Konfigurasi Jaringan Logistik HASIL DAN PEMBAHASAN A.

45

D. Konfigurasi Jaringan Logistik

D.1. Pola Aliran Rantai Pasokan Pola aliran pasokan kelapa di Kota Bogor secara umum dapat dilihat pada Gambar 7. Dengan demikian, maka terdapat 3 pola aliran pasokan kelapa di Kota Bogor, yaitu : 1. Pola I : PAW →Pedagang Besar →Pedagang Eceran →Konsumen RT 2. Pola II : PAW → Pedagang Besar → Konsumen RT 3. Pola III : PAW → Pedagang Besar → Industri Gambar 7. Pola aliran pasokan kelapa Pemasokan kelapa di wilayah Kota Bogor dimulai dari Pedagang Antar Wilayah PAW karena lembaga inilah yang memasok kelapa ke pedagang besar langsung dari wilayah asal kelapa. Masing- masing pedagang besar umumnya telah memiliki pemasok tetap yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Beberapa pedagang besar menerima pasokan dari beberapa PAW. Jumlah kelapa yang dipasok oleh PAW disesuaikan dengan situasi pasar saat itu, sesuai perkiraan pedagang besar. Menjelang hari raya biasanya jumlah yang dipasok dapat mencapai beberapa kali lipat. PAW yang memasok kelapa ke Kota Bogor berasal dari tiga wilayah yaitu Banten, Tasikmalaya-Ciamis dan Lampung. Pola 1 : Pola 2 : Pola 3 : PAW Pedagang Besar Industri PAW Pedagang Besar Konsumen RT PAW Pedagang Besar Pedagang Eceran Konsumen RT 46 Pasar-pasar di Kota Bogor memperoleh pasokan kelapanya dari 18 orang pedagang besar. Jumlah pasokan kelapa ke masing-masing pedagang besar dapat dilihat pada Lampiran 4. Pedagang besar membeli kelapa dalam jumlah besar, rata-rata sebesar 66.146 butir per bulan. Pemasok untuk setiap pedagang besar berbeda-beda satu sama lain. Pemasok tersebut juga bisa lebih dari satu pemasok dari wilayah yang berbeda-beda. Tidak semua pedagang besar menduduki wilayah pasar. Beberapa pedagang besar berada di luar wilayah pasar namun lokasinya tidak jauh dari pasar. Pedagang-pedagang eceran membeli kelapa dagangannya dari pedagang besar yang berada di sekitar pasar tempat mereka berjualan ataupun dari pedagang besar dari pasar lain. Pedagang kelapa di pasar yang tidak memiliki pedagang besar seperti Pasar Padasuka dan Pasar Gunung Batu harus membeli kelapa dari pedagang besar di pasar lain. Terkadang pedagang eceran dari pasar-pasar yang memiliki pedagang besar juga terpaksa membeli kelapa dari pasar lain ketika stok kelapa di pasar asal mereka habis. Berdasarkan data dari Dinas Perindagkop, terdapat dua buah industri pengolah buah kelapa tua di Kota Bogor, dimana keduanya adalah produsen Virgin Coconut Oil. Kedua industri ini, PT. Bogor Agro Lestari dan CV. Karya Adigi, mendapat pasokan kelapa dari Pasar Kebon Kembang. PT. Bogor Agro Lestari memperoleh kelapa dalam bentuk santan dengan harga Rp. 2.500,00 per butir kelapa, sedangkan CV. Karya Adigi memperoleh bahan baku berupa kelapa kupas. Data hasil wawancara kemudian menunjukkan bahwa terdapat dua buah industri VCO lainnya serta sebuah industri kecil minyak kelapa yang memperoleh pasokan kelapa dari pasar. Industri-industri tersebut tidak memperoleh pasokannya langsung dari PAW karena kebutuhan kelapanya cukup kecil. Harga jual buah kelapa bervariasi dari setiap PAW dan daerah asal pasokan kelapa. Harga pembelian rata-rata untuk buah kelapa di tingkat pedagang besar yaitu Rp. 956 per butir untuk kelapa asal Banten, 47 Rp. 975 untuk kelapa asal Lampung serta Rp. 1.022 untuk kelapa asal Tasikmalaya-Ciamis. Tabel 12 menunjukkan harga rata-rata kelapa baik harga beli, harga jual kepada pedagang pengecer serta harga jual kepada konsumen di tingkat pedagang besar. Perhitungan harga tersebut dapat dilihat pada