Penerapan Sistem Bunga Bank

15 mewajibkan adanya agunan yang jauh lebih besar dari kredit atau bunganya jauh lebih tinggi sedangkan lembaga yang lain persyaratannya jauh lebih ketat sehingga terkesan sulit. Kesulitan tersebut banyak didukung oleh usaha itu sendiri, diantaranya: 1. Ketidaktahuan dari usaha kecil sendiri tentang lembaga mana yang menyediakan kredit bagi usaha kecil 2. Usaha kecil tidak terbiasa membuat pembukuan atau mereka tidak memiliki pembukuan 3. Alasan dan tujuan penggunaan pinjaman tidak jelas sehingga pemberi bantuan kredit ragu-ragu 4. Tidak memisahkan antara kekayaan keluarga rumah tangga dan kekayaan usaha yang berakibat pada campur aduknya penggunaan barang-barang usaha dan keuangan usaha dengan yang dimiliki keluarga Lembaga keuangan yang terlibat didalam lembaga keuangan mikro cukup beragam. Lembaga pembiayaan tersebut dapat berupa bank umum atau Bank Pengkreditan Rakyat BPR, modal ventura, Program Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi PUKK, Pegadaian dan lain sebagainya. Dari aspek pemberian kredit maupun kemampuan menghimpun dana masyarakat bahwa BRI Bank Rakyat Indonesia Unit merupakan lembaga keuangan mikro yang paling dominan disusul oleh BPR dan Pegadaian Rintuh, 2003.

2.4. Penerapan Sistem Bunga Bank

Kasmir 2002, menerangkan bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang 16 membeli atau menjual produknya. Dua macam bunga yang diberikan kepada nasabah, yaitu: 1. Bunga simpanan, bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito. 2. Bunga pinjaman, bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank, contohnya kredit. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi penetapan suku bunga adalah: 1. Kebutuhan dana Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun apabila dana yang ada, simpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit maka bunga simpanan akan menurun. 2. Persaingan Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16 persen maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan di atas bunga pesaing misalnya 16persen. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada di bawah bunga pesaing. 17 3. Kebijakan pemerintah Bunga simpanan dan bunga pinjaman tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan pemerintah. 4. Target laba yang diinginkan Jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya. 5. Jangka waktu Semakin panjang jangka waktu pinjaman maka semakin tinggi bunganya, disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang demikian sebaliknya. 6. Kualitas jaminan Semakin liquid jaminan yang diberikan maka semakin rendah bunga kredit dan sebaliknya. Bagi jaminan yang liquid seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah. 7. Reputasi perusahaan Bonafidis suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena perusahaan yang bonafit kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang relatif kecil dan sebaliknya. 8. Produk yang kompetitif Produk yang dibiayai laku dipasaran, jika produknya kompetitif bunga kredit relatif rendah dibandingkan yang kurang kompetitif. 18 9. Hubungan baik Bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama primer dan nasabah biasa sekunder. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa. 10. Jaminan pihak ketiga Jika pihak yang memberikan jaminan bonafit, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitas terhadap bank maka bunga yang dibebankanpun juga berbeda. Operasi perbankan konvensional ditentukan oleh kemampuannya dalam menghimpun dana masyarakat melalui pelayanan dan bunga, yaitu 1 lebih tinggi dari tingkat inflasi, karena pada tingkat bunga lebih rendah, dana yang disimpan nilainya akan habis dikikis inflasi, 2 Lebih tinggi dari tingkat bunga riil di luar negeri karena pada tingkat bunga yang lebih rendah dengan dianutnya sistem devisa bebas, dana-dana besar akan lebih menguntungkan untuk disimpan diinvestasikan di luar negeri, dan 3 Lebih bersaing di dalam negeri, karena penyimpanan dana akan memilih bank yang lebih tinggi menawarkan bunga simpanannya dan memberikan berbagai jenis bonus atau hadiah. Sisi penyaluran dana tingkat bunga simpanan ditambah dengan presentasi untuk spread yaitu: margin operasional, cadangan kredit macet, cadangan wajib, dan profit margin, dibebankan kepada peminjam dana. Artinya peminjam danalah yang sebenarnya membayar bunga simpanan dan spread bagi bank itu. Jadi, apabila peminjam dana adalah perorangan untuk keperluan konsumtif maka beban bunga pinjaman harus 19 ditangani sendiri, tetapi bila peminjam dana adalah pedagang petambak misalnya maka beban bunga pinjaman itu digeserkan kepada harga barang yang dijual.

2.5. Prosedur Pemberian Kredit Bank