11 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang efektif
merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif sehingga tercipta kondisi yang kondusif dalam kegiatan pembelajaran yang mengakibatkan ter-
capainya tujuan pembelajaran secara optimal. Dalam penelitian ini, pembelajaran dikatakan efektif apabila peningkatan kemampuan representasi matematis siswa
yang menggunakan model PBL lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional, dan jumlah siswa yang tuntas belajar yaitu mendapatkan nilai 70 lebih dari atau
sama dengan 70 dari jumlah siswa. Efektivitas pembelajaran disini ditinjau dari proses pembelajaran yang dialami oleh siswa.
B. Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL
Model pembelajaran PBL pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an di
Universitas Mc Master Fakultas Kedokteran Kanada, sebagai satu upaya menemukan solusi dalam diagnosis dengan membuat pertanyaan-pertanyaan
sesuai situasi yang ada Rusman, 2010: 242. Sejak saat itu, model pembelajaran PBL banyak digunakan di berbagai bidang ilmu pengetahuan, salah satunya
matematika. Dalam pembelajaran PBL ini, siswa dipandang telah memiliki bekal awal atau pengetahuan dasar untuk mengikuti proses pembelajaran. Hal ini seja-
lan dengan yang dikemukakan oleh Arends Trianto, 2009: 42 bahwa pembe- lajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir,
mengembangkan kemandirian, dan percaya diri.
12 Riyanto 2012: 285 menyatakan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah
adalah suatu model pembelajaran yang dirancang dan dikembangkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik memecahkan masalah. Sedangkan
Sani 2014: 127 berpendapat bahwa model pembelajaran PBL merupakan pem- belajaran yang pencapaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasa-
lahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan, dan mem- buka dialog.
Tan Rusman, 2012: 229 mendefinisikan model pembeljaran PBL sebagai ino-
vasi dalam pembelajaran karena dalam PBL kemampuan berpikir siswa diop- timalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga
siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan kemam- puan berpikirnya secara berkesinambungan. Boud dan Feletti juga mengemuka-
kan bahwa model pembelajaran PBL merupakan inovasi yang paling signifikan dalam pendidikan Rusman, 2012: 2013.
Arends Riyanto, 2012: 287 mengidentifikasikan 6 keunggulan pembelajaran
berbasis masalah, yakni: 1 siswa lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka sendiri yang menemukan konsep tersebut, 2 menuntut keterampilan ber-
pikir tingkat tinggi untuk memecahkan masalah, 3 pengetahuan tertanam ber- dasarkan skemata yang dimiliki peserta didik sehingga pembelajaran lebih ber-
makna, 4 siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran sebab masalah yang di- kaji merupakan masalah yang dihadapi dalam kehidupan nyata, 5 menjadikan
peserta didik lebih mandiri dan lebih dewasa, termotivasi, mampu memberi as- pirasi dan menerima pendapat orang lain, menanamkan sikap sosial yang positif
13 diantara peserta didik, dan 6 pengkondisian peserta didik dalam belajar
kelompok yang saling berinteraksi, baik dengan guru maupun teman akan memudahkan peserta didik mencapai ketuntasan belajar.
Tahapan pembelajaran dalam model pembelajaran PBL menurut Sani 2014: 153
adalah sebagai berikut: 1.
Guru menyampaikan permasalahan kepada siswa atau siswa mengajukan permasalahan yang relevan dengan topik yang akan dikaji.
2. Siswa mendiskusikan permasalahan dalam kelompok kecil.
3. Siswa atau kelompok membuat perencanaan untuk menyelesaikan perma-
salahan. 4.
Masing-masing siswa melakukan penelusuran informasi atau observasi berdasarkan tugas yang telah ditetapkan dalam diskusi kelompok.
5. Siswa kembali melakukan diskusi kelompok dan berbagi informasi.
6. Kelompok menyajikan solusi permasalahan kepada teman sekelas.
7. Anggota kelompok melakukan pengkajian ulang review terhadap proses
penyelesaian masalah yang telah dilakukan dan menilai kontribusi dari masing-masing anggota.
Langkah-langkah proses model pembelajaran PBL menurut Amir 2010: 24 meliputi :
1. Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas
2. Merumuskan masalah
3. Menganalisis masalah
4. Menata gagasan dan menganalisis secara sistematis
5. Memformulasikan tujuan pembelajaran
6. Mencari informasi tambahan dari sumber lain di luar diskusi kelompok
7. Mensintesa menggabungkan dan menguji informasi baru, dan membuat
laporan untuk kelas Johnson Johnson Sanjaya, 2011: 217 menyebutkan ada lima langkah dalam
proses pembelajaran berbasis masalah melalui kegiatan kelompok, yaitu 1 men- definisikan masalah; 2 mendiagnosis masalah; 3 merumuskan alternatif strategi;
4 menentukan dan menerapkan strategi; dan 5 melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil.