V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
• Rasio kelamin ikan Juaro Pangasius polyuranodon secara keseluruhan berada dalam kondisi yang seimbang.
• Rata-rata faktor kondisi ikan betina lebih besar dibandingkan ikan jantan. • Nilai rata-rata IKG ikan betina lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan,
kondisi ini terjadi karena proporsi berat gonad ikan betina terhadap berat tubuhnya lebih besar dibandingkan ikan jantan.
• Fekunditas ikan Juaro berkisar antara 616 – 7.059 butir telur. Fekunditas ikan Juaro memiliki hubungan yang kurang erat dengan panjang total ikan.
• Ikan Juaro P. polyuranodon telah memasuki waktu memijah dan bulan Juni - Agustus diduga sebagai waktu memijah ikan tersebut.
Pola pemijahan ikan Juaro total spawner.
• Upaya pengelolaan harus dilakukan demi kelestarian ekosistem dan organisme yang hidup di Perairan Sungai Musi, khususnya ikan Juaro. Beberapa
diantaranya dengan meminimalkan beban pencemaran yang berpeluang masuk kedalam perairan, dan bersama-sama antara masyarakat dan pihak terkait untuk
menjaga lingkungan sekitar perairan Sungai Musi.
5.2 Saran
Disarankan dilakukan penelitian mengenai ikan Juaro P. polyuranodon dalam jangka waktu 1 tahun, yang dilakukan setiap bulan berturut-turut. Di lokasi pengambilan
sampel yang sama dan jumlah ikan yang lebih banyak. Sehingga data yang dihasilkan dapat memberikan informasi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, R dan U. M Tang. 2002. Fisiologi Hewan Air. Unri Press. Pekanbaru. 213 hlm + viii.
Ball, D. V dan K. V. Rao. 1984. Marine Fisheries. Tata Mc. Graw-Hill Publishing Company, Limited. New Delhi. 470 p.
Banks, W. J. 1986. Applied Veterinary Histology. Second Edition. Louisiana. 503p.
Effendi, H. 2000. Telaah Kualitas Air. Konisius. Bogor. 246 hal. Effendie, M. I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Bogor. Yayasan Dewi Sri. 111
hal. Effendie, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara.
Yogyakarta. 163 hal. Ernawati, Y. 1999. Efisiensi Implantasi Analog LH-RH dan 17
α- Metiltestosteron serta Pembekuan Semen dalam Upaya Peningkatan
Produksi Benih Ikan Jambal Siam Pangasius hypophthalmus. Disertasi. Program Pasca Sarjana. IPB. 119 hal.
Fakhruddin. 1996. Studi Kualitas Lingkungan Perairan Ditinjau Dari Pencemaran Bahan Organik di DAS Musi Bagian Hilir. Tesis. Program
Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. 107 hal. Kottelat, M. dan A. J. Whitten. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia
and Sulawesi. Periplus Editions Limited.
Kurib, A. 2006. Model Pengelolaan Sampah Domestik Permukiman Penduduk di Pinggir Sungai Musi Kota Palembang dengan Pendekatan Reduce, Reuse,
Recycle dan Partisipasi. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian
Bogor. 87 hal. Lagler, K. F. 1972. Freshwater Fishery Biology. WM. C. Brown Company
Publisher. Dubuque, London. Lagler, K. F, J. E. Bardach, R. P. Miller. dan M. Passino. 1977. Ichtiology.
John Wiley and Sons, Inc. New York. 505 hal Makmur, S. 2003. Biologi Reproduksi, Makanan dan Pertumbuhan Ikan Gabus
Channa striata di Daerah Banjiran Sungai Musi, Sumatera Selatan. Tesis
. IPB. 59 hal
Moyle, P. B dan J. J Cech. 1988. Fishes An Introduction to Ichthyology. Second Edition. Departemen of Wildlife and Fisheries Biology University
of California, Davis. Nikolsky, G. V. 1963. The Ecology of Fishes. Academic Press. New York. 325
hal. Nikolsky, G. V. 1969. The Theory of Fish Population Dynamics As The
Biological Background for Rational Exploitation And Management of Fish Fishery Resources. Oliver and Boyd Publisher United Kingdom. London.
322 hal.
Novitriana, R. 2004. Aspek Biologi Reproduksi Ikan Petek Leioghnathus equulus
di Perairan Pantai Mayangan, Subang, Jawa Barat. Skripsi. Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan.
IPB. 71p. Royce, W. F. 1972. Introduction to the Fishery Sciences. Academic Press. Inc.
New York. 315 hal. Saanin, H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid I. Bina Cipta.
Bandung. 256 Hal. Saepudin, A. 1999. Studi Aspek Biologi Reproduksi Ikan-ikan di Situ Cigudeg
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. Institut Pertanian Bogor. 61 hal. Tidak
dipublikasikan.
Siregar, M. 1999. Stimulasi Pematangan Gonad Bakal Induk Betina Ikan Jambal Siam Pangasius hypophthalmus dengan Hormon HCG. Tesis. Program
Pasca Sarjana. IPB. Siregar. 2004. Aspek Biologi Reproduksi Induk Ikan Patin Kunyit Pangasius
kunyit di Perairan Sungai Kampar Propinsi Riau. Tesis. Program Pasca
Sarjana. IPB. Sofiah, S. 2003. Beberapa Aspek Biologi Reproduksi Ikan Butini Glossogobius
matanensis di Danau Towuti, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Utara.
Skripsi. Manajemen Sumberdaya Peraiaran. FPIK. IPB. Steel, R. G. D. dan J. H. Torie. 1980. Principle and Procedure of Statistic.
Second Edition. Mc Graw – Hill. Book Company, Inc. New York. 748 p. Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung. 306 p.
Walpole, R. E. 1995. Pengantar Statistika edisi Ke-3 alih Bahasa oleh Sumantri,
B. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 515 hal.
Widiastuti, S. 2001. Dampak Pengolahan Limbah Cair PT Pupuk Sriwidjaja terhadap Kualitas Air Sungai Musi Kotamadya Palembang. Tesis.
Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. 74 hal. Tidak dipublikasikan.
