f. Pengamatan
Peubah yang diamati meliputi saat munculnya tunas, jumlah tunas yang tumbuh dan persentase yang bertunas. Pengamatan dalam percobaan ini
dilakukan tanpa mengeluarkan eksplan dari botol kultur. Tunas-tunas yang tumbuh tersebut digunakan untuk percobaan induksi perakaran eksplan tunas
manggis secara in vitro.
Percobaan B. Induksi perakaran eksplan tunas manggis dengan Agrobacterium rhizogenes
melalui kultur in vitro
Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan strain A. rhizogenes yang dapat menginduksi perakaran eksplan tunas manggis secara in vitro.
a. Rancangan percobaan
Percobaan ditata dalam Rancangan Acak Lengkap RAL perlakuan berupa transformasi beberapa strain A. rhizogenes pada ekspan manggis, yaitu :
G = Kontrol WPM + 5 mgl IBA
G
1
= 509 G
2
= ATCC-15834 G
3
= ATCC-8196 G
4
= 01-1724 G
5
= A4 G
6
= 07-2001 G
7
= R-1000 Setiap perlakuan diulang 10 kali, masing-masing botol kultur terdiri atas
3 eksplan dan setiap satuan percobaan terdiri atas 3 botol kultur. Kultur dipelihara dalam ruang kultur yang bertemperatur 26
o
C dengan intensitas cahaya sekitar 1000 lux selama 16 jam.
b. Pemilihan tunas manggis
Tunas manggis dari media multiplikasi in vitro, dipilih yang berukuran tinggi ≥ 2,5 cm, berdaun sepasang dan bobot basah sekitar 1 g, dipotong
bagian pangkalnya kemudian siap diinokulasi dengan A. rhizogenes.
c. Inokulasi Bakteri A. rhizogenes terhadap Tunas Manggis
Tunas manggis yang terpilih diinokulasikan dengan bakteri A. rhizogenes menurut metode Damiano et al. 1995 yang dimodifikasi Charity 2002.
Eksplan manggis tanpa biji diinokulasi dengan cara, bagian dasar batang manggis dicelupkan dalam 0.5 ml suspensi bakteri A. rhizogenes
OD
600
= 1.0
yang ditumbuhkan seperti Penelitian I, kemudian di vakum selama 15 menit. Untuk tunas manggis dengan biji inokulasi dilakukan dengan cara pangkal
batang ditusuk menggunakan jarum steril yang sudah dicelupkan dalam suspensi bakteri A. rhizogenes. Setelah itu tunas dikeringkan dengan kertas
saring dan dikulturkan dalam medium WPM disimpan selama 2 hari di ruang gelap, kemudian dicuci dengan akuades steril 5 kali, dikeringkan dengan kertas
saring, direndam dalam 250 mgl cefotaxime selama 10 menit dan dikulturkan pada media WPM yang mengandung 500 mgl cefotaxime. Konsentrasi
cefotaxime diturunkan secara bertahap menjadi 250 dan 100 mgl pada masing- masing subkultur sampai tidak terjadi kontaminasi.
d. Pembuatan media aklimatisasi