32 mencapai kesejahteraan http:kompasiana.combisnisindikator-kesejahteraan
diakses pada tanggal 6 april 2014 pukul 00.12 WIB. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan
sosial adalah berbagai usaha yan dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup manusia, baik secara fisik, mental, emosional, sosial, ekonomi dan kehidupan
spiritual agar terwujud kehidupan yang layak dan bermartabat.
2.4. Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-
masing yang merupakan bagian dari keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau
ibu dan anaknya Suprajitno, 2004. Keluarga merupakan kelompok primer yang terpenting dalam masyarakat.
Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan organisasi terbatas, dan mempunyai ukuran minimum, terutama pihak – pihak
yang pada awalnya mengadakan suatu ikatan, dengan kata lain, keluarga tetap merupakan bagian dari masyarakat total yang lahir dan berada didalamnya, yang
secara berangsur – angsur akan melepaskan ciri – ciri tersebut karena tumbuhnya mereka kearah kedewasaan. Keluarga sebagai organisasi, mempunyai perbedaan
dari organisasi – organisasi lainnya, yang terjadi hanya sebagai sebuah proses Khairuddin, 1997:4.
Pada hakikatnya, keluarga merupakan hubungan seketurunan maupun tambahan yang di atur melalui kehidupan perkawinan bersama searah dengan
Universitas Sumatera Utara
33 keturunannya yang merupakan satuan khusus. Keluarga pada dasarnya merupakan
suatu kelompok yang terbentuk dari suatu hubungan seks yang tetap. Su’adah,2005:22-23.
Pengertian lain mengenai keluarga oleh Mudzakkir, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat didalamnya terdapat konsep dan nilai serta
pembagian kerjanya masing – masing. Di dalam keluarga tradisional, peran domestik merupakan wilayah yang identik dengan perempuan sedangkan peran
public adalah wilayahnya laki – laki Mudzakkir, 2010:20. Selanjutnya Iver dan Page memberikan ciri – ciri umum keluarga yang
meliputi: 1.
Keluarga merupakan hubungan perkawinan. 2.
Berbentuk perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenan dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara.
3. Suatu sistem tata – tata norma termasuk perhitungan garis keturunan.
5. Ketentuan – ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota – anggota
kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan – kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai
keturunan dan membesarkan anak. 6.
Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau bagaimanapun tidak mungkin menjadi terpisah terhadap kelompok
keluarga Su’adah, 2005:22. Bentuk - bentuk keluarga menurut Polak dalam Khairuddin, 1997:9
yaitu:
Universitas Sumatera Utara
34 1.
Keluarga Inti Nuclear Family yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak – anak yang belum menikah.
2. Keluarga Besar Extended Familiy yaitu satuan keluarga yang meliputi
lebih dari satu generasi dan satu lingkungan kaum keluarga yang lebih luas daripada ayah, ibu dan anak – anaknya.
Peranan umum keluarga dalam perkembangan sosial anak merupakan tempat anak belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam hubungan
interaksi dengan kelompoknya. Pengalaman – pengalaman dalam interaksi sosial keluarganya turut menentukan cara tingkah laku terhadap orang lain dalam
pergaulan sosial diluar keluarga Gerungan, 2004:195.
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang belum menikah disebut keluarga batih Soerjono, 2004:23
Sebagai unit pergaulan terkecil yang hidup dalam masyarakat, keluarga batih mempunyai peranan-peranan tertentu, yaitu Soerjono, 2004: 23:
a. Keluarga batih berperan sebagai pelindung bagi pribadi-pribadi yang
menjadi anggota, dimana ketentraman dan keterlibatan diperoleh dalam wadah tersebut.
b. Keluarga batih menumbuhkan dasar-dasar bagi kaidah-kaidah
pergaualan hidup. c.
Keluarga batih merupakan unit sosial ekonomis yang secara materil memenuhi kebutuhan anggotanya.
Universitas Sumatera Utara
35 d.
Keluarga batih merupakan wadah dimana manusia mengalami proses sosialisasi awal, yakni suatu proses dimana manusia mempelajari dan
mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Keluarga pada dasarnya merupakan suatu kelompok yang terbentuk dari
suatu hubungan seks yang tetap, untuk menyelenggarakan hal-hal yang berkenaan dengan keorangtuaan dan pemeliharaan anak.
Peran keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam konteks keluarga. Peran keluarga menggambarkan seperangkat
perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan
dan pola perilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat Setiadi, 2008 .Suatu keluarga terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak merupakan keluarga batin inti. Dalam
keluarga besar masih ada pribadi-pribadi lain seperti nenek, kakek, paman dan lain-lain.
Keluarga sebagai landasan Utama dan pertama bagi anak yang memberikan berbagai macam bentuk dasar sebagai berikut :
a. Di dalam keluarga yang teratur dengan baik dan sejahtera seorang anak
termasuk anak dengan kecacatannya akan memperoleh latihan-latihan dalam mengembangkan sikap social yang baik dan kebiasaan berprilaku
misalnya anak melakukan tugas-tugas tertentu dan mengikuti tatacara keluarganya, belajar disiplin diri dan disiplin waktu agar kelak kebiasaan
disiplin sudah terbentuk dan memudahkan anak dalam pergaulan dan
Universitas Sumatera Utara
36 hubungannya dengan teman-teman, serta mendukung kelancaran
perkembangan daya pikir kognitif dan prestasi disekolah. b.