Yulianti, Y. 2003. Beberapa Aspek Reproduksi Ikan Lidah Cynoglosus lingua hamiltin buchana
di Muara Sungai Cimandiri, Teluk Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Skripsi. Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas
Perikanan Ilmu Kelautan. IPB. 56 hal. Tidak dipublikasikan. Yuniarti, I. 2004. Aspek Reproduksi Ikan Baji-baji Grammoplites scaber
Linnaeus, 1758 di perairan pesisir Mayangan, Subang, Jawa Barat. Skripsi
. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 76 hal. Tidak dipublikasikan.
www.bi.go.id 24 Maret 2007.
http : www.dkp.go.id 30 Desember 2007 http:ms.wikipedia.orgwikiSungai_Musi 10 Maret 2007
www.fishbase.org. 24 Maret 2007 www.wikipedia.com 10 Maret 2007
Lampiran 1. Peta Stasiun Pengambilan Ikan Contoh di Sungai Musi
47
Lampiran 1. Peta stasiun pengambilan ikan contoh di Sungai Musi
Lampiran 2. Gambar Alat Tangkap yang Digunakan Dalam Pengambilan Sampel Ikan Juaro P. polyuranodon di Sungai Musi
Alat tangkap jala Dokumentasi BRPPU Palembang, 2006
Alat tangkap jaring insang gillnet Dokumentasi BRPPU Palembang, 2006
Perahu sebagai alat bantu pengambilan contoh ikan Dokumentasi BRPPU Palembang, 2006
Lampiran 3. Beberapa Foto Stasiun Pengambilan Sampel Ikan Juaro P. polyuranodon di Sungai Musi
St. Semangus Bagian tengah DAS Musi
St. Rawas Bagian tengah DAS Musi
St. Skayu-Ds. Lingkungan Bagian tengah DAS Musi
Dokumentasi BRPPU Palembang, 2006 St. Sp. Padang
Bagian tengah DAS Musi
Lampiran 4. Proses Pembuatan Preparat Histologi Banks, 1986.
Fiksasi
Gonad difiksasi dengan larutan Bouin selama 24 jam setelah itu dipindahkan ke alkohol 70 selama 24 jam
Dehidrasi I
Gonad direndam dengan alkohol 70 24 jam, alkohol 80 2 jam, alkohol 90 2 jam, alkohol 95 2 jam, alkohol 100 12 jam
Clearing I Penjernihan
Gonad direndam dalam alkohol 100 + Xylol 1:1 selama 30 menit, kemudian direndam dalam Xylol I, Xylol II, Xylol I masing-masing selama 30 menit
Embedding Penyusupaninfiltrasi
Gonad direndam dalam Parafin – Xylol 1:1 selama 45 menit dalam oven suhu 65-75 ºC, selanjutnya direndam dalam Parafin I, Parafin II, Parafin III selama
masing-masing 45 menit yang dipanaskan dalam oven suhu 65-75 ºC dan kemudian jaringan dicetak dalam cetakan selama 12 jam proses blocking
Pemotongan
Spesimen dipotong sebesar 4-6 µ dengan mikrotom, diapungkan dalam air suam kuku dan diletakan diatas hot plate 40 ºC sampai agak kering
Defarafinasi
Preparat direndam berturut-turut dalam Xylol I, Xylol II masing-masing selama 5
menit
Dehidrasi II
Preparat direndam berturut-turut dalam alkohol 100 I, alkohol 100 II, alkohol 95, alkohol 90, alkohol 80, alkohol 75, alkohol 71, alkohol 50
masing-masing 3 menit, setelah itu preparat dibersihkan dengan akuades sampai putih
Lampiran 4. Lanjutan.
Pewarnaan
Preparat direndam dalam larutan Haematoxylin selama 5-7 menit, selanjutnya direndam dengan larutan eosin selama 3 menit dan cuci dengan air mengalir
Dehidrasi III
Preparat direndam berturut-turut dengan alkohol 50, alkohol 70, alkohol 80, alkohol 85, alkohol 90, alkohol 95, alkohol 100 I, alkohol 100 II
masing-masing selama 2 menit
Clearing II
Preparat direndam berturut-turut dalam Xylol I, Xylol II, dan Xylol III masing- masing selama 2 menit
Mounting
Jaringan dilekatkan dengan gelas penutup dan zat perekat.
Lampiran 5. Penentuan Selang Kelas Panjang Total Jenis kelamin
Frekuensi ekor Jantan 23
Betina 28 Total n
51 Panjang maksimum = 490 mm
Panjang minimum = 85 mm
1. Jumlah kelas k = 1 + 3,32Logn
= 1 + 3,32Log51 = 6,6691
≈ 7 2.
Wilayah kelas r = panjang maksimum – panjang minimum = 490 – 85 mm
= 405 mm
3. Selang kelas L = r jumlah kelas
= 405 6,6691 = 60,7275
≈ 61 4.
Selang bawah pertama = panjang minimum
= 85 mm
5. Selang atas pertama
= panjang minimum + L – 1 = {85 + 61-1} mm
= 145 mm
6. Selang kelas pertama
= 85-145 mm
Lampiran 6. Data Kualitas Air Beberapa Bulan Pengambilan Ikan Contoh
Jun-06 No Lokasi
substrat Kedalaman
rata2 m Kecerahan
cm Bahan
Organik Conductivity
µmhoscm Suhu
° C pH
DO ppm
BOD ppm
COD ppm
1 Ds. Lingkungan I
pasir, Lumpur 6
30 -
- 29
7 4,2
- 6,2
2 Ampera
Lumpur 9
22,5 -
- 29
6,5 3,5
- 5,2
3 Sp. Padang
Lumpur -
- -
- 30
6 -
4,6 4
Ds. Teluk Lumpur
4,2 12,5
- -
29 6,5
3,8 -
5,4 5
Semangus Lumpur
1,9 145
- -
27 7
4,1 3,3
9,05 6
Ps. Tebing Tinggi Bebatuan, lumpur,
pasir 1
22,5 -
- 26
7 5,43
1,83 8,5
7 Rasuan
Pasir, lumpur 1,1
45 -
- 29
7 4,57
2 9,1
8 Muara Rawas
Lumpur 3,7
34 -
- 30
6,5 -
8 9
Suka Merindu Lumpur
5,5 37,5
- -
29 7
4,25 -
7,3 10
Sungsang Lumpur
7 30
- -
29,5 7,5
2,6 -
7,4 11
Pulau Borang Lumpur
- -
- -
- -
- -
-
53
Lampiran 6. Lanjutan
Agust-06 No Lokasi
substrat Kedalaman
rata2 m Kecerahan
cm Bahan
Organik Conductivity
µmhoscm Suhu
° C pH
DO ppm
BOD ppm
COD ppm
1 Ds. Lingkungan I
pasir, Lumpur 3
42 3,8
91,8 32
7 3,3
2,75 11
2 Ampera Lumpur
15 40
8,5 105,4
30 7 2,95 4,55 11,6 3 Sp.
