wewenang delegasinya dengan memperhatikan dan mempertimbangkan aspirasi dari bawahannya. Dimana aspirasi tersebut tidak saja berkenaan
dengan tugas-tugas yang akan didelegasikan, tetapi juga mengenai orangnya yang seharusnya dipilih yang mampu memperjuangkan aspirasi dan
kepentingan pegawainya.
5. Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa pemimpin yang sukses adalah yang mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi
yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Maka fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui :
a. Kegiatan bimbingan dan pengarahan yang dilakukan selama kegiatan
organisasi berlangsung, adalah sifat pengawasan preventif, artinya pemimpin berusaha mencegah terjadinya kekeliruan atau kesalahan
setiap unit atau perorangan dalam melaksanakan volume dan beban kerjanya atau perintah dari pimpinannya. Dalam hal ini, pengendalian
dilakukan dengan cara mencegah para pegawai berfikir dan berbuat sesuatu yang cenderung akan merugikan kepentingan bersama.
b. Kegiatan koordinasi bermaksud untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan
yang saling menunjang dan saling mengisi antar setiap unit atau secara perorangan. Koordinasi dilakukan untuk mencegah suatu kegiatan
dikerjakan oleh banyak unit atau perseorangan secara terpisah. Artinya, koordinasi diperlukan untuk mencegah adanya tumpang tindih dalam
Universitas Sumatera Utara
mengerjakan suatu kegiatan. Fungsi koordinasi harus meluruskan porsi kegiatan masing-masing dan porsi mana yang memerlukan kerja sama.
Dengan demikian fungsi kepemimpinan akan berdampak dalam meningkatkan prestasi kerja pegawainya.
c. Kegiatan pengawasan control dilakukan terhadap pelaksanaan volume
dan beban kerja atau perintah pimpinan. Pengawasan dilakukan sebagai kegiatan preventif, sebagaimana telah dikemukakan di atas. Di samping
itu, pengawasan dapat juga dilakukan sebagai kegiatan kuratif, yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kekeliruan atau
kesalahan yang sudah terjadi. Pengawasan kuratif dilakukan setelah kegiatan selesai dilaksanakan, baik berupa pengawasan langsung maupun
tidak langsung. Pengawasan langsung dilakukan dengan cara pemeriksaan dan pemantauan terhadap kegiatan anggota yang sedang
berlangsung yang dilaksanakan oleh pemimpin sendiri. Pengawasan tidak langsung dilakukan pemimpin dari jarak jaih melalui laporan-laporan
yang disampaikan anggota dalam melaksanakan tugas-tugas pokok atau perintah pimpinan. Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan sebagai
kegiatan pengawasan melekat, tidak saja mengendalikan pelaksanaan program kerja, keputusan, dan instruksi pemimpin; tetapi juga terhadap
perwujudan tugas-tugas rutin dan kemampuan mentaati etika organisasi. Pengawasan sebagai kegiatan pengendalian akan berpengaruh positif
bagi perwujudan kepemimpinan dalam rangka meningkatkan prestasi dan
Universitas Sumatera Utara
kualitas pegawainya, yang terlihat pada ketersediaan dan kesungguhan anggota dalam memperbaiki kekeliruan atau kesalahan yang ditemui.
F. Defenisi Konsep
Menurut Singarimbun 2006 : 33, konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik
kejadian, keadaan, kelompok, atau individu tertentu yang menjadi pusat perhatian. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya
interpretasi ganda dari variabel yang diteliti. Oleh karena itu, untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang akan diteliti, maka definisi
konsep yang dikemukakan penulis adalah : 1.
Fungsi kepemimpinan adalah memacu, menuntun dan membimbing, membangun dan memberi atau membangun motivasi-motivasi kerja,
mengendalikan organisasi, menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik, memberi supervisipengawasan yang efisien dan membawa para
pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai dengan ketentuan waktu dan rencana Kartono, 2005,
Universitas Sumatera Utara