2. Hipotesis alternatif Ha diterima dan Hipotesis nol Ho ditolak,
maka : ada pengaruh antara variabel independen X
1
, X
2
, X
3
, X
4
secara simultan terhadap variabel dependen Y. Ghozali 2009:16, pengujian hipotesis ini sering disebut pengujian
signifikansi keseluruhan overall significance terhadap garis regresi yang akan menguji apakah Y secara linier berhubungan dengan X
1
, X
2
, X
3
, dan X
4
. Hipotesis dapat diuji dengan teknik analisis variance ANOVA. Adapun kriteria uji F adalah sebagai berikut :
a. Apabila nilai signifikansi 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b. Apabila nilai signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
3.8 Uji Goodness of Fit Koefisien Determinasi R
2
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai akurat dapat diukur dari Goodness of fit, secara statistik dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi R
2
. Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefesien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti vaiabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Jika
dalam proses mendapatkan nilai R
2
tinggi adalah baik, tetapi jika nilai R
2
rendah tidak berarti model regresi jelek Ghozali, 2009:15. Dalam kenyataan nilai adjusted R
2
dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus positif Gujarati, 2009:16, jika dalam uji
empiris didapat nilai adjusted R
2
negatif, maka nilai adjusted R
2
dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R
2
= 1, maka nilai adjusted R
2
= R
2
= 1, sedangkan jika nilai R
2
= 0 maka adjusted R
2
= 1 –
k n – k, jika k 1 maka adjusted R
2
akan bernilai negatif.
66
BAB IV ANALISIS dan PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian
Untuk mencapai kesuksesan sebuah usaha diperlukan suatu kerja keras dan ketekunan agar apa yang diimpikan dapat terwujud, demikian
pula dalam membangun suatu bisnis perlu kerja keras dan ketekunan agar usaha dapat berhasil, bertumbuh dan berkembang. Katering Prima
merupakan salah satu contoh Usaha Kecil Menengah UKM di kota Semarang yang sudah berdiri sejak tahun 2004, dipelopori oleh sang
pemilik, Primerti seorang ibu rumah tangga yang gemar memasak. Sebelum membuka katering Prima, pemilik banyak mendapat pesanan
untuk mengolah masakan pada acara-acara khusus di sekitar tempat ia tinggal, yang memiliki cita rasa tersendiri.
Usaha rumah tangga ini memiliki sejarah dalam pendiriannya. Sebelum membuka katering Prima, pemilik hanya mendapat pesanan
untuk mengolah masakan pada acara-acara khusus dan pada saat itu pemesanan masih dalam jumlah sedikit dan pelanggannya lebih banyak
keluarga terdekat dan tetangga-tetangga di sekitar tempat ia tinggal, tujuannyapun hanya ingin membantu ekonomi keluarga.
Menu yang disediakan katering Prima adalah menu makanan rumahan karena sang pemilik ingin siapapun yang menikmati