Padang Lumpur
1,4 35
13,6 86
30 6 - 4,1 9,7 4 Ds.
Teluk Lumpur
9 30
12,4 33,7 30,5
6,5 2,7 2,6 9
5 Semangus Lumpur
- 32
6,75 56,3
32 7 4 4,4 7,2 6
Ps. Tebing Tinggi Bebatuan, lumpur,
pasir -
30 6,4
169,4 28
7 1,43
4,3 8,8
7 Rasuan
Pasir, lumpur -
- -
- 29
7,5 5
- 8,6
8 Muara Rawas
Lumpur -
24,2 8,5
46,4 29 7 3,7 -
8,2 9 Suka
Merindu Lumpur 5
60 5,85
89,2 31
6,5 2,8 2,8 10,5
10 Sungsang Lumpur
4 65
14,2 116
29 7 2,7 6,25 11,8 11
Pulau Borang Lumpur
- -
- -
- -
- -
-
54
Lampiran 6. Lanjutan
Jul-07 No Lokasi
substrat Kedalaman
rata2 m Kecerahan
cm Bahan
Organik Conductivity
µmhoscm Suhu
° C pH
DO ppm
BOD ppm
COD ppm
1 Ds. Lingkungan I
pasir, Lumpur -
- -
- -
- -
- -
2 Ampera
Lumpur -
- 6,25
64,2 31
7 3,7
3 -
3 Sp. Padang
Lumpur -
- -
- -
- -
- -
4 Ds. Teluk
Lumpur -
- -
- -
- -
- -
5 Semangus Lumpur
7 46 0,3 91,6 -
- - - -
6 Ps. Tebing Tinggi
Bebatuan, lumpur, pasir
1,25 20 14,6
117,3 24,5
7,5 4
3,6 -
7 Rasuan
Pasir, lumpur -
- -
- -
- -
- -
8 Muara Rawas
Lumpur 8
26 -
- -
- -
- -
9 Suka Merindu
Lumpur -
- -
- -
- -
- -
10 Sungsang Lumpur
7,4 24
7,85 63,3 30,5
7 2,85
2 -
11 Pulau Borang
Lumpur 5,6
30 6,7
71,6 30,5
7 3
2,4 -
55
Lampiran 7. Sebaran Frekuensi Ikan Juaro P. polyuranodon 1.
Sebaran frekuensi ikan jantan dan betina pada seluruh bulan pengambilan ikan contoh
Jantan Betina Kelas ukuran
panjang total mm
Frekuensi ekor
Frekuensi Frekuensi
ekor Frekuensi
Total frekuensi
85-145 6
11,76
7
13,74 25,50
146-206 10
19,61
6
11,76 31,37
207-267 3
5,88
3
5,88 11,76
268-328 2
3,92
3
5,88 9,8
329-389 2
3,92
4
7,85 11,77
390-450
0 0
3
5,88 5,88
451-511
0 0
2
3,92 3,92 45,09
54,91 100
2. Sebaran frekuensi ikan jantan dan betina pada tiap bulan pengambilan ikan
contoh Jantan Betina
Bulan Frekuensi
ekor Frekuensi
Frekuensi ekor
Frekuensi Total
frekuensi Jun-06 14 27,45 13 25,49
52,94 Agust-06 9 17,65 5
9,8 27,45 Jan-07 0 0 3 5,88
5,88 Jul-07 0 0 7 13,73
13,73
23 45,1 28 54,9 100
Lampiran 8. Uji t Hubungan Panjang Berat Ikan Juaro P. polyuranodon Jantan dan Betina
a. Jantan
N = 23 a = 0.00002
b = 2.8062 Sb = 0,069423
Ho : b = 3 pola pertumbuhan isometrik H
1
: b ≠ 3 pola pertumbuhan allometrik
Taraf nyata 95 α = 0,05
79 ,
2 791596
, 2
069423 ,
8062 ,
2 3
Sb 3
b hitung
T ≈
= −
= −
= T tabel = 2,015368
≈ 2,0154 Keputusan
: tolak Ho karena T hitung T tabel Kesimpulan
: pola pertumbuhan ikan jantan allometrik negatif b3 b.
Betina N = 28
a =0.00002 b =2,8215
Sb = 0,135327 Ho : b = 3 pola pertumbuhan isometrik
H
1
: b ≠ 3 pola pertumbuhan allometrik
Taraf nyata 95 α = 0,05
23 ,
2 2326236
, 2
079951 ,
8215 ,
2 3
Sb 3
b hitung
T ≈
= −
= −
= T tabel = 1,976253
≈ 1,98 Keputusan
: tolak Ho karena T hitung T tabel Kesimpulan
: pola pertumbuhan ikan betina allometrik negatif b3
Lampiran 9. Rasio Kelamin Ikan Juaro P. polyuranodon 1.
Berdasarkan selang kelas panjang total Selang kelas panjang total
mm Jantan
J Betina
B Rasio kelamin
JB
85-145 6
7
0,86 146-206 10
6
1,67 207-267 3
3
1 268-328 2
3
0,67 329-389 2
4
0,5 390-450
0 3
451-511
0 2 2.
Berdasarkan bulan pengambilan ikan contoh Bulan
Jantan J
Betina B
Rasio kelamin JB
Juni 06 14
13 1,08
Agustus 06 9
5 1,8
Januari 07 3
Juli 07 7
Lampiran 10. Uji Chi-square χ
2
Rasio Kelamin Ikan Juaro P. Polyuranodon 1. Berdasarkan selang kelas panjang total
Selang kelas panjang total mm
Jantan o
i
Betina o
i
Total Frekuensi harapan
e
i
85-145
6 7 13
6,5
146-206
10 6 16 8
207-267
3 3 6 3
268-328
2 3 5 2,5
329-389
2 4 6 3
390-450
0 3 3 1,5
451-511
0 2 2 1
∑
− =
i i
i i
e e
o hitung
2 2
χ
=
2 2
2 2
1 2
2 ........
8 8
10 5
, 6
5 ,
6 7
5 ,
6 5
, 6
6 −
+ +
− +
− +
− = 6,9436
1 2
1 7
05 ,
2 2
− −
= =
v tabel
χ χ
= 12,592 Keputusan : gagal tolak Ho karena
χ
2
hitung χ
2
tabel Kesimpulan : rasio kelamin seimbang 1:1
2. Berdasarkan bulan pengambilan ikan contoh
Bulan Jantan
o
i
Betina o
i
Total Frekuensi harapan
e
i
Juni 06 14
13 27
13,5 Agustus 06
9 5
14 7
Januari 07 3
3 1,5
Juli 07 7
7 3,5
∑
− =
i i
i i
e e
o hitung
2 2
χ
=
2 2
2 2
5 ,
3 5
, 3
7 .......
