13 Ciluar karakteristik pengusaha industri, dan masyarakat; neraca massa,
rendemen, dan harganilai ekonomis untuk kebutuhan perhitungan analisis finansial; hasil wawancara dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan
Koperasi Kota Bogor terhadap industri kecil. 2.
Data Sekunder Data sekunder didapatkan dari BPS, Dinas Perindustrian Perdagangan
dan Koperasi Kota Bogor, Kantor Kelurahan Ciluar, dan penelitian terdahulu. Data sekunder terdiri dari jumlah dan lokasi industri kecil agro yang ada di
Kota Bogor, Keadaan umum wilayah Kelurahan Ciluar, Peta dan lokasi industri kecil tapioka Ciluar.
D. Teknik Analisis
1. Analisis Teknologi
Analisis teknologi mengkaji pilihan program produksi bersih. Kajian tersebut ditinjau dari kemungkinan penerapan, kelemahan, kemudahan, dan
kesesuaian opsi yang diusulkan dengan kondisi lingkungan industri kecil tapioka di Ciluar. Dari hasil analisis teknologi akan diperoleh alternatif
perbaikan teknologi produksi bersih untuk industri kecil tapioka di Ciluar. 2.
Analisis Finansial Aspek finansial memperkirakan biaya atau kemungkinan penghematan
dan keuntungan yang dapat diperoleh dari penerapan opsi produksi bersih dan pengelolaan lingkungan industri kecil tapioka di Ciluar. Analisis finansial
menghitung periode kembalinya modal investasi payback period. Payback period
PBP atau Periode Pengembalian adalah waktu minimum untuk mengembalikan investasi awal dalam bentuk aliran kas yang
didasarkan atas total penerimaan dikurangi semua biaya kecuali biaya penyusutan. Ukuran ini menunjukkan jumlah tahun yang diperlukan untuk
memperoleh kembali semua modal yang telah diinvestasikan. Usaha yang dapat menghasilkan periode pengembalian yang lebih singkat dibandingkan
dengan periode pengembalian industri rata-rata dianggap sebagai usaha yang menguntungkan.
14 total investasi
PBP = ekstra cash flow
Periode pengembalian ini dirumuskan sebagai berikut :
3. Analytical Hierarchy Process AHP
Menurut Marimin 2005, AHP adalah metode yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan suatu masalah yang disederhanakan dalam
suatu kerangka berpikir yang terorganisisr, sehingga memungkinkan dalam pengambilan keputusan yang efektif. Prinsip kerja AHP adalah
penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menatanya dalam suatu hierarki.
Tingkat kepentingan setiap elemen diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting elemen tersebut secara relatif dibandingkan dengan
elemen yang lain. Sintesa kemudian dilakukan untuk menetapkan elemen yang memiliki prioritas tinggi dan mempengaruhi hasil pada sistem.
AHP memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan karena dapat digambarkan secara grafis. Selain itu,
AHP dapat menguji konsistensi penilaian. AHP juga bisa dipakai untuk mengolah data dari beberapa ahli Marimin, 2005. Software yang digunakan
untuk mengolah data nilai tingkat kepentingan dengan metode AHP adalah Expert Choice
2000.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Wilayah