Identifikasi kendala-kendala Model Transportasi

62 variabel keputusan. Pedagang besar di Pasar Jambu Dua juga selama ini hanya memperoleh pasokan dari Banten dan Tasikmalaya-Ciamis sehingga yang menjadi variabel keputusan hanya alokasi kelapa dari kedua daerah tersebut. Tabel 17. Variabel keputusan Variabel keputusan Simbol Jumlah pasokan dari Banten ke Pasar Baru Bogor X 14 Jumlah pasokan dari Banten ke Pasar Kebon Kembang- Merdeka X 15 Jumlah pasokan dari Banten ke Pasar Jambu Dua X 16 Jumlah pasokan dari Tasikmalaya-Ciamis ke Pasar Baru Bogor X 24 Jumlah pasokan dari Tasikmalaya-Ciamis ke Pasar Kebon Kembang-Merdeka X 25 Jumlah pasokan dari Tasikmalaya-Ciamis ke Pasar Jambu Dua X 26 Jumlah pasokan dari Lampung ke Pasar Baru Bogor X 34 Jumlah pasokan dari Lampung ke Pasar Kebon Kembang- Merdeka X 35

2. Identifikasi kendala-kendala

Kendala-kendala dalam model yaitu jumlah pasokan kelapa dari tiap daerah sentra kelapa dan jumlah kebutuhan kelapa tiap pasar. Nilai-nilainya diasumsikan tetap, sesuai dengan hasil wawancara dengan para pedagang. Kendala-kendala tersebut diformulasikan sebagai berikut : a. Kendala jumlah pasokan kelapa dari Banten X 14 + X 15 + X 16 = A b. Kendala jumlah pasokan kelapa dari Tasikmalaya-Ciamis X 24 + X 25 + X 26 = B c. Kendala jumlah pasokan kelapa dari Lampung X 34 + X 35 = C d. Kendala kebutuhan Pasar Baru Bogor X 14 + X 24 + X 34 = D e. Kendala kebutuhan Pasar Kebon Kembang-Merdeka X 15 + X 25 + X 35 = E f. Kendala kebutuhan Pasar Jambu Dua X 16 + X 26 = F 63 g. Kendala nilai positif jumlah pasokankebutuhan kelapa 0 X ij Keterangan : A : jumlah pasokan kelapa dari Banten butir B : jumlah pasokan kelapa dari Tasikmalaya-Ciamis butir C : jumlah pasokan kelapa dari Lampung butir D : jumlah kebutuhan kelapa untuk konsumen di Pasar Baru Bogor butir E : jumlah kebutuhan kelapa untuk konsumen di Pasar Kebon Kembang-Merdeka butir F : jumlah kebutuhan kelapa untuk konsumen di Pasar Jambu Dua butir 3. Perumusan fungsi tujuan Tujuan pembuatan model adalah mencari alokasi optimal yang meminimumkan biaya transportasi total pemasokan kelapa ke Kota Bogor. Model alokasi optimal diformulasikan sebagai berikut. Meminimumkan biaya transportasi total Z = t 14 X 14 + t 15 X 15 + t 16 X 16 + t 24 X 24 + t 25 X 25 + t 26 X 26 + t 34 X 34 + t 35 X 35 Keterangan : Z : total biaya transportasi t ij : biaya transportasi per butir kelapa dari asal i ke tujuan j H.2. Penyusunan model 1. Persamaan kendala a. Kendala jumlah pasokan kelapa dari Banten Jumlah pasokan dari Banten setelah dikurangi jumlah pasokan ke Pasar Sukasari yaitu sebesar 675.000 butir kelapa. X 14 + X 15 + X 16 = 675.000 b. Kendala jumlah pasokan kelapa dari Tasikmalaya-Ciamis X 24 + X 25 + X 26 = 344.500 c. Kendala jumlah pasokan kelapa dari Lampung X 34 + X 35 = 172.000 d. Kendala kebutuhan Pasar Baru Bogor Para pedagang besar di Pasar Baru Bogor mendapat pasokan kelapa sebanyak 337.500 butir per bulan. X 14 + X 24 + X 34 = 337.500 64 e. Kendala kebutuhan Pasar Kebon Kembang-Merdeka Para pedagang besar di Pasar Kebon Kembang-Merdeka mendapat pasokan kelapa sebanyak 678.000 butir per bulan. X 15 + X 25 + X 35 = 678.000 f. Kendala kebutuhan Pasar Jambu Dua Para pedagang besar di Pasar Jambu Dua mendapat pasokan kelapa sebanyak 176.000 butir per bulan. X 16 + X 26 = 176.000

2. Fungsi tujuan