7 7
9 5
, 13
5 ,
13 13
5 ,
13 5
, 13
14 −
+ +
− +
− +
−
= 11,1799 1
2 1
4 05
,
2 2
− −
= =
v tabel
χ χ
= 7,815 Keputusan : tolak Ho karena
χ
2
hitung χ
2
tabel Kesimpulan : rasio kelamin tidak seimbang tidak 1:1
Lampiran 11. Faktor Kondisi Ikan Juaro P. polyuranodon 1.
Berdasarkan bulan pengambilan ikan contoh Jantan Betina
Bulan Rata-rata
faktor kondisi STDEV
Rata-rata faktor kondisi
STDEV Juni
06 1,05 0,12 0,74 0,09
Agustus 06 0,99 0,20 0,66 0,10
Januari 07 3,22
0,87 Juli 07
0,73 0,07
2. Berdasarkan tingkat kematangan gonad
Jantan Betina TKG
Rata-rata faktor kondisi
STDEV Rata-rata
faktor kondisi STDEV
I 1,02 0,14 1,14 1,15
II 0,93 0,21 1,47 1,16
III 1,04 0,22 0,65 0,09
IV 1,12 0,04 0,75 0
Lampiran 12 Tingkat Kematangan Gonad Ikan Juaro P. polyuranodon 1.
Berdasarkan selang kelas panjang total Frekuensi jantan
ekor Frekuensi betina
ekor Selang kelas panjang total
mm I II
III IV I II
III IV
85-145
5 1 0 0 4 1 2 0
146-206
7 1 2 0 5 0 1 0
207-267
2 1 0 0 0 3 0 0
268-328
0 0 1 1 0 0 0 3
329-389
0 0 1 1 0 0 0 4
390-450
0 0 0 0 0 0 1 2
451-511
0 0 0 0 0 1 0 1 2.
Berdasarkan bulan pengambilan ikan contoh Frekuensi jantan
ekor Frekuensi betina
ekor Bulan
I II III IV I II III IV
Juni 06 11
1 2
7 1
1 4
Agustus 06
3 2 2 2 1 1 2 1 Januari
07 0 0 0 0 1 2 0 0
Juli 07
0 0 0 0 0 1 1 5
Lampiran 13. Pendugaan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Juaro P. polyuranodon Dengan Metode Spearmen-Karber Udupa in Yulianti, 2003
a. Jantan
Selang kelas panjang total mm
Nilai tengah NT
Log NT Xi
∑ ikan Ni
∑ ikan matang Nb
NbNi Pi
Xi+1-Xi 1-Pi
Qi PiQi Ni-1 PiQiNi-1
85-145 115 2,0607
6 0 0
0,1848
1 0 5 0
146-206 176 2,2455
10 2 0,2
0,1292
0,8 0,16 9
0,0177778 207-267
237 2,3747
3 0 0
0,0995
1 0 2 0
268-328 298 2,4742
2 2 1
0,0809
0 0 1 0
329-389 359 2,5551
2 2 1
0,0681
0 0 1 0
390-450 420 2,6232
0 0 0
0,0589
1 0 -1 0
451-511 481 2,6821
0 0 0 1 0 -1 0
Total 23
6 2,2
0,6214
Rata-rata
0,08877143 0,0025397
M = 2,6821 + 0,0887712 – 0,088771 x 2,2 =
2,531188571
Panjang ikan pertama kali matang gonad =
anti
log [2,531188571 ± 1,96 √0,08877120,0025397]
= 309-374
Kesimpulan : ikan jantan diduga pertama kali matang gonad pada panjang 309-374 mm.
62
Lampiran 13. Lanjutan b.
Betina Kelas ukuran panjang total
mm Nilai tengah
NT Log NT
Xi ∑ ikan
Ni ∑ ikan matang
Nb NbNi
Pi Xi+1-Xi
1-Pi Qi
PiQi Ni-1 PiQiNi-1
85-145 115 2,0607
7 2 0,3
0,1848
0,7 0,21 6
0,035 146-206
176 2,2455
6 1 0,2
0,1292
0,8 0,16 5
0,032 207-267
237 2,3747
3 0 0
0,0995
1 0 2 0
268-328 298 2,4742
3 3 1
0,0809
0 0 2 0
329-389 359 2,5551
4 4 1
0,0681
0 0 3 0
390-450 420 2,6232
3 3 1
0,0589
0 0 2 0
451-511 481 2,6821
2 1 0,5
0,5 0,25 1 0,25
Total 28
14 4
0,6214
Rata-rata
0,08877143 0,0452857
M = 2,6821 + 0,0887712 – 0,088771 x 4 =
2,3714 Panjang ikan pertama kali matang gonad =
anti
log [2,3714 ± 1,96 √0,08877120,0452857]
=159-355 Kesimpulan : ikan betina diduga pertama kali matang gonad pada panjang 159-355 mm.
