psikologi adalah alat ukur yang mengungkap atibut psikologi yang menggambarkan kepribadian individu. Alat ukur yang dimaksud dalam penelitian
ini yaitu alat yang digunakan untuk mengetahui informasi tentang memampuan interaksi sosial pada siswa kelas VI A SMP 13 Semarang. Pernyataan dalam skala
psikologi digunakan sebagai stimulus guna memancing jawaban yang berupa refleksi dari jawaban responden. Pernyataan yang diajukan dirancang untuk
mengumpulkan indikasi dari aspek kepribadian. Responden tidak mengetahui arah jawaban dari pernyataan.
3.6. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang teramat penting dalam penelitian, karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna
dalam memecahkan masalah penelitian Nazir, 2005:346. Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui gambaran interaksi sosial
siswa sebelum dan setelah diberi experiential learning dengan teknik outbound dan untuk mengetahui adalah perubahan interaksi sosial siswa sebelum dan
setelah diberi experiential learning dengan teknik outbound. Untuk itu teknik analisis data yang dilakukan adalah :
3.6.1 Analisis Deskriptif Presentase
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau
populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum Sugiyono, 2006:21
Peneliti menggunakan analisis deskriptif persentase untuk mengetahui gambaran tingkatan interaksi sosial pada siswa sebelum pre test dan sesudah
post test diberi perlakuan berupa experiential learning dengan teknik outbound. sehingga dapat diketahui seberapa besar experiential learning dengan teknik
outbound dapat meningkatkan interaksi sosial siswa. Adapun rumus yang digunakan adalah : Skala interaksi sosial menggunakan skor 1 sampai 4 dengan
jumlah item sebanyak 69. Panjang kelas interval kriteria interaksi sosial dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Persentase skor maksimum = 4:4 x 100 =100 Persentase skor minimum
= 1:4 x 100 = 25 Rentang persentase skor
= 100 - 25 = 75 Banyaknya kriteria
=sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi
Panjang kelas interval = rentang : banyaknya = 75 : 5 = 15
Berdasarkan perhitungan di atas maka kriteria penilaian tingkat interaksi sosial adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 kriteria penilaian tingkat interaksi sosial
Interval Kriteria
85 - 100 Sangat Tinggi
70 - 85 Tinggi
55 - 70 Sedang
40 - 55 Rendah
25 - 40 Sangat Rendah
Kriteria penilaian tingkat interaksi sosial di atas akan mempermudah
peneliti dalam menemukan prosentase gambaran tingkat interaksi sosial pada siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan berupa experiential learning dengan
teknik outbound. Sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh experiential learning dengan teknik outbound dapat meningkatkan interaksi sosial siswa.
3.6.2 Uji Wilcoxon
Uji wilcoxon merupakan teknik analisis data kuantitatif. Dalam penelitian ini, uji hipotesis yang digunakan adalah analisis non parametrik. Hal ini
dikarenakan data yang diperoleh dalam penelitian ini berbentuk ordinal. Data ordinal adalah data yang memiliki rangking dan jarak antara keduanya tidak
diketahui. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik non parametrik dengan
menggunakan rumus “Wilcoxon Matched Pairs, yaitu untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel berpasangan bila
datanya berbentuk ordinal” Sugiyono, 2008:152. Selain itu uji wilcoxon tidak menerapkan syarat-syarat mengenai parameter-parameter populasi yang
merupakan induk sampel penelitian. Uji wilcoxon juga tidak dilandasi persyaratan data harus berdistribusi normal. Dari hasil tersebut dikonsultasikan dengan indeks
tabel wilcoxon. Jika jumlah atau hasil analisis lebih besar dari indeks tabel wilcoxon, maka experiential learning dengan teknik outbound dapat
meningkatkan interaksi sosial siswa. Cara mengambil keputusan menggunakan pedoman dengan taraf
signifikasi 5 dengan ketentuan: 1
Ha diterima apabila Z hitung lebih besar atau sama dengan Z tabel. 2
Ha ditolak apabila Z hitung lebih kecil dari Z tabel.
1
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab 4 ini akan diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan disertai analisis data dan pembahasannya tentang upaya
meningkatkan interaksi sosial dengan experiential learning dengan teknik outbound pada siswa kelas VII A di SMP Negeri 13 Semarang.
4.1 Hasil
Penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitian, hasil dari penelitian yang diperoleh adalah mengetahui interaksi sosial siswa kelas VII A di SMP Negeri 13 Semarang
sebelum diberikan experiential learning dengan teknik outbound, mengetahui interaksi sosial siswa kelas VII A di SMP Negeri 13 Semarang setelah diberikan
experiential learning dengan teknik outbound, dan perbedaan kemampuan interaksi sosial siswa kelas VII A di SMP Negeri 13 Semarang sebelum dan
setelah diberikan experiential learning dengan teknik outbound.
4.1.1 Gambaran Interaksi Sosial Siswa Kelas VII A di SMP Negeri 13
Semarang Sebelum Mendapatkan Experiential learning dengan
Teknik Outbound
Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu meningkatkan interaksi sosial pada
siswa kelas VII A di SMP Negeri 13 Semarang, maka akan diuraikan terlebih dahulu interaksi sosial sebelum diberikan perlakuan melalui experiential learning
dengan teknik outbound. Data awal yang diperoleh sesuai yang telah diuraikan pada bab 3 bahwa pengumpulan data menggunakan skala interaksi sosial.
60