dengan proses reproduksi, mulai dari diferensiasi seksual hingga dihasilkannya individu baru Affandi dan Tang, 2002.
Nikolsky 1963 menyatakan bahwa beberapa aspek biologi reproduksi dapat memberi keterangan yang berarti mengenai frekuensi pemijahan,
keberhasilan pemijahan, lama pemijahan dan ukuran ikan ketika pertama kali matang gonad. Aspek reproduksi tersebut meliputi faktor kondisi, rasio kelamin,
tingkat kematangan gonad TKG, indeks kematangan gonad IKG, fekunditas dan diameter telur.
2.5.1 Faktor Kondisi
Faktor kondisi menurut Effendie 1979 menunjukkan keadaan ikan dilihat dari kapasitas fisik untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Faktor kondisi
bergantung kepada kepadatan populasi, tingkat kematangan gonad, makanan, jenis kelamin dan umur. Faktor kondisi dapat digunakan untuk menduga
kecocokkan suatu spesies ikan terhadap lingkungannya dengan memperhatikan
tempat hidupnya Lagler, 1972.
2.5.2 Tingkat Kematangan Gonad TKG
Tingkat kematangan gonad TKG merupakan tahap perkembangan gonad sejak, sebelum, sampai setelah ikan memijah. Perkembangan gonad yang
semakin matang merupakan bagian dari vitellogenesis yaitu proses pengendapan kuning telur pada sel telur Effendie, 2002. Faktor-faktor yang mempengaruhi
saat pertama kali ikan matang gonad yaitu faktor dari dalam dan luar. Faktor dalam antara lain adalah perbedaan spesies, umur, ukuran, serta sifat fisiologi ikan
tersebut seperti kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan. Faktor luar yang
mempengaruhi adalah makanan, suhu dan arus Lagler et al., 1977.
Menurut Effendie 2002 penentuan TKG dapat dilakukan secara morfologi dan histologi. Penentuan secara morfologi dilihat dari bentuk, panjang
dan warna, serta perkembangan isi gonad. Penentuan TKG secara histologi dapat dilihat dari anatomi perkembangan gonadnya. Dalam proses reproduksi, awalnya
ukuran gonad kecil, kemudian membesar dan mencapai maksimal pada waktu
akan memijah, kemudian menurun kembali selama pemijahan berlangsung sampai selesai Effendie, 1979.
Dalam proses reproduksi, perkembangan gonad akan semakin matang sebelum terjadi pemijahan. Selama itu sebagian besar hasil metabolisme tertuju
pada perkembangan gonad. Tingkat kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan-ikan yang akan melakukan reproduksi dan yang
tidak melakukan reproduksi Effendie, 2002. Dari pengetahuan TKG ini juga akan didapatkan keterangan waktu ikan itu memijah, baru memijah atau sudah
selesai memijah. Ukuran ikan pada saat pertama kali gonadnya masak, berhubungan dengan pertumbuhan ikan dan faktor lingkungan yang
mempengaruhinya Affandi dan Tang, 2002 .
Dengan memperhatikan perkembangan histologi gonadnya, akan diketahui anatomi perkembangan gonad lebih jelas dan mendetail Effendie,
2002. Secara histologi perkembangan gonad pada ikan jantan spermatogenesis ditandai dengan perbanyakan spermatogonia melalui pembelahan mitosis. Pada
perkembangan selanjutnya inti sel bertambah besar membentuk spermatosit primer. Ukuran testis akan bertambah besar, spermatosit berkembang menjadi
spermatosit sekunder kemudian berkembang menjadi spermatid. Spermatid membelah secara meiosis menjadi spermatozoa. Spermatozoa dewasa memiliki
kepala dan ekor yang panjang atau flagella Gromann, 1982 in Novitriana, 2004. Perkembangan awal ovarium, oogonia masih sangat kecil, berbentuk
bulat dengan inti sel yang besar dibandingkan dengan sitoplasmanya. Oogonia terlihat berkelompok, tapi kadang ada juga yang berbentuk tunggal, oogonia akan
terus memperbanyak diri dengan cara mitosis menjadi oosit primer. Selanjutnya inti sel terletak di tengah dibungkus oleh lapisan sitoplasma yang sangat tipis
Ernawati, 1999. Pada perkembangan selanjutnya oosit membentuk lapisan chorion,
granulosa, membran dan teka. Butir-butir lemak juga mulai terlihat pada sitoplasma yang selanjutnya akan bertambah besar pada proses vitellogenesis.
Oosit semakin membesar oosit sekunder. Oosit yang telah matang dengan kuning telur yang memenuhi sitoplasma siap dikeluarkan dengan diovulasikannya
oosit ke lumen ovarium Ernawati, 1999.
2.5.3 Indeks Kematangan Gonad IKG