Penggunaan Input Optimal Dampak Sumber Modal Terhadap Produksi dan Keuntungan Usaha Tambak Udang

100

6.2.3. Penggunaan Input Optimal

Melalui fungsi produksi Cobb-Douglas dapat diketahui penggunaan input optimal yang digunakan masing-masing pinjaman KSM. Manurut Chong dalam Hadikoesworo 1986, dari fungsi produksi Cobb-Douglas produk marjinal penggunaan masukan dapat dihitung melalui koefisien produksi dan produk rata- rata, atau dengan membedakan fungsi produksi. Tabel 22. Rasio Nilai Produk Marjinal Terhadap Harga Input Usaha Tambak Udang KSM Input Produksi VMPx i i Vx Rp I Tenaga Kerja Benur Pakan Pupuk Pestisida Bahan Bakar 1 873 308 3 756 552 -1 981 695 -441 902 6.23E+08 1 761 436 5 200 71 1 275 4 000 92 000 4 800 360 52 909 -1 554 -110 6 770 367 II Tenaga Kerja Benur Pakan Pupuk Pestisida Bahan Bakar 51 983 214 917 -178 635 -32 069 33 912 356 89 735 5500 58 1 300 4 050 94 000 5 000 9 3 705 -137 -8 361 18 III Tenaga Kerja Benur Pakan Pupuk Pestisida Bahan Bakar 103 701 372 038 -411 336 -48 567 59 277 108 112 840 5 250 72 1 200 4 050 103 000 5 100 20 5 167 -343 -12 575 22 IV Tenaga Kerja Benur Pakan Pupuk Pestisida Bahan Bakar 38 822 196 932 -224 505 -22 801 20 637 935 52 865 5 000 67 1 100 4 050 93 800 4 850 8 2 939 -204 -6 220 11 Keterangan: i Vx : Harga Input Ke-i VMPx i : Value Marginal Product Input ke-i Pada penelaahan Tabel 22, produk marjinal diperoleh melalui koefisien produksi usaha tambak dan produk udang rata-rata kemudian diperoleh value marginal product dari masing-masing input kelompok sumber modal. i i Vx VMPx 101 Berdasarkan perhitungan value marginal product terhadap harga input diperoleh rasio penggunaan input tenaga kerja, pupuk, pestisida dan bahan bakar lebih dari satu, yang berarti kondisi optimal belum tercapai. Faktor produksi tenaga kerja, pestisida dan bahan bakar yang digunakan saat ini masih kurang sehingga perlu ditambah, mengingat penambahan input tenaga kerja, pupuk, pestisida dan bahan bakar akan memberikan penerimaan yang lebih besar dibanding aloksi biaya yang dikeluarkan. Adapun rasio input benur tidak signifikan, karena pada hasil OLS menunjukkan bahwa penggunaan benur telah berlebihan dan semestinya dikurangi karena tambahan biaya pembelian input benur lebih dari tambahan penerimaan. Adapun rasio pakan dan pupuk pada semua KSM kurang dari satu, yang berarti kondisi optimum telah terlampaui atau penggunaan input pakan sudah tidak efisien. Faktor produksi pakan yang digunakan sudah berlebihan penggunaannya dan semestinya dikurangi karena tambahan biaya yang dikeluarkan melebihi penerimaan.

6.3. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Sumber Modal