Lampiran 5. Tabel 12. Harga rata-rata buah kelapa di tingkat pedagang besar rupiah Asal Kelapa Harga Pembelian Harga Jual Kepada Pedagang Pengecer Harga Jual Kepada Konsumen Banten 956 1.086 1.450 Tasikmalaya-Ciamis 1.022 1.186 1.491 Lampung 975 1.075 1.200 Keterangan : Harga di tingkat konsumen adalah harga kelapa kupas tanpa tempurung. D.2. Metode Transportasi dan Penyimpanan Transportasi pada rantai pasokan kelapa di Kota Bogor terdiri dari transportasi kelapa dari daerah asal kelapa ke pedagang besar di Kota Bogor serta transportasi kelapa dari pedagang besar kelapa di satu pasar ke pedagang pengecer di pasar lain. Transportasi kelapa dari daerah asal kelapa ke pedagang besar di Kota Bogor dilakukan dengan menggunakan truk-truk jenis colt diesel. Kendaraan ini dapat mengangkut kelapa dalam jumlah 4000-7000 butir kelapa. Ada pula yang mengirim kelapa dari Banten dengan pick up yang memasok kelapa ke pasar Sukasari. Pengangkutan kelapa antar pasar di Kota Bogor umumnya menggunakan pick up dengan kapasitas sekitar 2000 butir kelapa. Pengangkutan kelapa dari pedagang besar ke pedagang pengecer dalam satu pasar umumnya menggunakan jasa para pegawai pedagang besar. Biaya yang biasa dianggarkan untuk mentransfer kelapa dari berbagai daerah berbeda-beda untuk setiap pasar tujuan. Biaya transportasi dari Banten rata-rata sebesar Rp. 200,00 per butir kelapa, sedangkan dari daerah Lampung memerlukan biaya rata-rata sebesar Rp. 48 281,25. Biaya transfer rata-rata terendah yaitu biaya pengiriman dari Tasikmalaya-Ciamis sebesar Rp. 195,24. Biaya-biaya tersebut telah mencakup biaya bahan bakar dan oli, upah supir dan seorang pedampingnya, serta biaya tol dan retribusi selama perjalanan. Tabel 13 menunjukkan data biaya transportasi kelapa dari setiap daerah ke setiap pasar yang berhasil dihimpun oleh peneliti. Tabel 13. Biaya transportasi kelapa dari setiap daerah asal ke setiap pasar Asal Tujuan Sumber Data Biaya Transportasi Rp. Jumlah kelapa per transfer butir Biaya Rp. butir Rata-rata Rp.butir Banten PBB Supriatno pedagang besar 1.000.000 4.000 250,00 200,00 PKKM Abdul Latif pedagang besar 1.000.000 6.000 166,67 PJD Samsudin pedagang besar 800.000 6.000 133,33 PS Abu pedagang besar 500.000 2.000 250,00 Tasikmalaya -Ciamis PBB Asep PAW 1.500.000 7.000 214,29 195,24 PKKM Anas pedagang besar 1.400.000 7.000 200,00 PJD Agus pedagang besar 1.200.000 7.000 171,43 PS - - - - Lampung PBB Sahrun Efendi PAW 1.400.000 7.000 200,00 281,25 PKKM Anas pedagang besar 1.450.000 4.000 362,50 PJD - - - - PS - - - - Kelapa yang diterima oleh pedagang-pedagang besar disimpan dalam gudang permanen tembok, gudang kayu, maupun di dalam kios- kios tempat mereka berjualan. Perbedaan tempat penyimpanan tersebut menyebabkan perbedaan biaya penyimpanan untuk setiap pedagang besar. Pedagang besar yang menggunakan kios sebagai tempat 49 penyimpanan mengeluarkan biaya retribusi pasar yang lebih besar dari pada retribusi untuk pedagang pengecer karena penggunaan ruang pasar yang lebih besar. Biaya penyimpanan kelapa berkisar antara Rp. 72.000 sd Rp. 540.000 per bulan. Perhitungan biaya penyimpanan tersebut dapat dilihat di Lampiran 6. D.3. Penyebaran Pasokan Kelapa Pedagang-pedagang besar kelapa di Kota Bogor memperoleh pasokan kelapa dari Tasikmalaya-Ciamis, Lampung serta wilayah Banten. Total jumlah kelapa yang masuk ke Kota Bogor berjumlah 1.195.500 butir per bulan. Dari jumlah tersebut, yang dipasok ke pasar- pasar Kota Bogor sebanyak 1.070.900 butir kelapa, dan 36.600 butir dipasok untuk industri. Dengan demikian konsumsi kelapa penduduk