63
Lampiran 14. Indeks Kematangan Gonad Ikan Juaro P. polyuranodon 1. Berdasarkan bulan pengambilan ikan contoh
Jantan Betina Bulan
Rata-rata IKG STDEV Rata-rata IKG STDEV Juni
06 0,14 0,18 1,75 2,60
Agustus 06 0,30 0,33 7,45 6,59
Januari 07 -
- 0,16
Juli 07 -
- 7,01
5,04 2. Berdasarkan tingkat kematangan gonad
Jantan Betina TKG
Rata-rata IKG STDEV Rata-rata IKG STDEV I
0,08 0,04 0,2 0,32 II
0,29 0,25 1,1 1,53 III
0,27 0,20 8,21 7,18 IV
0,81 0,37 6,93 4,03
Lampiran 15. Data Panjang-Berat Ikan Juaro P. polyuranodon
No Pjg Tot
mm Berat
gr Brt gonad
gr Kelamin TKG
1 270 133,54 7,03 B 4
2 190 46,23 1,12 B 3
3 115 7,9
0,73 B 3
4 105 8,88 0,09 B 1
5 97 6,51 1,17 B 3
6 108 7,72 0,29 B 2
7 375 358,22 16,19 B 4
8 350 375,75 16,02 B 4
9 260 113,42 0,26 B 2
10 315 228,73 19,42 B 4
11 285 162,80 3,32 B 4
12 170 37,35 0,05 B 1
13 140 20,36 0,07 B 1
14 150 24,28 0,02 B 1
15 185 39,38 0,04 B 1
16 170 43,21 0,01 B 1
17 125 16,84 0,01 B 1
18 180 40,82 0,01 B 1
19 215 292,10 0,47 B 2
20 250 393,05 1,11 B 2
21 85 25,75 0,01 B 1
22 440 600
26,24 B 4
23 391 490
36,06 B 4
24 474 810
55,95 B 4
25 345 300
29,1 B 4
26 421 510
16,44 B 3
27 490 750
7,93 B 2
28 379 440
72,24 B 4
29 230 96,54 0,04 J 1
30 270 173,74 0,15 J 3
31 250 108,67 0,17 J 2
32 205 42,99 0,06 J 2
33 185 37,11 0,06 J 1
34 170 31,03 0,1
J 3 35 170 26,05 0,02
J 1 36 160 24,72 0,04
J 1 37 340 292,68 1,6
J 4 38 285 169,8 1,82
J 4 39 350 240,45 1,26
J 3 40 240 103,52 0,15
J 1 41 165 34,04 0,03
J 1 42 130 19,05 0,01
J 1 43 130 20,14 0,01
J 1 44 130 17,92 0,01
J 1 45 130 18,69 0,11
J 2 46 130 17,36 0,01
J 1
47 150 28,88 0,02 J 1
48 150 27,33 0,02 J 1
49 145 25,83 0,01 J 1
50 180 47,30 0,02 J 1
51 170 41,34 0,06 J 3
Lampiran 16. Data Fekunditas Ikan Juaro P. polyuranodon
No TKG Brt
Gonad Brt
Gonad Jmlh Telur
Vol Pengenceran Fekunditas
Total gr Cnth gr
Cnth ml
1 3 11,2 3,35
69 10
2307 2 3
5,3 3,38
124 10
1944 3 3 5,17
3,35 213
10 3287
4 3 16,44 11,59 72
10 1021
5 4 16,19 13,27 111
10 1354
6 4 7,03 5,98
67 10
788 7 4 61,02 16,24
84 10
3156 8 4 33,2
4,28 91
10 7059
9 4 19,42 18,13 68
10 728
10 4 29,1
15,94 78
10 1424
11 4 36,06 25,19
43 10
616 12 4 55,95
8,41 36
10 2395
13 4 72,24 17,69
52 10
2124 14 4 26,24
7,25 25
10 905
Lampiran 17. Data Diameter Telur Ikan Juaro P. polyuranodon
TKG 3 TKG 3
TKG 3 TKG 3
TKG 4 TKG 4
TKG 4 TKG 4
No mm mm mm mm mm mm mm mm
1 0,27 0,84 0,84 0,38 0,99 0,63 1,44 1,21 2 0,41 0,75 1 0,31 1,12 0,74 1,28 1,14
3 0,56 0,9 0,8 0,46 1 0,78
1,64 1,06
4 0,4 0,85 0,78 0,23 0,84 0,83 1,38 1,12 5 0,42 0,84 0,7 0,37 1,22 0,91 1,24 1,08
6 0,42 0,83 0,78 0,46 1,16 0,64 1,63 0,88 7 0,47 0,82 0,96 0,28 0,92 0,75 1,3 1,04
8 0,44 0,88 0,77 0,27 0,75 0,75 1,46 1,24 9 0,38 0,84 0,73 0,35 0,99 0,51 1,14 1,16
10 0,44 0,92 0,85 0,38 0,83 0,83 1,12 1,03 11 0,34 0,86 0,58 0,37 0,86 0,77 1,02 1,28
12 0,3 0,86 0,73 0,38 0,8 0,76 1,52 1,08 13 0,33 0,78 0,53 0,33 0,93 0,62 1,31 1,28
14 0,72 0,92 0,76 0,36 1 0,73 1,09 1,26 15 0,35 0,88 0,75 0,41 1,02 0,56 1,34 0,93
16 0,42 0,86 0,8 0,43 0,79 0,67 1,45 1,35 17 0,38 0,7 0,68 0,5 0,78 0,71 1,6 0,96
18 0,38 0,96 0,8 0,44 0,74 0,81 1,05 1,12 19 0,55 0,8 0,74 0,4 0,76 0,81 1,1 1,18
20 0,36 0,98 0,75 0,28 0,71 0,79 1,08 1,13 21 0,39 0,65 0,8 0,32 0,79 0,73 1,26 1,24
22 0,34 0,95 0,7 0,37 0,75 0,65 1,32 1,18 23 0,37 0,76 0,84 0,34 0,81 0,76 1,28 1,03
24 0,44 0,78 0,78 0,32 0,95 0,75 1,26 1,18 25 0,49 0,9 0,82 0,45 0,78 0,69 1,33 1,14
26 0,44 0,94 0,91 0,25 0,68 0,53 1,03 1,17 27 0,32 0,76 0,61 0,34 0,91 0,56 1,07 1,16
28 0,4 0,86 0,62 0,34 0,9 0,74 0,9 1,04 29 0,28 0,72 0,65 0,25 0,84 0,84 1,36 1,29
30 0,34 0,75 0,61 0,31 1,02 0,71 1 0,82 31 0,45 0,94 0,8 0,28 1,04 0,72 0,82 1,02
32 0,45 0,76 0,82 0,28 0,72 0,81 1,14 1,44 33 0,46 0,9 0,61 0,26 0,81 0,58 1 1,12
34 0,4 0,84 0,6 0,17 0,68 0,68 1,04 1,04 35 0,36 0,74 0,83 0,38 1,18 0,74 1,6 1,06
36 0,42 0,87 0,63 0,34 0,87 0,81 1,16 1,02 37 0,36 0,78 0,91 0,3 0,9 0,69 1,5 1,1
