Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

bersifat sesuatu yang baru atau sekadar membuktikan hasil pengamatan. Siswa dapat memberikan pembuktian terkaan gagasan-gagasan barunya untuk diketahui oleh teman-teman sekelas. Dalam hal ini, siswa harus siap memberi dan menerima kritik atau saran untuk saling memperkuat argumen.

2.1.9 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Suatu situasi dikatakan masalah bagi seseorang jika ia menyadari keberadaan situasi tersebut, mengakui bahwa situasi tersebut memang memerlukan tindakan dan tidak dengan segera dapat menemukan pemecahannya. Sedangkan yang dikatakan masalah dalam matematika adalah ketika seseorang peserta didik tidak dapat langsung mencari pemecahannya, tetapi peserta didik perlu bernalar, menduga atau memprediksikan untuk menyelesaikannya, mencari rumusan yang sederhana lalu membuktikannya. Jika suatu masalah diberikan kepada seorang anak dan anak tersebut langsung mengetahui cara menyelesaikannya dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai masalah. Menurut Polya Isrok’atun, 2006, pemecahan masalah matematika adalah suatu cara untuk menyelesaikan masalah matematika dengan menggunakan penalaran matematika konsep matematika yang telah dikuasai sebelumnya. Ketika peserta didik menggunakan kerja intelektual dalam pelajaran, maka adalah beralasan bahwa pemecahan masalah yang diarahkan sendiri untuk diselesaikan merupakan suatu karakteristik penting. Menurut Suyitno 2011: 22 Suatu soal matematika akan menjadi bahan untuk penerapan metode Pemecahan Masalah bagi guru, jika para siswa kita: 1. memiliki pengetahuanmateri prasyarat untuk menyelesaikan soalnya; 2. diperkirakan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan soal tersebut; 3. belum mempunyai caraalgoritma atau prosedur untuk menyelesaikannya; 4. punya keinginan untuk menyelesaikannya. Menurut Polya Erman Suherman, 2001: 91 pemecahan masalah terdapat empat langkah yang harus dilakukan, yaitu: 1. Memahami masalah Siswa harus dapat memahami masalahnya dengan benar. Tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang diberikan, siswa tidak mungkin mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan benar. 2. Merencanakan pemecahannya Siswa harus mampu menyusun rencana penyelesaiannya. Kemampuan fase ini tergantung pada pengalaman siswa dalam menyelesaikan masalah. 3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah kedua Siswa melakukan penyelesaian masalah sesuai dengan rencana yang dianggap paling tepat. 4. Memeriksa kembali hasil yang diperoleh looking back Melakukan pengecekan atas apa yang telah dilakukan mulai dari fase pertama sampai fase penyelesaian ketiga Pemecahan masalah sangat penting dalam pembelajaran matematika karena peserta didik akan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki peserta didik untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Soal-soal yang menyulitkan peserta didik adalah soal-soal yang menggunakan kalimat. Soal yang berkaitan dengan bilangan tidaklah bergitu menyulitkan. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi terletak pada perhitungan, selain itu juga peserta didik tidak memahami permasalahan dari soal.

2.1.10 Ketuntasan