa. Harga gula jatuh dari 8,5 sen per pon 1 pon = 0, 5 kg pada Januari 1999 menjadi 5,99 sen per pon
pada kuartal pertama tahun 2000 dan naik sedikit menjadi 6,5 sen per pon pada kwartal terakhir tahun 2001. Nilai ekspor pada tahun 1999 menurun 4 persen
akibat kejatuhan harga gula. Sebanyak tujuh puluh satu buah dari 156 pabrik gula ditutup, membuat 100.000 orang kehilangan pekerjaan dalam sektor gula.
Restrukturisasi mendesakkan efesiensi dan diversifikasi yang lebih besar, dibarengi dengan rencana memperkerjakan mereka dalam bidang bioteknologi
untuk menciptakan sebuah fruktosa, berlawanan dengan sukrosa yang dihasilkan oleh gula tebu. Buruh-buruh yang dipindahkan tidak mengalami pemotongan upah
demikian juga dengan harus mencari pekerjaan baru, mereka dilatih atau kembali disekolahkan. Bagian dari tanah yang kini tidak lagi digunakan untuk perkebunan
tebu sekarang dipakai untuk menghasilkan bahan pangan dan meningkatkan cadangan pangan. Sekali lagi yang perlu dipahami bahwa rangkaian kebijakan-
kebijakan yang diambil dalam rangka mengefektifkan mesin-mesin perekonomian Kuba setelah embargo dan pada masa krisis tidak mengikuti format yang
digunakan oleh mayoritas negara-negara Dunia Ketiga yang mengikuti arahan lembaga-lembaga keuangan internasional Issac Saney, 2003: 105.
b. Pembangunan Sosial