2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Suyitno 2011:26 model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau
kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Suatu kegiatan pembelajaran di kelas disebut model
pembelajaran jika: 1 ada kajian ilmiah dari penemu atau ahlinya, 2 ada tujuan yang ingin dicapai, 3 ada urutan tingkah laku yang spesifik ada sintaksnya,
dan 4 ada lingkungan yang perlu diciptakan agar tindakankegiatan pembelajaran tersebut dapat berlangsung secara efektif.
2.1.5 Model Pembelajaran Ekspositori
Model pembelajaran ekspositori merupakan kegiatan mengajar yang terpusat pada guru. Guru aktif memberikan menjelasan terperinci tentang bahan
pengajaran. Tujuan utama pembelajaran ekspositori adalah memindahkan
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai pada siswa Dimyati, 2002: 172. 2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Roger, dkk., dikutip oleh Huda 2013b: 29 menyatakan cooperative learning is group learning activity organized in such a way that
learning is based on the socially structured change of information between learners in group in which each learner is held accountable for his or her own learning and
is motivated to increase the learning of others. Menurut Huda 2013b: 32 pembelajaran kooperatif mengacu pada metode
pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling
membantu dalam belajar. Konsekuensi positif dari pembelajaran ini adalah siswa diberi kebebasan untuk terlibat secara aktif dalam kelompok mereka.
2.1.7 Pembelajaran Team-Assisted Individualization
Menurut Robert Slavin, yang dikutip oleh Huda 2013a: 200-201 Team- Assisted Individualization TAI merupakan sebuah program pedagogik yang
berusaha mengadaptasikan pembelajaran dengan perbedaan individual siswa secara akademik. Pengembangan TAI dapat mendukung praktik-praktik ruang kelas,
seperti pengelompokan siswa, pengelompokan kemampuan di dalam kelas, pengajaran terprogram, dan pengajaran berbasis computer. Tujuan TAI adalah
untuk meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti kurang efektif; selain juga ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta motivasi siswa
dengan belajar kelompok. Ada beberapa manfaat TAI yang memungkinkanya memnuhi kriteria
pembelajaran efektif. Di antaranya adalah 1 meminimalisasi keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan rutin; 2 melibatkan guru untuk mengajar
kelompok-kelompok kecil yang heterogen; 3 memudahkan siswa untuk melaksanakanya karena teknik operasional yang cukup sederhana; 4 memotivasi
siswa untuk mempelajari materi-materi yang diberikan dengan cepat dan akurat, tanpa jalan pintas; dan 5 memungkinkan siswa untuk bekerja dengan siswa-siswa
lain yang berbeda sehingga tercipta sikap positif diantara mereka. Sintak pembelajaran TAI mencakup tahapan-tahapan konkret dalam
melaksanakan program tersebut di ruang kelas.
1. Tim – Dalam TAI, siswa dibagi ke dalam tim-tim yang beranggotakan 4-5
orang, sebagaimana dalam STAD dan TGT. 2. Tes Penempatan
– Siswa diberikan pre-test. Mereka ditempatkan pada tingkatan yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka
pada tes ini. 3. Materi
– Siswa mempelajari materi pelajaran yang akan didiskusikan. 4. Belajar Kelompok
– Siswa melakukan belajar kelompok bersama rekan- rekannya dalam suatu tim.
5. Skor dan Rekognisi – Hasil kerja siswa dinilai di akhir pengajaran dan setiap
tim yang memenuhi kriteria sebagai “tim super” harus memperoleh penghargaan recognition dari guru
6. Kelompok Pengajaran – Guru memberi pengajaran kepada setiap kelompok
tentang materi yang sudah didiskusikan 7. Tes Fakta
– Guru meminta siswa untuk mengerjakan tes-tes untuk membuktikan kemampuan mereka yang sebenarnya.
2.1.8 Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition