Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

10

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari analisis berbagai sumber modal terhadap produksi dan keuntungan usaha tambak udang di Muara Badak, ialah: 1. Kontribusi hasil penelitian diharapkan memberikan informasi dan pengetahuan tentang sumber modal usaha tambak udang yang menguntungkan petambak dari segi produksi dan keuntungan. 2. Sebagai bahan rujukan dan tambahan informasi, serta literatur bagi penelitian selanjutnya atau kegiatan lain yang terkait. 3. Bagi pemerintah, sebagai masukan dalam menyusun langkah-langkah kebijakan pemberdayaan ekonomi rakyat petambak khususnya dan masyarakat perikanan pada umumnya.

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Batasan-batasan penelitian yang dimasukkan ke dalam ruang lingkup penelitian ini, ialah: 1. Penelitian dilaksanakan di desa perikanan budidaya tambak Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara dengan keterbatasan waktu dan biaya peneliti. 2. Sasaran informasi adalah para petambak pemilik yang melakukan produksi. 3. Kondisi lingkungan sumberdaya alam antar lahan tambak diasumsikan sama. 4. Seluruh modal pinjaman digunakan untuk keperluan usaha. 5. Penggunaan teknologi semua petambak di lokasi penelitian adalah sama. 11

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ekonomi Udang

Udang yang terdapat dipasaran sebagian besar terdiri dari udang laut dan udang tambak. Udang-udang tersebut ada yang termasuk kedalam keluarga Penaeidae, Palimuridae, Scylllaridae dan Stomatopoda. Jenis udang penaeid yang terkenal dan sering tertangkap oleh para nelayan antara lain adalah udang windu, udang kembang, udang putih, udang jari, udang werus, udang belang, udang barong, udang kipas dan udang ronggeng. Jenis udang penaeid yang biasa menghuni tambak dan prioritas dikembangkan produksinya untuk menghasilkan devisa antara lain adalah udang windu Penaeus monodon, udang putih Penaeus merguiensis dan Penaeus indicus longirostris dan udang werus Metapenaeus monoceros, Metapenaeus berkenroadi dan Metapenaeus brevicornis atau udang cendana Suyanto dan Ahmad, 2005. Menurut Brotowidjoyo 1995 jenis udang dominan yang dibudidayakan di daerah hutan bakau tambak di Indonesia ialah Penaeus monodon giant prawns karena cepat tumbuh dan beratnya dapat mencapai 75 gram – 100 gram, sanggup hidup sampai toleransi 37.5 o C dan mortalitas pada temperatur 12 o C, dan karena ukurannya besar, udang windu berharga tinggi. Murtidyo 2003 menambahkan bahwa udang windu merupakan jenis udang yang memiliki laju pertumbuhan yang sangat tinggi jika dipelihara dan dibesarkan dalam tambak, sehingga untuk mencapai ukuran ekonomi yang sesuai dengan keperluan pasar serta harga yang baik.