3.2 Alat dan Bahan
Untuk menangkap ikan digunakan jala dan jaring insang experimental gillnet
dengan 4 ukuran mata jaring yaitu 0,5; 1; 1,5;dan 2 inci untuk contoh yang diambil pada bulan Juni 2006, Agustus 2006, dan Januari 2007. Sedangkan untuk
mengambil contoh bulan Juli 2007 menggunakan 8 ukuran mata jaring yaitu 0,75; 1; 1,25; 1,5; 1,75; 2; 2,25 dan 2,5 inci, dengan panjang jaring masing-masing 10
meter. Beberapa jenis alat tangkap yang digunakan untuk pengambilan ikan contoh dapat dilihat pada Lampiran 2, dan beberapa foto stasiun pengambilan
ikan contoh dapat dilihat pada Lampiran 3. Sedangkan alat yang digunakan
pada saat penelitian adalah ember plastik, botol filmplastik, penggaris dengan ketelitian 0,1 cm, timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram, alat bedah,
mikroskop binokuler, mikrometer okuler, pipet tetes, gelas ukur, gelas objek, dan gelas penutup.
Bahan yang digunakan adalah ikan Juaro P. polyuranodon sebagai ikan contoh, formalin 10 untuk mengawetkan ikan contoh dan formalin 4 untuk
mengawetkan gonad ikan contoh.
3.3 Pengambilan Ikan Contoh di Lapangan
Pengambilan ikan contoh dilakukan pada bulan Juni 2006, Agustus 2006, Januari 2007 dan Juli 2007 dengan cara fishing experiment menggunakan gillnet
yang dioperasikan selama 4 jam, serta hasil tangkapan oleh nelayan dengan menggunakan jala. Pengambilan pada bulan-bulan tersebut merupakan
perwakilan dari musim kemarau Juni 2006, musim peralihan Agustus 2006, musim hujan Januari 2007, dan bulan Juli 2007 dimana bulan tersebut untuk
perwakilan musim kemarau kembali, dimana tujuannya agar terlihat rentang satu tahun dari musim kemarau tahun 2006 sampai musim kemarau tahun 2007.
3.4 Pengamatan Ikan Contoh di Laboratorium 3.4.1 Pengukuran Panjang-Berat Ikan Contoh
Panjang total ikan diukur dari ujung kepala terdepan sampai ujung sirip ekor paling belakang dengan menggunakan penggaris dengan ketelitian 1 mm.
Berat total ikan ditimbang dengan timbangan digital dengan ketelitian sebesar 0,01 g.
3.4.2 Pembedahan Ikan Contoh
Ikan contoh yang telah diawetkan di dalam larutan formalin 10 dibedah dengan menggunakan gunting bedah, dimulai dari anus menuju bagian atas perut
sampai ke bagian belakang operculum kemudian ke arah ventral hingga ke dasar perut. Otot dibuka sehingga organ-organ dalamnya terlihat. Gonad dipisahkan
dari organ-organ dalam lainnya kemudian diawetkan dengan larutan formalin 4.
3.4.3 Penentuan Jenis Kelamin dan Tingkat Kematangan Gonad TKG
Jenis kelamin dan TKG ikan ditentukan secara morfologi menurut Effendie, 1979 Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria TKG Ikan Juaro P. polyuranodon Jantan dan Betina Effendie, 1979
TKG Jantan Betina
I Ikan muda
Gonad testis kecil, memanjang, warna
jernih. Gonad ovarium masih kecil dan
halus seperti benang, warna ovarium merah muda, memanjang di rongga
perut.
II Masa
Perkembangan Testis berwarna putih
susu, ukuran testis jauh lebih besar dan panjang,
bentuk lebih jelas daripada TKG I.
Ukuran ovarium bertambah besar, warna ovarium berubah menjadi
coklat muda, butiran telur belum terlihat.
III Dewasa
Permukaan testis bagian ventral tampak
berlekuk,warna semakin putih dan ukuran
semakin besar. Ukuran ovarium relatif besar dan
mengisi hampir 13 rongga perut. Butir-butir telur terlihat jelas dan
berwarna kuning muda.
IV Matang
Testes makin besar dan pejal, berwarna putih
susu. Gonad mengisi penuh rongga perut,
semakin pejal dan warna butiran telur kuning tua. Butiran telur besarnya
hampir sama dan mudah dipisahkan, kantung tubulus seminifer agak
lunak.
Pengamatan secara histologi dilakukan dengan mengamati preparat histologi gonad yang dibuat dengan metode Banks 1986 Lampiran 4.