38 0,32 0,87 0,66 0,25 0,81 0,58 1,4 1,18 39 0,5 0,91 0,68 0,3 0,94 0,86 1,51 1,58
40 0,42 0,86 0,62 0,41 1,02 0,46 1,21 1,17 41 0,44 0,85 0,9 0,27 0,93 0,73 1,01 1,34
42 0,45 0,7 0,78 0,34 0,96 0,73 0,9 0,96 43 0,38 0,7 0,85 0,27 0,88 0,78 1 1,02
44 0,43 0,87 1,03 0,29 0,95 0,88 1,11 0,9 45 0,42 0,7 0,85 0,3 0,84 0,52 1,18 1,02
46 0,37 0,55 0,96 0,21 0,79 0,66 0,82 1
47 0,32 0,94 0,87 0,32 0,87 0,69 0,94 1,04 48 0,44 0,74 0,78 0,38 0,85 0,76 1,04 0,9
49 0,4 0,93 0,62 0,46 0,9 0,69 1,16 1,03 50 0,58 0,76 0,73 0,37 0,94 0,6 1,28 0,98
51 0,4 0,9 0,64 0,35 0,95 0,74 1,17 1,06 52 0,38 0,75 0,97 0,39 1,43 0,78 1,3 1,35
53 0,42 0,75 0,75 0,35 1,23 0,84 1,41 1,37 54 0,35 0,56 0,8 0,27 1,11 0,8 1,18 1,28
55 0,25 0,62 0,95 0,34 1,18 1 1,32 1,39 56 0,32 0,7 0,8 0,39 0,86 0,9 1,04 1,08
57 0,35 0,85 0,68 0,34 0,74 1 1,24 1,31 58 0,34 0,56 0,96 0,28 0,83 0,92 1,12 1,21
59 0,42 0,62 0,66 0,3 0,96 0,84 0,91 1,28 60 0,58 0,51 0,75 0,23 0,71 0,86 0,9 1,12
61 0,45 0,85 0,46 0,24 0,89 0,7 1,12 1,35 62 0,4 0,71 0,88 0,36 1,02 0,75 1,05 1,08
63 0,3 0,87 0,95 0,3 1,24 0,75 1,06 1,23 64 0,5 0,98 0,7 0,41 0,99 0,89 1,85 1
65 0,37 0,75 0,58 0,32 1,04 0,9 1,28 1,64 66 0,38 0,86 0,75 0,28 0,75 0,94 1,44 1,16
67 0,36 0,6 0,83 0,29 0,84 0,83 0,98 1,38 68 0,34 0,7 0,64 0,33 1,06 0,96 1,05 1,18
69 0,32 0,67 0,8 0,27 1,02 1,02 1,12 1,23 70 0,36 0,6 0,86 0,29 0,98 0,75 1,11 1,3
71 0,3 0,6 0,61 0,36 0,7 0,9 0,98 1,2 72 0,5 0,87 0,82 0,31 0,78 0,92 1,46 1,22
73 0,54 0,81 0,61 0,36 0,84 0,72 1,14 1,38 74 0,3 0,62 0,5 0,27 0,8 0,83 1,36 1,08
75 0,4 0,98 0,53 0,52 0,58 0,99 1,08 1,12 76 0,3 0,8 0,51 0,29 0,68 1 0,87 1,09
77 0,36 0,5 0,73 0,36 0,84 0,69 0,76 1,16 78 0,38 0,74 0,68 0,41 0,85 0,81 1,16 1,24
79 0,24 0,68 0,72 0,34 0,7 0,52 1,13 1,25 80 0,31 0,72 0,65 0,23 0,71 0,59 0,84 1,01
81 0,42 0,67 0,7 0,34 0,86 0,72 1,1 1,04 82 0,28 0,77 0,73 0,3 0,65 0,79 1,18 1,4
83 0,42 0,74 0,62 0,29 0,75 0,78 1,26 1,15 84 0,35 0,74 0,6 0,29 0,95 0,71 1,4 1,04
85 0,32 0,61 0,68 0,34 0,9 0,9 1,04 0,98 86 0,38 0,83 0,57 0,25 0,79 0,73 1,12 1,2
87 0,28 0,95 0,82 0,26 0,93 0,84 1,18 1,2 88 0,35 0,9 0,78 0,25 1,08 0,91 1,14 1,18
89 0,4 0,89 0,87 0,3 0,94 0,57 1,32 1 90 0,44 0,74 0,5 0,32 0,89 0,56 1,22 1,19
91 0,36 0,8 0,76 0,27 0,82 0,68 1,06 0,96 92 0,37 0,6 0,58 0,28 1,08 0,91 0,94 1,19
93 0,45 0,69 0,84 0,2 0,79 0,83 1,39 1,25 94 0,44 0,6 0,58 0,5 0,91 0,94 1,07 0,91
95 0,45 0,79 0,7 0,24 0,64 0,77 1,03 0,91 96 0,38 0,82 0,76 0,23 0,61 0,83 1,26 1
97 0,38 0,85 0,71 0,41 0,56 0,78 0,96 1,18 98 0,36 0,6 0,7 0,26 0,58 0,86 1,02 1
99 0,4 0,7 0,77 0,3 0,84 0,8 1,04 1,26 100 0,44 0,76 0,67 0,4 0,87 0,72 0,96 1,32
101 0,46 0,72 0,7 0,23 0,79 0,79 0,57 1,12 102 0,32 0,89 0,81 0,46 0,55 0,81 1,24 0,79
103 0,35 0,87 1 0,21 0,64 0,92 1,28 1,04 104 0,35 0,76 0,76 0,33 0,66 1
1,2 1,33 105 0,43 0,66 0,76 0,3 0,56 0,94 1,41 1,14
106 0,3 0,55 0,86 0,32 0,94 0,81 1,18 1,06 107 0,25 0,85 0,78 0,4 0,79 0,84 1,23 1,34
108 0,37 1 0,79 0,34 0,75 0,98 1,07 1,03 109 0,31 0,87 0,96 0,36 0,62 0,85 1,06 1,2
110 0,4 0,76 0,91 0,32 0,56 0,9 1,14 1,41 111 0,4 0,77 0,8 0,3 0,92 0,74 1,44 1,2
112 0,4 0,72 0,93 0,43 0,91 0,9 1,26 1,24 113 0,4 0,82 0,8 0,3 0,92 0,85 1,28 1,06
114 0,38 0,78 0,7 0,35 0,97 0,93 1,12 1,34 115 0,5 0,76 0,72 0,38 0,97 0,91 1,04 1,2
116 0,5 0,77 0,73 0,3 0,95 0,87 1,02 1,25 117 0,35 0,98 0,75 0,29 0,94 0,92 1,19 1,11
118 0,42 0,85 0,93 0,34 0,66 0,9 1,26 1,33 119
0,25 0,7 0,7 0,5 0,94 0,79
1,07 1 120 0,44 0,74 0,91 0,49 1,08 0,74 1 1,26
121 0,35 0,82 0,65 0,5 1,12 0,88 1,14 1,33 122 0,32 0,76 0,73 0,35 0,63 0,8 1,2 1,3
123 0,3 0,8 0,58 0,44 0,65 0,76 1,24 1,34 124 0,46 0,92 0,61 0,25 0,99 0,96 1,13 1,2
125 0,4 0,83 0,54 0,4 0,82 1,05 1,2 1,74 126 0,4 0,9 0,81 0,36 1,47 0,99 1,14 1,22
127 0,36 0,83 0,68 0,28 1,11 0,88 1,17 1,02 128 0,36 0,93 0,58 0,35 1,02 0,83 0,64 1,17
