Fungsi Konsultatif Kerangka Teori

mengerjakan perintah itu; agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Fungsi instruktif ini berarti juga keputusan pimpinan tidak akan ada artinya tanpa kemampuan mewujudkan atau menterjemahkannya menjadi instruksi atau perintah; dan perintah tidak akan ada artinya jika tidak dilaksanakan. Maka intinya adalah kepemimpinan memerlukan kemampuan untuk menggerakkan orang agar melaksanakan perintah, yang bersumber dari keputusan yang telah ditetapkannya. Perintah yang jelas dari segi kepemimpinan berarti sebagai perwujudan proses bimbingan dan pengarahan yang dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai dalam pencapaian tujuan organisasi.

2. Fungsi Konsultatif

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah, dimana dalam pelaksanaannya bergantung kepada pimpinan. Dalam menetapkan suatu keputusan, seorang pemimpin sangat memerlukan bahan pertimbangan yang mengharuskannya untuk berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya. Konsultasi dimaksud dapat berlangsung secara terbatas, hanya dilakukan kepada orang- orang tertentu saja; misalnya kepada kepala seksi atau sekretaris kecamatan yang menurut Camat mempunyai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Selain itu, konsultasi yang dilakukan oleh pemimpin adalah untuk mendengarkan pendapat atau saran dari para pegawainya, apabila suatu keputusan yang direncanakannya ditetapkan. Kemudian konsultasi dapat juga dilakukan melalui pertemuan-pertemuan dengan sebagian besar atau semua pegawainya bahkan dengan masyarakat yang Universitas Sumatera Utara berperan sebagai stakeholder, jika keputusan yang ditetapkan sifatnya sangat prinsipiil penting dan menyangkut kepada masyarakat. Adapun yang menjadi tujuan dari konsultasi yang dilakukan oleh pimpinan adalah untuk memperoleh masukan berupa umpan balik feed back, yang dapat dipergunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan- keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Namun dilain kesempatan, konsultasi dapat juga dilakukan dari pegawai kepada pimpinannya, baik secara perorangan maupun kelompok perbidangseksi. Konsultasi dimaksud dalam memberikan saran atau pendapat sebelum atau sesudah keputusan ditetapkan. Dengan menjalankan fungsi konsultatif ini, maka diharapkan keputusan-keputusan pimpinan akan mendapat dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya, sehingga kepemimpinan berlangsung efektif. Fungsi konsultatif ini mengharuskan pimpinan belajar menjadi pendengar yang baik, yang biasanya tidak mudah melaksanakannya. Pemimpin harus meyakinkan dirinya bahwa dari siapapun juga, dapat diperoleh gagasan, saran, aspirasi, dan pendapat yang konstruktif bagi pengembangan kepemimpinannya.

3. Fungsi Partisipasi