81
BAB VI PENUTUP
Permasalahan pekerja anak merupakan permasalahan yang sangat kompleks karena menyangkut berbagai aspek baik sosial budaya maupun ekonomi, serta
dipengaruhi oleh aspek mikro ketahanan keluarga, budaya kemiskinan, rendahnya pendidikan dan ketrampilan, kebutuhan akan pekerja anak, dan lain-
lain maupun makro kemiskinan, pengangguran, ketimpangan pembangunan desa dan kota, dan lain-lain.
Pada bab ini dikemukakan beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian. Kesimpulan yang terdapat di dalam penelitian ini adalah kesimpulan
yang didapat berdasarkan analisis data yang secara representatif dalam penelitian tentang kondisi atau gambaran aktivitas kehidupan dan menyangkut dengan
kontribusi sosial ekonomi keluarga pekerja anak.
6.1. Kesimpulan
Menghubungkan anak-anak yang bekerja sebagai buruh di kilang batu bata dengan Child Trafficking,
tidak selamanya tepat, karena kepergian anak-anak dari rumah untuk bekerja umumnya
diketahui oleh orangtuanya, dan diajak oleh keluarga atau teman yang tidak mengambil keuntungan materi dari anak yang
diajaknya bekerja. Anak-anak yang menjadi pekerja mempunyai latar belakang keluarga yang
miskin. Hal ini di indikasikan oleh rendahnya pendidikan orang tua mereka dan
Universitas Sumatera Utara
82 bekerja disektor informal yakni pertanian, penarik becak, buruh, dagang kecil-
kecilan dengan penghasilan yang pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan sehari-
hari saja. Akibat kemiskinan tersebut, anakanak terpaksa putus sekolah dan
pilihannya adalah menganggur atau bekerja untuk membantu ekonomi keluarga.
Karena sulitnya mendapat pekerjaan dengan pendidikan dan ketrampilan yang
relatif rendah serta sulitnya lapangan kerja di desanya, maka tawaran untuk
menjadi pekerja di kilang batu bata pun mereka terima. Kondisi kemiskinan keluarga juga menyebabkan orangtunya mengizinkan
mereka untuk menjadi pekerja di kilang batu bata. Tidak dapat dipungkiri adanya alasan sebagai
pekerja semata-mata karena ingin cari pengalaman, ingin
membantu keluarga, atau dengan alasan untuk membiayai keperluan sekolah. Dari
hasil analisa data, maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi pekerja anak dalam ekonomi keluarga dapat dilihat dari 5 aspek yaitu:
1. Kondisi Kesehatan
Berdasarkan analisis keikutsertaan dan kontribusi anak dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga dalam kesehatan keluarga dapat
disimpulkan ikut memberikan kontribusi dan mereka juga membagi waktu sekolah dan bekerja demi ikut membantu kebutuhan keluarga.
2. Kondisi Pangan
Berdasarkan analisis kontribusi pekerja anak terhadap pangan keluarga dapat disimpulkan bahwa hampir semua menjelaskan sangat berkontribusi
dalam pemenuhan pangan sehari-hari. Para pekerja anakresponden tidak merasa keberatan dengan pekerjaan yang dijalaninya, yang bertujuan
Universitas Sumatera Utara
83 untuk membantu perekonomian keluarganya untuk menutupi kebutuhan
hidup keluarganya yang dianggapnya masih serba kekurangan. 3.
Kondisi Pendapatan Berdasarkan analisis kontribusi pekerja anak terhadap pendapatan keluarga
dapat disimpulkan bahwa semua responden menjelaskan sangat berkontribusi. Para keluarga responden sudah mampu sedikit merubah
kebutuhan hidup keluarganya yang dahulunya dari penghasilan yang didapat tidak cukup untuk biaya hidup sehari-hari, sekarang dengan
mereka ikut bekerja perekonomian keluarga sedikit berubah menjadi lebih baik dan mereka bisa membeli apa yang dibutuhkan oleh dirinya sendiri
maupun keluarganya. 4.
Kondisi Perumahan Berdasarkan analisis kontribusi pekerja anak di kilang batu bata terhadap
kondisi perumahan dapat disimpulkan bahwa responden menyebutkan sangat berkontribusi. Hampir sebagian upah yang didapat pekerja anak
juga membantu pengeluaran keluarga untuk menyewa rumah atau untuk membenahi rumah kalau ada yang rusak. Sebagian juga untuk membayar
tagihan listrik dan air. 5.
Kondisi Pendidikan Berdasarkan analisis kontribusi pekerja anak di kilang batu bata terhadap
kondisi pendidikan dapat disimpulkan bahwa semua responden mengatakan sangat berkontribusi untuk pemenuhan pendidikan anak. Hasil
Universitas Sumatera Utara
84 yang didapat oleh pekerja anak tersebut memang dimanfaatkan juga untuk
biaya sekolah disamping biaya kebutuhan pokok keluarga lainnya.
6.2. Saran