129 0,3 0,81 0,74 0,35 0,81 0,89 1 1,08 130 0,5 0,8 0,85 0,33 1,07 0,91 1,18 1,06
131 0,36 0,86 0,6 0,29 0,81 0,74 1,12 1,18 132 0,35 0,8 0,56 0,23 0,8 0,78 1,16 1,32
133 0,4 0,6 0,55 0,23 0,82 0,72 1,33 1,06 134
0,35 0,7 0,77 0,4 0,9 0,65 1,03 1,25 135 0,4 0,74 0,58 0,4 1,02 0,7 1 1,22
136 0,35 0,78 0,71 0,36 0,65 0,85 1,18 1,31 137 0,46 0,76 0,8 0,47 0,85 0,83 1,13 1,14
138 0,4 0,96 0,62 0,35 0,7 0,79 1,26 1,08 139 0,28 0,85 0,58 0,31 0,88 0,72 1,27 1,21
140 0,36 0,65 0,55 0,41 0,96 0,83 1,02 1,18 141 0,4 0,73 0,6 0,54 1,02 0,72 1,16 1,24
142 0,46 0,74 0,7 0,33 0,79 0,81 1,34 1,06 143 0,38 0,74 0,6 0,45 0,91 0,82 1,26 1,3
144 0,36 0,84 0,71 0,34 0,7 0,72 1,34 1,2 145 0,4 1,01 0,55 0,45 0,76 0,68 1,17 1,02
146 0,36 0,82 0,54 0,28 0,58 0,76 1,06 1,15
147 0,4 0,62 0,81 0,35 0,72 0,89 1,29 1,12 148 0,35 0,76 0,68 0,4 0,86 0,89 1,22 1,18
149 0,36 0,98 0,66 0,3 0,72 0,83 1,16 1,04 150 0,3 0,94 0,56 0,38 0,84 0,85 1,03 1,05
151 0,41 0,77 0,85 0,37 0,78 0,95 1,48 1,12 152 0,4 0,9 0,8 0,37 0,93 0,63 1,26 1,17
153 0,44 0,88 0,98 0,3 0,8 0,64 1,32 0,75 154 0,32 0,83 0,87 0,43 1,02 0,84 0,94 1,21
155 0,28 0,9 1,04 0,32 0,86 0,74 1 1,24 156 0,26 0,88 0,7 0,35 0,52 0,73 1,04 1,18
157 0,42 0,86 0,81 0,34 0,8 0,71 1,31 1,1 158 0,28 0,66 0,73 0,4 1,06 0,69 1,12 1,18
159 0,32 0,94 0,98 0,32 0,82 0,79 1,06 1,21 160 0,4 0,76 0,75 0,34 0,76 0,79 1,13 1,18
161
0,32 0,98 0,8 0,38
1,02 1 1,51 1,5 162 0,4 0,76 0,67 0,39 0,98 0,96 0,7 1,08
163 0,4 0,52 0,81 0,34 1,11 1,02 1,02 1,11 164 0,35 0,58 0,96 0,32 0,98 0,86 1,4 1,03
165 0,3 0,73 0,75 0,47 1,03 0,8 1,16 0,83 166 0,5 0,85 0,9 0,38 0,96 0,89 1,1 0,38
167 0,33 0,77 0,84 0,67 0,92 0,78 0,95 1,07 168 0,42 0,76 0,64 0,49 0,86 0,84 1,36 0,95
169 0,52 0,65 0,72 0,59 1,02 0,73 1,08 1 170 0,46 0,74 0,7 0,37 0,94 0,85 1 1,02
171 0,42 0,82 0,89 0,28 0,94 0,73 1,02 1,2 172 0,45 0,85 0,75 0,26 0,76 0,82 0,91 1,25
173 0,36 0,88 0,7 0,4 1,01 0,87 1,21 1,28 174 0,35 0,89 0,75 0,37 0,78 0,41 1,18 1,3
175 0,44 0,71 0,96 0,26 0,89 0,89 1,02 1,44 176 0,41 0,7 0,83 0,29 0,98 0,71 1,07 1,34
177 0,92 0,67 0,8 0,39 1,12 0,78 1,28 1,24 178 0,35 0,85 0,86 0,46 1,04 0,91 1,02 1,09
179 0,56 0,72 0,78 0,43 0,83 0,75 1,16 1,06 180 0,35 0,64 0,78 0,38 0,92 0,91 1,38 1,02
181 0,36 0,69 0,65 0,52 0,68 0,69 1 1,22 182 0,3 0,61 0,9 0,35 0,84 0,83 1,03 1,18
183 0,42 0,66 0,88 0,3 0,73 0,86 1,05 0,96 184 0,4 0,72 0,94 0,45 1,02 0,79 0,98 1,28
185 0,26 0,84 0,94 0,44 0,86 0,83 0,94 1,18 186 0,38 0,84 1,03 0,48 1,02 0,59 1,15 1
187 0,4 0,76 0,8 0,43 0,76 0,71 0,96 1,3 188 0,4 0,8 0,76 0,27 1,08 0,81 1,2 1,04
189 0,35 0,78 0,58 0,31 0,98 0,81 0,98 1,02 190 0,38 0,75 0,71 0,33 0,84 0,8 1,06 1
191
0,34 0,9 0,8 0,4 0,83 0,62 0,9 1,18
192 0,3 0,8 0,7 0,41 0,76 0,66 0,99 1,07 193 0,45 0,89 0,67 0,6 0,77 0,81 0,96 1,03
194 0,35 0,82 0,84 0,34 0,92 0,61 0,75 1,42 195 0,3 0,73 0,7 0,11 0,87 0,48 1,21 0,71
196 0,37 0,81 0,77 0,39 0,72 0,8 1,03 1
197 0,4 0,8 0,56 0,48 0,78 0,67 1,18 1,04 198 0,48 0,85 0,78 0,31 0,82 0,86 1,24 1,03
199 0,34 0,88 0,64 0,35 0,89 0,79 1,04 1,01 200 0,4 0,85 0,8 0,33 0,96 0,88 0,95 1,15
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Cirebon pada tanggal 30 Maret 1985 sebagai anak pertama Sulung dari empat bersaudara, dari
pasangan Bahrudin dan Khodijah. Pendidikan penulis diawali dengan bersekolah di SD Negeri
Marga - Mulya I Bekasi Utara 1991 – 1997 . Pada tahun 1997-2000 penulis menempuh pendidikan lanjutan pertama
di SLTP Negeri 1 Babakan Cirebon dan pada tahun 2000-2003 melanjutkan di SMU Negeri 1 Babakan Cirebon.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI Undangan Seleksi Masuk IPB pada tahun 2003 dan memilih Departemen
Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Selama di IPB penulis aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama
BEM-TPB Departemen PSDM tahun 2003 - 2004, Pengurus Ikatan Kekeluargaan Cirebon IKC Departemen Kekeluargaan tahun 2004 - 2006.
