Pembedahan Ikan Contoh Penentuan Jenis Kelamin dan Tingkat Kematangan Gonad TKG

3.5.2 Hubungan Panjang-Berat

Hubungan panjang dengan berat dianalisis menggunakan rumus Hile, 1963 in Effendie, 2002 : W = aL b Keterangan : W= berat tubuh ikan gram L = panjang total ikan mm a = intercept perpotongan kurva hubungan panjang-berat dengan sumbu-y b = slope kemiringan Nilai b yang didapat dari persamaan tersebut akan menunjukkan pola pertumbuhan isometrik atau allometrik. Pola pertumbuhan isometrik kalau b = 3, yang berarti pertumbuhan ikan seimbang antara pertumbuhan panjang dengan pertumbuhan beratnya. Tetapi jika nilai b 3 berarti pertambahan panjangnya lebih cepat dari pada pertambahan beratnya allometrik negatif dan jika b 3 maka pertambahan beratnya lebih cepat dari pertambahan panjangnya allometrik positif. Uji-t dilakukan untuk menguji nilai b = 3 atau b ≠ 3 , dengan hipotesis : Ho : b = 3, hubungan panjang dengan berat adalah isometrik H 1 : b ≠ 3, hubungan panjang dengan berat adalah allometrik, Untuk pengambilan keputusan nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel pada selang kepercayaan 95. Kaidah pengambilan keputusan yaitu: t hitung t tabel : tolak hipotesis nol H t hitung t tabel : gagal tolak hipotesis nol t hitung = 1 1 Sb b b − Keterangan : b 1 = b dari hubungan panjang-berat b = 3 Sb 1 = simpangan koefisien b

3.5.3 Faktor Kondisi

Faktor kondisi dihitung berdasarkan pola pertumbuhan panjang total dan berat total tubuh ikan. Bila diperoleh pola pertumbuhan yang isometrik maka faktor kondisi ikan dihitung dengan rumus Effendie, 1979 : 3 5 10 L W K = Keterangan : K = faktor kondisi W = berat ikan gr L = panjang total ikan mm Sedangkan apabila pola pertumbuhannya allometrik maka faktor kondisi dapat dihitung dengan menggunakan rumus Effendie, 1979 : b aL W K = Keterangan : K = faktor kondisi W = berat ikan gr L = panjang total ikan mm a dan b = konstanta yang diperoleh dari regresi 3.5.4 Aspek Reproduksi 3.5.4.1 Rasio Kelamin Rasio kelamin dihitung dengan rumus: x F M = Keterangan : M = jumlah ikan jantan ekor F = jumlah ikan betina ekor Keseragaman sebaran rasio kelamin dianalisis dengan uji “Chi-Square” Steel dan Torie 1980. X 2 = ei ei Oi ∑ − Keterangan : o i = frekuensi ikan jantan dan betina ke-i yang diamati, e i = frekuensi harapan yaitu frekuensi ikan jantan + frekuensi ikan betina dibagi dua,