Kota Bogor telah melebihi konsumsi anjuran PPH untuk buah kelapa yaitu sebesar 990.000 butir kelapa per bulan. Sebagian besar pasokan kelapa yaitu sebesar 56,44 dari total jumlah pasokan berasal dari Banten. Sisanya yaitu sebesar 29,26 dan 14,30 masing-masing dipasok PAW dari Tasikmalaya-Ciamis dan Lampung. Gambar 8 menunjukkan sumber dan penyebaran pasokan kelapa per bulan di Kota Bogor yang melalui Pasar Baru Bogor, Pasar Kebon Kembang-Merdeka, Pasar Jambu Dua dan Pasar Sukasari. Gambar 8. Sumber dan penyebaran pasokan kelapa per bulan di Kota Bogor Kelapa yang beredar di pasar-pasar di Kotamadya Bogor sebanyak 1.107.500 butir per bulan. Nilai tersebut terdiri dari 36.600 Tasikmalaya-Ciamis 344.500 butir 28,82 Banten 679.000 butir 56,80 Lampung 172.000 butir 14,39 Jumlah Pasokan Ke Kota Bogor : 1.195.500 butir kelapa Luar Kota Bogor 88.000 butir 7,36 Industri 36.600 butir 3,06 Pasar di Kota Bogor 1.070.900 butir 89,58 50 butir kelapa untuk kebutuhan industri dan 1.070.900 butir kelapa untuk kebutuhan pasar. Tabel 14 di bawah ini menunjukkan rincian kebutuhan industri pengolah buah kelapa di Kotamadya Bogor. Tabel 14. Kebutuhan buah kelapa industri pengolahnya di Kotamadya Bogor butir per bulan. Industri Kebutuhan Sumber Buah Kelapa PT. Bogor Agro Lestari 8.800 Ilyas pedagang besar CV. Karya Adigi 7.800 Pasar Kebon Kembang Pabrik VCO di Cikaret 8.800 Supriatno pedagang besar Pabrik VCO di Kebun Raya 10.400 Ilyas pedagang besar Pabrik minyak kelapa 800 Pasar Sukasari Jumlah 36.600 Tidak semua kelapa yang diterima oleh pedagang besar dijual di pasar-pasar di Kota Bogor. Sebanyak 88.000 butir kelapa per bulan 7,36 dipasok ke pasar-pasar di luar wilayah Kota Bogor, yaitu wilayah Ciawi, Darmaga dan Cibinong. Sebanyak 3,06 kelapa atau setara 36.600 butir kelapa setiap bulan dipasok ke industri pengolah kelapa yang ada di Kota Bogor yaitu industri kecil VCO dan minyak kelapa. Sisanya yaitu sebesar 89,58 dijual di pasar-pasar di Kota Bogor. Pedagang-pedagang besar yaitu pedagang yang memperoleh pasokan kelapa langsung dari PAW hanya terdapat di Pasar Baru Bogor, Pasar Jambu Dua, Pasar Sukasari serta Pasar Kebon Kembang dan Pasar Merdeka. Setiap pasar memasok buah kelapa tua dalam jumlah yang berbeda. Sebanyak 56,71 dari seluruh pasokan kelapa yang melalui ke Kota Bogor disalurkan di Pasar Kebon Kembang dan Pasar Merdeka. Jumlah pasokan ke masing-masing pasar ini sulit dipisahkan karena kedekatan lokasinya sehingga pedagang di kedua pasar mengambil pasokan kelapa dari pedagang-pedagang besar yang berada disekitar kedua pasar tersebut. Pasar Baru Bogor menyediakan 337.500 butir kelapa atau 28,23 dari total pasokan kelapa, sementara Pasar Jambu Dua menyediakan 176.000 butir perbulan atau sebesar 14,72. Pedagang-pedagang besar kelapa di Pasar Sukasari hanya memasok kelapa sebanyak 0,33 dari total jumlah pasokan kelapa yaitu 4.000 51 butir per bulan. Hal ini selain disebabkan ukuran pasar yang relatif kecil juga karena sebagian pedagang kelapa di pasar tersebut mengambil pasokan kelapa dari pasar lain. Gambar 9 menunjukkan jumlah kelapa yang dipasok ke pedagang besar di Pasar Baru Bogor, Pasar Kebon Kembang-Merdeka, Pasar Jambu Dua dan Pasar Sukasari. Gambar 9. Penyebaran pasokan buah kelapa per bulan di pasar tradisional Kota Bogor modifikasi gambar dari BPS, 2005 1 2 3 4 5 6 7 Pasar Jambu Dua 176.000 butir 14,72 Pasar Sukasari 4.000 butir 0,33 Pasar Baru Bogor 337.500 butir 28,23 Pasar Kebon Kembang-Merdeka 591.000 butir 49,44 Pasar Kebon Kembang-Merdeka 678.000 butir 56,71 52

E. Pengendalian Inventori