HIMASPER Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan sebagai anggota Departemen Minat dan Bakat periode 20062007. Selain itu penulis juga
aktif dalam kepanitiaan Penyambutan Mahasiswa Baru tahun 2004 - 2005, Try Out SMU-se Kabupaten Cirebon sebagai Ketua Seksi Acara tahun 2005,
TERUMBU Temu Ramah Mahasiswa Baru MSP pada tahun 2005 dan 2006, Festival Air-Tingkat Nasional tahun 2005.
Untuk menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
penulis melaksanakan penelitian yang berjudul “BIOLOGI REPRODUKSI IKAN JUARO
Pangasius polyuranodon DI DAERAH ALIRAN SUNGAI MUSI, SUMATERA SELATAN
”. Penulis dinyatakan lulus ujian skripsi pada tanggal 22 April 2008.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sungai Musi adalah sungai terbesar di Sumatera Selatan, membelah Kota Palembang menjadi dua bagian, yaitu daerah Seberang Ulu dan daerah Seberang
Ilir Kurib, 2006. Panjang Sungai Musi ± 750 km dengan debit bervariasi antara 2.700 m
3
detik pada musim kemarau dan mencapai 4.000 m
3
detik pada musim penghujan Widiastuti, 2001. Daerah Aliran Sungai DAS Musi secara
keseluruhan membentang diantara 1°40’ - 5° Lintang Selatan LS dan 102°7’- 105°7’ Bujur Timur BT, sedangkan luas DAS Musi adalah 59.870 km
2
, merupakan 64,3 dari luas seluruh Propinsi Sumatera Selatan Fakhruddin,
1996. Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan 2007 in www.dkp.go.id
2007 menginformasikan bahwa sumberdaya perikanan di perairan umum Propinsi Sumatera Selatan memiliki potensi yang besar. Salah satu perairan
umum yang ada adalah Sungai Musi. Produksi ikan dari penangkapan di perairan umum pada tahun 2005 sebesar 43.059,32 ton. Ikan Juaro P. polyuranodon
merupakan salah satu spesies yang banyak ditangkap. Menurut informasi masyarakat sekitar Sungai Musi menyatakan bahwa
ikan Juaro P. polyuranodon jumlahnya cukup banyak di perairan Sungai Musi. Namun ikan ini bukan merupakan ikan konsumsi utama, ikan ini biasanya ikut
tertangkap saat nelayan menangkap ikan lainnya. Tetapi masih ada beberapa masyarakat yang mengkonsumsi ikan Juaro P. polyuranodon.
Permasalahan yang muncul dewasa ini adalah adanya aktifitas masyarakat dan industri-industri yang memanfaatkan perairan Sungai Musi untuk
pembuangan limbah, sehingga dapat mencemari perairan Sungai Musi. Tercemarnya suatu perairan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan
ekosistem di perairan tersebut, sehingga dikhawatirkan mengancam populasi ikan yang ada di dalamnya, salah satunya adalah ikan Juaro P. polyuranodon.
Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh informasi tentang sumberdaya ikan tersebut, salah satunya adalah aspek reproduksi yang dapat
berguna bagi pengelolaan dan kelestarian sumberdaya perikanan di ekosistem perairan Sungai Musi.
1.2 Perumusan Masalah
Dewasa ini di sekitar perairan Sungai Musi telah berkembang berbagai industri, seperti Pertamina, PT. PUSRI, industri pengolahan kayu, pengolahan
karet, tekstil, serta industri pembuatan makanan dan minuman Widiastuti, 2001. Dikhawatirkan limbah yang dihasilkan oleh industri-industri tersebut akan
mencemari perairan Sungai Musi, selain dari industri-industri, limbah pun dihasilkan oleh masyarakat sekitar Sungai Musi, apabila perairan sudah tercemar
maka akan mengganggu ekosistem di dalam perairan Sungai Musi, yang pada akhirnya akan mengganggu populasi ikan yang hidup di Sungai Musi.
Salah satu spesies ikan yang hidup di Sungai Musi adalah ikan Juaro, ikan ini jumlahnya cukup banyak di Sungai Musi, Sumatera Selatan. Tetapi
penelitian tentang ikan ini belum pernah dilakukan, sehingga informasi-informasi yang berguna bagi pengelolaan perikanan masih terbatas. Salah satu informasi
penting yang dibutuhkan yaitu mengenai aspek biologi reproduksi.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Penelitian ini bertujuan mengetahui aspek biologi reproduksi ikan Juaro P. polyuranodon di Sungai Musi, Sumatera Selatan. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi salah satu informasi dalam pengelolaan serta untuk kepentingan budidaya sehingga mampu menjamin kelestarian sumberdaya
perikanan di perairan Sungai Musi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi
Klasifikasi ikan Juaro Pangasius polyuranodon menurut Kottelat dan Whitten 1993 adalah sebagai berikut :
Filum :
Chordata Sub filum
: Vertebrata Kelas
: Pisces Sub kelas
: Teleostei Ordo
: Ostariophysi Sub ordo
: Siluroidea Famili
: Pangasidae Genus
: Pangasius Spesies
: Pangasius polyuranodon Nama Indonesia : Ikan Juaro, Sadarin
Nama Inggris : Catfish
Gambar 1. Ikan Juaro Pangasius polyuranodon Dokumentasi BRPPU Palembang, 2006
Ikan Juaro merupakan salah satu jenis ikan Patin yang banyak ditemukan di sungai-sungai besar. Jenis ikan Patin di Indonesia relatif banyak dan sampai
saat ini dikenal sekitar 12 jenis Patin sungai. Beberapa jenis ikan Patin antara lain