kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebal
iknya”. Selanjutnya Brooks dalam Sugiyo,2006:20 menyatakan bahwa di dalam interaksi terdapat aktivitas yang
bersifat resiprokal, demi kebutuhan bersama yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan.
Sedangkan menurut Sargent dalam Santosa, 2004: 11 menyatakan bahwa “Interaksi sosial pada pokoknya memandang tingkah laku sosial yang
selalu dalam kerangka kelompok seperti struktur dan fungsi dalam kelompok”. Berdasarkan pengertian interaksi sosial di atas, dapat dilihat unsur-unsur
yang terkandung dalam interaksi sosial adalah: 1 terjadinya hubungan antar individu, 2 terjadinya hubungan antar kelompok, 3 hubungan saling timbal
balik, 4 adanya hubungan saling mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki. Dengan memperhatikan unsur-unsur interaksi sosial di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia baik secara individu maupun kelompok dengan adanya hubungan saling
timbal balik di mana perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku individu yang lain atau sebaliknya.
2.2.2 Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Dalam interaksi sosial terdapat beberapa ciri yang terakandung di dalamnya, diantaranya adalah menurut Santosa 2004:11 mengatakan bahwa
“ciri-ciri interaksi sosial adalah adanya hubungan; adanya individu; adanya
tujuan; dan adanya hubungan dengan struktur dan fungsi sos ial”. Secara rinci
penjabarannya dalah sebagai berikut :
1 Adanya hubungan, yaitu dalam setiap interaksi pasti terjadi
karena adanya hubungan antara individu dengan individu maupun antara individu dengan kelompok,
2 Ada individu, yaitu setiap interaksi sosial menuntut tampilnya
individu-individu yang melaksanakan hubungan, 3
Ada tujuan, yaitu setiap interaksi social memiliki tujuan tertentu seperti memengaruhi individu lain,
4 Adanya hubungan dengan struktur dan fungsi kelompok, yaitu
interaksi sosial individu dalam hidupnya tidak terpisah dari kelompok. Di samping itu, tiap-tiap individu memiliki fungsi di
dalam kelompoknya,
Melihat penjabaran teori di atas, dapat kita contohkan bahwa ciri-ciri interaksi sosial yang baik di lingkungan sekolah misalnya, hubungan antara kepala
sekolah dengan guru, antar sesama guru, guru dengan staf-staf yang ada di sekolah, maupun guru dengan siswa terjalin baik, hubungan antar siswa juga
terjalin dengan baik. Ciri-ciri interaksi sosial yang baik antara siswa dengan siswa misalnya: adanya kebersamaan, rasa saling membutuhkan, saling menghargai dan
menghormati, tidak ada geng atau tidak ada jarak antara si kaya dan si miskin, serta saling membantu satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, dsb.
Dalam penjabaran ciri-ciri interaksi sosial di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri interaksi sosial yang baik adalah terjadinya hubungan antara
individu yang memiliki tujuan tertentu seperti adanya kebersamaan, rasa saling membutuhkan, saling menghargai dan menghormati, tidak ada geng atau jarak
kelompok yang membatasi individu dengan individu yang lain, serta saling membantu satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama dan dalam struktur
fungsi kelompok setiap individu memiliki fungsi di dalam kelompok.
2.2.3 Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial