42
IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan bulan September sampai dengan Nopember tahun 2006. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai
Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur, yakni di desa Saliki, Tanjung Limau dan Muara Badak Ulu.
Secara geografis lokasi penelitian Kabupaten Kutai Kartanegara terletak pada garis bujur antara 115
26’ Bujur Timur BT sampai dengan 117 36’ BT
serta terletak pada garis lintang dari 1 28’ Lintang Utara sampai dengan 1
08’ Lintang Selatan LS, sedangkan Kecamatan Muara Badak terletak pada bujur
antara 117º 07’ BT sampai 117º 32’ BT dan 0º11’LS sampai 0º31’ LS. Peta lokasi penelitian Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara terlihat pada
Gambar 5, yakni nomor 5 lima.
Gambar 5. Peta Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian
43
4.2. Metode Pengambilan Sampel
Menurut Supardi 2005, penetapan besaran sampel penelitian representatif yang akan dipergunakan untuk mewakili anggota populasi, belum
terdapat standar baku sebagai patokan. Namun bila jumlah sampel dalam populasi cenderung atau bersifat homogen, cukup dengan jumlah sampel kecil sudah dapat
dipertanggungjawabkan dan sebaliknya bila makin heterogen, maka diperlukan jumlah sampel yang lebih banyak. Sangarimbun dan Effendi dalam Supardi 2005
menyebutkan jumlah sampel penelitian populasi yang homogen sebaiknya tidak boleh kurang dari 10 persen.
Data Dinas Perikanan Tenggarong Kutai Kartanegara Tahun 2005 menunjukkan jumlah populasi rumahtangga petambak dengan jenis udang
ditanam ialah 288 orang. Menurut rumus Slovin jumlah sampel yang dapat ditentukan Umar, 1999, ialah:
2
1 e
P P
n +
= ..................................................................... 4.1
................................................ 4.2 dimana:
n = Ukuran sampel P = Ukuran populasi sebanyak 288 petambak udang
e = Kesalahan sampel yang ditolerir, yaitu 10 persen Teknik pengambilan sampel menggunakan cara pengambilan sampel dua
tahap, teknik ini diharapkan 1 dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti, 2 dapat menentukan presisi tingkat
ketelitiankadar kebenaran, 3 dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin 74
10 288
1 288
2
= +
= n
44 dengan biaya tertentu; 4 merupakan penghematan waktu, tenaga dan biaya
penelitian, dan 5 prosedurnya mudah dilaksanakan. Pada tahap pertama dipilih desa di Kecamatan Muara Badak secara
sengaja purposive sampling berdasarkan pertimbangan 1 desa tersebut merupakan daerah sentral kegiatan pertambakan dengan pola lahan tambak
berkelompok, saling berdekatan antar petambak, dan 2 desa tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai wilayah sentral pengembangan
perikanan budidaya tambak. Berdasarkan dua pertimbangan tersebut, desa yang dipilih yakni desa Saliki, Tanjung Limau dan Muara Badak Ulu.
Pada tahap kedua, jumlah sampel 74 dibagi empat strata sub sampel berdasarkan asal sumber modal. Strata sampel yang dominan usahanya
menggunakan modal dari bank, modal bergulir ataupun modal sendiri diambil secara sensus populasi, sedangkan sampel yang dominan dengan modal
ponggawa diambil secara acak proporsional. Asumsi kriteria sumber modal utama, bila terdapat 2 kombinasi sumber
modal atau lebih yang digunakan sampel, ialah; 1. Salah satu sumber modal yang kontribusinya terbesar terhadap total modal
usaha seperti pada Tabel 4, maka sebagai sumber modal utama dan merupakan kelompok sampel penelitian.
Tabel 4. Kriteria Sumber Modal Utama Persen
Jumlah Kombinasi Sumber Modal Sumber Modal Utama
Dua kombinasi 50
Tiga kombinasi 33.3
Empat kombinasi 25
Lima kombinasi 20
45 2.
Sumber modal utama diasumsikan menjelaskan dengan baik sumber modal residu yang tidak terambiltergambarkan.
4.3. Jenis dan Sumber Data