1
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab 4 ini akan diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan disertai analisis data dan pembahasannya tentang upaya
meningkatkan interaksi sosial dengan experiential learning dengan teknik outbound pada siswa kelas VII A di SMP Negeri 13 Semarang.
4.1 Hasil
Penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitian, hasil dari penelitian yang diperoleh adalah mengetahui interaksi sosial siswa kelas VII A di SMP Negeri 13 Semarang
sebelum diberikan experiential learning dengan teknik outbound, mengetahui interaksi sosial siswa kelas VII A di SMP Negeri 13 Semarang setelah diberikan
experiential learning dengan teknik outbound, dan perbedaan kemampuan interaksi sosial siswa kelas VII A di SMP Negeri 13 Semarang sebelum dan
setelah diberikan experiential learning dengan teknik outbound.
4.1.1 Gambaran Interaksi Sosial Siswa Kelas VII A di SMP Negeri 13
Semarang Sebelum Mendapatkan Experiential learning dengan
Teknik Outbound
Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu meningkatkan interaksi sosial pada
siswa kelas VII A di SMP Negeri 13 Semarang, maka akan diuraikan terlebih dahulu interaksi sosial sebelum diberikan perlakuan melalui experiential learning
dengan teknik outbound. Data awal yang diperoleh sesuai yang telah diuraikan pada bab 3 bahwa pengumpulan data menggunakan skala interaksi sosial.
60
Sebelum skala interaksi sosial diberikan kepada responden, terlebih dahulu diuji tingkat validitas dan reabilitasnya. Setelah skala interaksi sosial diberikan pada
siswa kelas VII A di SMP Negeri 13 Semarang sebanyak 25 siswa, diperoleh kondisi awal interaksi sosial siswa sebanyak 4 16 siswa berada pada kategori
tinggi, 17 68 siswa berada pada kategori sedang dan 4 16 siswa berada pada kategori rendah. Dari hasil data awal tersebut maka akan diambil subyek
sebanyak 10 siswa karena dianggap lebih efektif dan 10 siswa tersebut terdiri dari 1 siswa masuk dalam kategori tinggi, 5 siswa masuk dalam kategori sedang dan 4
siswa masuk dalam kategori rendah. Sepuluh siswa yang akan menjadi partisipan dalam penelitian ini kemudian diberi pemahaman dan disarankan mengikuti
kegiatan experiential learning dengan teknik outbound, sehingga sepuluh siswa yang terdiri dari AB, BD, DF, DR, GG, JS, MA, MS, ND, SD inilah yang menjadi
anggota kelompok dalam penelitian. Hasil penyeleksian subyek dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil
Pre-Test Interaksi Sosial Siswa Sebelum Mendapat Treatment Melalui Experiential learning dengan Teknik Outbound
No. Kode Siswa Pre test
Jumlah Persentase
Kategori
1. AB
186 67
Sedang 2.
BD 126
46 Rendah
3. DF
150 54
Rendah 4.
DR 168
61 Sedang
5. GG
133 48
Rendah 6.
JS 210
76 Tinggi
7. MA
163 59
Sedang 8.
MS 216
78 Tinggi
9. ND
194 70
Tinggi 10.
SD 116
42 Rendah
Rata-rata 166
60 Sedang
Dari tabel pre-test skala interaksi sosial di atas dapat disimpulkan dalam grafik persentase skor interaksi sosial di bawah ini:
Gambar 4.1 Grafik Persentase Skor Interaksi Sosial Siswa Sebelum Mendapatkan
Treatment Melalui Experiential learning dengan Teknik Outbound
Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.1 dan grafik 4.1 dapat diketahui
bahwa siswa yang dijadikan subjek dalam penelitian ini memiliki kemampuan interaksi sosial dengan jumlah rata-rata 166 dan rata-rata persentase yang
diperoleh sebesar 60 dan termasuk dalam kategori sedang. Pada masing-masing siswa terlihat 4 siswa termasuk dalam kategori rendah yaitu BD, DF, GG, dan
SD, 3 siswa dengan kategori sedang yaitu AB, DR, dan MA, 3 siswa dengan kategori tinggi yaitu JS, MS dan ND. Sedangkan siswa yang memiliki interaksi
sosial yang sangat rendah ataupun sangat tinggi tidak ditemukan. Kesepuluh siswa tersebut nantinya akan diberikan perlakuan treatment berupa experiential
learning dengan teknik outbound.
10 20
30 40
50 60
70 80
AB BD
DF DR
GG JS
MA MS
ND SD
67 46
54 61
48 76
59 78
70
42 AB
BD DF
DR GG
JS MA
MS ND
Adapun gambaran secara umum rata-rata interaksi sosial siswa berdasarkan tiap aspek yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Rata-Rata Interaksi Sosial Siswa Tiap Aspek Sebelum Mendapatkan
Perlakuan Berupa Experiential learning dengan Teknik Outbound
Sub Variabel
Indikator Skor
Pre Test Kriteria
Kontak Sosial
Percakapan 60
Sedang Kerjasama
60 Sedang
Saling Menghormati 59
Sedang Komunikasi Keterbukaan
60 Sedang
Empati 60
Sedang Dukungan
60 Sedang
Rasa Positif 60
Sedang Kesamaan
61 Sedang
Arus pesan yang cenderung dua arah 61
Sedang Konteks hubungan tatap muka
59 Sedang
Tingkat umpan balik yang tinggi 59
Sedang Interaksi minimal dua orang
64 Sedang
Adanya akibat baik yang disengaja maupuntidak disengaja
60 Sedang
Persentase skor rata-rata 60
Sedang
Berdasarkan perhitungan tabel 4.2 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
interaksi sosial siswa sebelum mendapatkan perlakuan berupa experiential learning dengan teknik outbound secara umum termasuk dalam kategori sedang
dengan perolehan persentase rata-rata persentase 60.
4.1.2 Gambaran Interaksi Sosial Siswa Kelas VII A di SMP Negeri 13