58 tersebut tentunya bukan satu-satunya, sebab bisa juga pekerja anak tidak
menyukai acara pada jam istirahatnya, sehingga lebih memilih pulang kerumah untuk makan dan tidur.
4.4. Pendapatan dan Distribusi Kebutuhan Pekerja Anak
Pendapatan perhari para pekerja anak sangat tidak menentu tergantung keadaan dan jam kerja. Pendapatan tiap anakpun berbeda-beda meskipun sudah
ada yang bekerja dilokasi yang sama. Pendapatan perharinya pekerja anak tersebut rata-rata Rp. 20.000 – Rp. 75.000. Namun tidak setiap harinya pekerja anak
mendapatkan jumlah sekian dimana bisa lebih dari pendapatan itu maupun kurang dari pendapatan tersebut.
Uang hasil dari pendapatan pekerja anak itu biasanya diserahkan semua kepada Ibu mereka untuk keperluan rumah tangga, namun terkadang digunakan
anak untuk membeli makanan jajan. Dengan pendapatan dan pendistribusian yang semuanya diserahkan kepada
orang tua mengakibatkan mereka tidak dapat menabung disebabkan mereka hanya dikasih uang pas setiap harinya seperti uang jajan dan ongkos ke sekolah Rp.
2.000-Rp. 4.000, kalupun ada sisa yang sisa Cuma Rp. 1.000,- per hari itu pun bukan untuk ditabung sebab mereka belum tahan bila melihat ada teman yang
jajan. Distribusi pendapatan digunakan untuk kebutuhan makanan, pakaian,
tempat tinggal dan kesehatan. Kebutuhan pekerja anak dalam pemenuhan kebutuhan makan secara kualitas menunjukkan kecukupan. Hal ini teridentivikasi
dari pengakuan informan dimana mereka menyatakan setiap hari makan 2-3 kali
Universitas Sumatera Utara
59 sehari, tapi dari hasil pengamatan sehari-hari yang telah penulis lihat
menunjukkan secara kualitas variasi menu dan kecukupan gizi belum di perhatikan oleh orang tua mereka. Mereka keseringan makan nasi bungkus yang
perbungkusnya seharga Rp.5.000- Rp.6.000 Kebutuhan pemenuhan pakaian sebagian besar pekerja anak menyatakan
mereka dibelikan pakaian hanya satu tahun sekali yakni menjelang hari Raya. Karena kadang-kadang ada juga yang mau menyumbangkan mereka pakaian.
Hasil pengamatan sehari-hari dilihat bahwa pakaian keseharian mereka cenderung sudah kumal dan kurang bersih bahkan memakai pakaian seadanya sedangkan
bagi pekerja anak yang masih menuntut ilmu dibangku sekolah, kebutuhan pakaian seragam sekolah juga kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
Sedangkan pemenuhan kebutuhan tempat tinggal bagi pekerja anak adalah kebutuhan akan privasi anak kamar tidur dan tempat belajar menunjukkan
bahwa semua anak belum memiliki kamar tidur sendiri, mereka terpaksa harus tidur bersama anggota keluarga lainnya bahkan berdasarkan pengamatan dapat
dilihat bahwa mereka tidur di kamarruang tanpa adanya pintu atau hanya ditutup dengan kain, maupun tidak ditutup yaitu bergabung dengan ruang tamu
dikarenakan ukuran rumah yang sangat kecil. Keadaan lokasi kamar seperti itu mengakibatkan orang lain bebas untuk keluar masuk bahkan dapat di melihat dari
luar kondisi yang ada di dalam rumah. Bagi pekerja anak yang masih bersekolah mereka menyatakan tidak
memiliki tempat khusus untuk belajar, mereka belajar dilantai rumah mereka
Universitas Sumatera Utara
60 ataupun yang memiliki meja dan kursi mereka akan menggunakannya, untuk
fasilitas yang lain mereka belum memilikinya
Universitas Sumatera Utara
61
BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
Melalui hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di lapangan yaitu melakukan teknik wawancara yang mendalam dan observasi partisipasif
dengan informan, peneliti berhasil mengumpulkan data informasi mengenai “kontibusi pekerja anak terhadap sosial ekonomi keluarga di Desa Amal Bakti
Kecematan Beringin Kabupaten Deli Serdang”.
Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu :
1. Peneliti dilakukan atau diawali dengan mengumpulkan dokumen
dari keluarga pekerja. Pengumpulan data tersebut case record yang meliputi biodata responden, latar belakang keluarga responden dan
dokumen lainnya yang berhubungan dengan keluarga pekerja anak. 2.
Melakukan diskusi terbuka dengan responden khususnya para pekerja anak dalam proses penentuan informan dan mengetahui
latar belakang keluarga pekerja anak. 3.
Melakukan pengamatan dan observasi di lingkungan tempat tinggal responden. Dalam hal ini, peneliti membuat catatan di
lapangan untuk mengetahui informasi mengenai dukungan maupun kontribusi pekerja anak untuk ekonomi keluarga
Informan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 12 orang, dengan komposisi 4 orang informan pangkal, 4 orang informan kunci dan 4 orang
informan biasa. Informan pangkal berperan sebagai penghubung antara peneliti dengan informan kunci dan informan biasa sekaligus sebagai sumber informasi
Universitas Sumatera Utara
62 mengenai latar belakang keluarga responden. Pada informan kunci dan informan
biasa dilakukan wawancara mendalam untuk memperoleh data mengenai kontribusi pekerja anak bagi ekonomi keluarga.
Informan pangkal dalam penelitian ini adalah orang tua pekerja anak. Informan kunci dalam penelitian ini ada 4 orang responden pekerja. Informan
kunci dalam penelitian ini adalah Lili Suryani, Suratman, Galuh Danu Pramana, Ninik Suryani. Selanjutnya yang menjadi informan biasa adalah Pemilik kilang
batu bata
5.1. Hasil Temuan