Bagian tengah akar dinamakan silinder pembuluh. Silinder ini terdiri atas jaringan penyalur air xilem dan jaringan penyalur makanan floem.
Antara jaringan pembuluh xilem dan floem dan endomermis terdapat lapisan sel parenkima yang tak terpsesialisasi perisikel yang berasal dari kumpulan sel
meristimatik yang sama seperti xilem dan floem. Perisikel yang tetap mempertahankan sifat meristematiknya membentuk akar-akar lateral. Xilem
terdiri atas sel-sel penyalur trakeid dan anggota pembuluh maupun serat dan parenkima. Trakeid dewasa merupakan sel tunggal yang memanjang. Di dalam
dinding yang menebal terdapat bagian-bagian tipis noktah yang dapat menyalurkan air dengan mudah. Anggota pembuluh juga terdiri atas sel-sel
tunggal dengan dinding yang serupa dengan trakeid tetapi penuh berlubang- lubang ujungnya Gambar 3. Sel-sel tersebut biasanya lebih pendek
dibandingkan trakeid dan tersusun dalam baris vertikal. Sebaris anggota pembuluh dinamakan trakea. Serat merupakan sel lancip memanjang yang
berdinding tebal terutama berfungsi dalam memperkuat jaringan. Parenkima merupakan semacam jaringan pengisi dan berfungsi dalam penyimpanan
makanan Mauseth 1988. Floem terdiri atas pembuluh tapis, sel pengiring, serat dan parenkima.
Anggota pembuluh tapis merupakan sel hidup, tersusun dalam barisan vertikal, yang dikenal sebagai jaringan pembuluh tapis dan berfungsi dalam translokasi
zat-zat organik. Sel-sel pengiring merupakan sel seasal dengan anggota pembuluh tapis dan tetap berhubungan rapat sesamanya.
2.2.4. Sistem Perakaran Tanaman Manggis
Tanaman manggis biasa diperbanyak dengan menggunakan biji, waktu yang dibutuhkan untuk perkecambahan antara 10–45 hari. Perkecambahan
dimulai dengan pembengkakan pada benih. Akar pertama muncul dari satu bagian pembengkakan ujung, sedangkan tunas akan tumbuh dari bagian
pembengkakan yang lain. Selanjutnya sistem perakaran berkembang dari bagian dasar tunas dan sistem perakaran yang pertama terbentuk berhenti
berfungsi Verheij 1992. Satu bulan setelah biji berkecambah, sistem perakaran tanaman
manggis masih sangat jarang. Bijinya tetap melekat pada pangkal tunas sampai dengan umur 11 bulan, baik tunas maupun biji yang masih melekat tersebut
masing-masing masih memperlihatkan perakarannya. Pada umur 2-4 bulan terjadi peningkatan akar sekunder, sedangkan pertumbuhan akar tersier dimulai
pada umur 3 bulan. Akar sekunder maupun tersier tebal, dengan permukaan halus dan tidak berakar rambut pada semua stadia tumbuh Rukayah
Zabedah 1992. Pertumbuhan tanaman manggis yang lambat berkaitan erat dengan
sistem perakarannya. Tanaman manggis mempunyai akar tunggang yang panjang dan kuat tetapi percabangan akarnya sangat sedikit, juga tidak memiliki
bulu-bulu akar. Uniknya di antara seluruh spesies Garcinia, hanya Garcinia mangostana
saja yang mempunyai perakaran lemah, sedangkan jenis lainnya memiliki perakaran kuat dan lebat. Hasil pemeriksaan sitologi terhadap tanaman
manggis memperlihatkan bahwa tanaman ini mempunyai kromosom poliploid 2n=96 yang sifatnya sangat lemah, laju pembelahan selnya rendah demikian
pula pembesaran selnya lambat, sedangkan spesies Garcinia lainnya yaitu G. Hombroniana
dan G. Malaccencis, masing-masingnya memiliki jumlah kromosom, yaitu 2n=48 dan 2n=46 Verheij 1992.
Menurut Cox 1988 pohon manggis dengan tinggi 3.8 m dan lebar tajuk 2.5 m mempunyai sebaran akar terbanyak pada kedalaman 5-30 cm dan
akar terpanjang tidak lebih dari 1 m dari pangkal batang. Selain itu Gonzales Anoos 1952 dalam Pertamawati 1994 mengatakan bahwa pada setiap
tanaman manggis yang tingginya lebih dari 1 m, rata-rata mempunyai 5,6 akar primer yang lurus dan panjang, tetapi hanya 1 atau 2 dari akar primer tersebut
yang dapat berkembang baik. Hidayat 2002 melaporkan juga bahwa, semakin tua tanaman manggis persentase akar tersier diameter 2 mm = feeder root
semakin rendah. Sebaliknya persentase akar primer dan akar sekunder semakin tinggi dengan semakin tuanya umur tanaman manggis. Akar tersier
merupakan akar penyerap air dan hara mineral, sedangkan akar primer dan akar sekunder berperan sebagai organ penyangga batang dan penyimpan cadangan
karbohidrat. Rendahnya persentase akar tersier pada tanaman manggis menyebabkan serapan air dan hara rendah.
2.2.3. Upaya Perbaikan Akar Bibit Manggis