yang optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan yakni berkisar antara 20 – 30 °C. Walaupun ikan Juaro tidak memanfaatkan fitoplankton secara
langsung namun fitoplankton ini kemungkinan dimanfaatkan oleh organisme yang dimangsa oleh ikan Juaro, sehingga rantai makanan akan tetap terjaga di Perairan
Sungai Musi. Untuk nilai BOD pada beberapa tempat pengambilan ikan contoh memiliki nilai dibawah baku mutu untuk kegiatan perikanan, menurut PP No.
82RI2001 baku mutu BOD untuk kegiatan perikanan ≥ 6 ppm, namun jika
ditinjau dari nilai DO yang memiliki nilai rata-rata ≥ 3 ppm maka nilai BOD
tersebut tidak mengganggu bagi kehidupan ikan Juaro. Untuk nilai COD menurut PP No. 82RI2001 diseluruh tempat pengambilan ikan contoh masih berada pada
baku mutu untuk kegiatan perikanan yaitu COD 50 ppm Lampiran 6. yang optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan yakni berkisar antara
20 – 30 °C. Walaupun ikan Juaro tidak memanfaatkan fitoplankton secara langsung namun fitoplankton ini kemungkinan dimanfaatkan oleh organisme yang
dimangsa oleh ikan Juaro, sehingga rantai makanan akan tetap terjaga di Perairan Sungai Musi. Untuk nilai BOD pada beberapa tempat pengambilan ikan contoh
memiliki nilai dibawah baku mutu untuk kegiatan perikanan, menurut PP No. 82RI2001 baku mutu BOD untuk kegiatan perikanan
≥ 6 ppm, namun jika ditinjau dari nilai DO yang memiliki nilai rata-rata
≥ 3 ppm maka nilai BOD tersebut tidak mengganggu bagi kehidupan ikan Juaro. Untuk nilai COD menurut
PP No. 82RI2001 diseluruh tempat pengambilan ikan contoh masih berada pada baku mutu untuk kegiatan perikanan yaitu COD 50 ppm Lampiran 6.
4.2 Sebaran Frekuensi Ikan Juaro P. polyuranodon
4.2 Sebaran Frekuensi Ikan Juaro P. polyuranodon
2 4
6 8
10 12
85 -1
45 14
6- 20
6 20
7- 26
7 26
8- 32
8 32
9- 38
9 39
0- 45
45 1-
51 1
Selang kelas panjang mm F
rekuens i
ek o
r
Jantan Betina
2 4
6 8
10 12
85 -1
45 14
6- 20
6 20
7- 26
7 26
8- 32
8 32
9- 38
9 39
0- 45
45 1-
51 1
Selang kelas panjang mm F
rekuens i
ek o
r
N jantan= 23 ekor N betina= 28 ekor
Jantan Betina
Gambar 3. Sebaran Frekuensi Ikan Juaro P. polyuranodon Pada Selang Kelas
Ukuran Panjang Total mm Selama Penelitian Gambar 3. Sebaran Frekuensi Ikan Juaro P. polyuranodon Pada Selang Kelas
Ukuran Panjang Total mm Selama Penelitian
Jumlah ikan Juaro P. polyuranodon yang diperoleh selama masa pengambilan sampel Juni 2006, Agustus 2006, Januari 2007 dan Juli 2007
berjumlah 51 ekor ikan, diantaranya 23 ekor ikan jantan dan 28 ekor ikan betina. Setelah dilakukan analisis diperoleh 7 kelas ukuran panjang total, kisaran panjang
ikan jantan dan betina berkisar antara 85-511 mm Gambar 3. Frekuensi ikan jantan tersebar pada selang kelas ukuran 85-389 mm, sedangkan ikan betina
Jumlah ikan Juaro P. polyuranodon yang diperoleh selama masa pengambilan sampel Juni 2006, Agustus 2006, Januari 2007 dan Juli 2007
berjumlah 51 ekor ikan, diantaranya 23 ekor ikan jantan dan 28 ekor ikan betina. Setelah dilakukan analisis diperoleh 7 kelas ukuran panjang total, kisaran panjang
ikan jantan dan betina berkisar antara 85-511 mm Gambar 3. Frekuensi ikan jantan tersebar pada selang kelas ukuran 85-389 mm, sedangkan ikan betina
tersebar pada selang kelas ukuran 85-511 mm Lampiran 7. Untuk frekuensi ikan jantan terbanyak berada pada selang kelas ukuran 146-206 mm, yakni sebanyak
10 ekor sedangkan untuk frekuensi ikan betina terbanyak berada pada selang kelas ukuran 85-145 mm, yakni sebanyak 7 ekor.
Sebaran frekuensi ikan Juaro dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok ukuran kecil 85-206 mm, sedang 207-389 mm, dan besar 390-511
mm. Dapat dilihat pada Gambar 3 bahwa ikan Juaro yang ditangkap memiliki sebaran ukuran dari kecil hingga besar, dengan didominasi pada ukuran kecil
Gambar 3, sehingga diduga ikan Juaro yang tertangkap sedang dalam masa pertumbuhan. Saat penangkapan ikan contoh, alat tangkap gillnet ditancapkan di
pinggiran Sungai, dengan banyaknya ikan Juaro yang tertangkap pada ukuran kecil, diduga ikan Juaro dewasa lebih menyenangi perairan yang dalam.
1 2
3 4
5 6
7
F re
k ue
ns i
e k
or Jantan
Betina
1 2
3 4
5 6
7
85 -14
5 14
6-2 06
20 7-2
67 26
8-3 28
32 9-3
89 39
0-4 50
45 1-5
11
F re
k ue
ns i
e k
or
Jantan Betina
Jantan Betina
N jantan= 0 ekor N betina= 3 ekor
Januari 07 N jantan= 14 ekor
N betina= 13 ekor Juni 06
85 -14
5 14
6-2 06
20 7-2
67 26
8-3 28
32 9-3
89 39
0-4 50
45 1-5
11 Jantan
Betina
N jantan= 0 ekor N betina= 7 ekor
N jantan= 9 ekor N betina= 5 ekor
Agustus 06 Juli 07
Gambar 4. Sebaran Frekuensi Ikan Juaro P. polyuranodon Pada Selang Kelas Ukuran Panjang Total mm Pada Tiap Bulan Pengambilan Ikan
Contoh
Pada masing-masing bulan pengambilan ikan contoh terdapat perbedaan frekuensi jumlah ikan Juaro P. polyuranodon yang tertangkap Gambar 4. Pada
bulan Juni 2006 sebanyak 27 ekor ikan, diantaranya 14 ekor ikan jantan dan 13 ekor ikan betina, dengan frekuensi terbesar ikan jantan dan betina berada pada
selang kelas 146-206 mm, masing-masing berjumlah 6 ekor. Untuk bulan Agustus 2006 sebanyak 14 ekor ikan, diantaranya 9 ekor ikan jantan dan 5 ekor
ikan betina, dengan frekuensi terbesar berada pada selang kelas 146-206 mm untuk ikan jantan dan 85-145 mm untuk ikan betina dengan frekuensi masing-
masing sebanyak 4 ekor. Untuk bulan Januari 2007 ikan yang tertangkap hanya 3 ekor, dimana tidak ditemui ikan jantan, frekuensi terbesar berada pada selang
kelas 207-267 mm yakni berjumlah 2 ekor. Sedangkan untuk bulan Juli 2007 tertangkap sebanyak 7 ekor, dimana seluruhnya adalah ikan betina dengan
frekuensi terbesar berada pada selang kelas 390-450 mm.
4.3 Hubungan Panjang-Berat Ikan Juaro P. polyuranodon