Didalam keluarga dan hubungan-hubungan antar anggota keluarga membentuk pola penyesuaian sebagai dasar bagi hubungan social dan
interaksi social yang lebih luas. Anak akan belajar dari latihan-latihan dasar untuk mengembangkan sikap social yang baik, kebiasaan-
kebiasaan bertingkah laku yang memudahkan terbentuknya perilaku positif.
Dengan demikian melalui keluarga maka kebutuhan fisik, intelektual, social, emosional dan kebutuhan moral anak termasuk anak dengan kecacatan
dapat terpenuhi dengan baik oleh keluarganya serta lingkungannya. Bila ditinjau berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 21 Tahun 1994
mengenai penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera, telah dirumuskan delapan fungsi keluarga sebagai jawaban menuju terbentuknya sumber daya
pembangunan yang handal dengan ketahanan keluarga yang kuat dan mandiri yaitu :
1. Fungsi Keagamaan
Dalam keluarga dan anggotanya fungsi ini perlu didorong dan dikembangkan agar kehidupan keluarga sebagai wahana persemian nilai –
nilai luhur budaya bangsa untuk menjadi insan agamis yang penuh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Fungsi Sosial Budaya
Universitas Sumatera Utara
37 Fungsi ini memberikan kesempatan kepada keluarga dan seluruh
anggotamya untuk mengembangkan kekayaan budaya bangsa yang beraneka ragam dalam suatu kesatuan, sehingga dalam hal ini diharapkan
ayah dan ibu untuk dapat mengajar dan meneruskan tradisi, kebudayaan dan sistem nilai moral kepada anaknya.
3. Fungsi Cinta Kasih
Untuk memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan anak dengan anak, suami dengan istri, orang tua dengan anaknya serta hubungan
kekerabatan antar generasi, sehingga keluarga menjadi wadah utama bersemainya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dan batin.
4. Fungsi Melindungi
Fungsi ini menambah rasa aman dan kehangatan pada setiap anggota keluarga.
5. Fungsi Reproduksi
Fungsi yang merupakan mekanisme untuk melanjutkan keturunan yang direncanakan dapat menunujang terciptanya kesejahteraan manusia di
dunia yang penuh iman dan takwa. 6.
Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan Fungsi yang memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik
keturunan agar bisa melakukan penyesusain dengan alam kehidupan dimasa yang akan dating.
7. Fungsi Ekonomi
Sebagai unsur pendukung kemandirian dan ketahanan keluarga.
Universitas Sumatera Utara
38 8.
Fungsi Pembinaan Lingkungan Agar setiap keluarga mampu menempatkan diri secara serasi, selaras,
seimbang. fungsi keluarga tidak saja didalam lingkungan keluarga sendiri tetapi juga
didalam masyarakat. Melihat pendapat tersebut nyata bahwa tugas dan fungsi keluarga bukan merupakan fungsi yang tunggal tapi jamak. Secara sederhana
dapat dikemukakan bahwa tugas orang tua adalah : 1.
Menstabilkan situasi keluarga: dalam arti stabilitasi situasi ekonomi rumah tangga
2. Mendidik anak
3. Pemeliharaan fisik dan psikis keluarga, termasuk disini kehidupan
religious Ahmadi, 2002:246 Keluarga juga dikenal sebagai dasar umat manusia, karena itu keluarga
sebagai fundamental bagi kehidupan masyarakat.Tidak satupun lembaga masyarakat yang lebih efektif membentuk anak secara fisik tetapi juga sangat
berpengaruhi secara psikologis.Dalam usaha kesejahteraan anak ada program penting untuk anak yang terdiri dari usaha untuk meningkatkan ksejahteraan
sosial anak termasuk bagi anak didalam keluarga maupun di dalam keluarga pengganti. Karena itu baik buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekitar
memberikan pengaruh baik buruknya pertumbuhan kepribadan anak Kartono, 1998 : 57.
Fungsi Keluarga Menurut WHO 1978 ada lima yaitu : 1.
Fungsi Biologis
Universitas Sumatera Utara
39 a.
Untuk meneruskan keturunan. b.
Memelihara dan membesarkan anak. c.
Memenuhi kebutuhan gizi keluarganya d.
Memelihara dan merawat anggota keluarganya 2.
Fungsi Psikologis a.
Memberikan kasih sayang dan rasa aman b.
Memberikan perhatian diantara anggota keluarga c.
Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga d.
Memberikan identitas keluarga 3.
Fungsi Sosialisasi a.
Membina sosialisasi pada anak b.
Membina norma – norma tingkah laku sesuai dengan tingkah perkembangan anak
c. Meneruskan nilai – nilai keluarga
4. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga b.
Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang
anak dating. Misalnya : pendidikan anak, jaminan hari tua.
5. Fungsi Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
40 a.
Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan minat yang dimiliki.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan arti pentingnya
keluarga dalam perkembangan anak baik secara fisik maupun psikologis.
2.5. Kerangka Pemikiran