Pengertian Penanganan Keluhan Jenis Keluhan Konsumen Kategori Komplain Konsumen

merasa percaya dan aman terhadap kemampuan dan kinerja perusahaan katering tersebut, yang selanjutnya akan terbentuk loyalitas pelanggan terhadap katering Ellena, 2011:29. Untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggannya maka pengelola katering harus selalu berkomunikasi dengan para pelanggannya sehingga pelanggan akan merasa aman dan percaya terhadap katering tersebut karena kemudahan dalam memperoleh informasi yang mereka inginkan.

2.7 Penanganan Keluhan

2.7.1 Pengertian Penanganan Keluhan

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan customer oriented perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya guna menyampaikan saran, kritik, pendapat, dan keluhan mereka Tjiptono, 2005:210. Keluhan adalah salah satu bagian dari ekspresi negatif yang dihasilkan karena ketidaksesuaian kenyataan dengan keinginan seseorang James, 2006:20. Perilaku keluhan konsumen adalah istilah yang mencakup semua tindakan konsumen yang berbeda bila mereka merasa tidak puas dengan suatu pembelian atau pelayanan Sunarto,2006:253.

2.7.2 Jenis Keluhan Konsumen

Norwel 2005:27 berpendapat kategori keluhan digolongkan menjadi empat yaitu : a. Mechanical Complaints Jenis keluhan yang disebabkan oleh kesalahan yang terjadi pada perlengkapan yang ada di restoran. Misalnya, lampu yang mati pada restoran, meja atau kursi yang patah, atau air conditioner yang tidak dingin. b. Atitudinal Complaints Jenis keluhan yang disebabkan karena staff atau karyawan mempunyai sikap yang buruk dalam melayani pelanggan. c. Service – Related Complaints Jenis keluhan yang disebabkan oleh buruknya pelayanan yang diberikan di sebuah restoran. Misalnya, terlalu lama menunggu makanan atau minuman yang telah dipesan, tidak tersedianya alat makan diatas meja, dan lain-lain. d. Unusual Complaints Pelanggan juga dapat melakukan keluhan karena tidak adanya ruangan khusus bagi yang tidak merokok atau karena suasana yang tidak nyaman di dalam restoran.

2.7.3 Kategori Komplain Konsumen

Setiap konsumen yang merasa tidak puas terhadap kinerja produk, jasa, dan atau perusahaan tertentu akan memiliki reaksi yang berbeda- beda. Beberapa memilih mendiamkan saja dan tidak sedikit pula yang melakukan komplain. Terdapat tiga kategori komplain terhadap ketidakpuasan, yaitu : voice responses, private responses dan third party responses. Berikut merupakan jenis-jenis spesifik pengukuran minat pelanggan untuk melakukan komplain : Tabel 2.1 Tipologi Perilaku Konsumen Pelanggan Sumber :diadaptasi Singh dalamTjiptono 2005:236 Berkaitan dengan hal ini, ada tiga kategori complain terhadap ketidakpuasan, yaitu Tjiptono, 2005:236 : a. Voice Response Ditujukan pada objek-objek yang sifatnya eksternal relasi informal dan pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam pertukaran yang tidak memuaskan pengecer, distributor, pemanufakturan dan penyedia jasa. No action response tidak melakukan apa-apa dimasukkan dalam kategori ini karena mencerminkan perasaan terhadap pemasar atau penjual. b. Private Response Kategori ini meliputi diantaranya memberitahu dan memperingatkan teman, keluarga dan kolega mengenai pengalaman buruknya Voice Responses Private Responses Third Party Responses Redress seeking voice Memperingatkan keluarga dan teman gethok tular negatif Legal action No action Loyalitas Exit Kompalin ke lembaga konsumen menggunakan produk jasa dari perusahaan bersangkutan, apabila tindakan ini dilakukan, maka akan berdampak buruk bagi citra perusahaan. c. Third Party Response Ditujukan pada objek-objek eksternal yang tidak terlibat secara langsung contohnya surat kabar, lembaga konsumen, lembaga bantuan hukum dan sebagainya. Bentuk-bentuk responnya bisa berupa menuntut ganti rugi secara hukum, mengadu lewat media massa misalnya menulis di surat pembaca, atau secara langsung mendatangi lembaga konsumen, instansi hukum, dan sebagainya.

2.7.4 Faktor Penanganan Keluhan