3.2. Kerangka Pemecahan Masalah
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa konsep daya saing mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik tersebut antara lain: dinamik, tidak hanya
tergantung pada keunggulan komparatif juga tergantung pada inovasi dan kemampuan meningkatkan diri secara terus menerus, strategi pemasaran dan juga
praktek-praktek manajemen, dan faktor non-harga seperti : diferensiasi produk, inovasi teknologi, kapasitas logistik, mutu, dan keadaan permintaan. Akan tetapi,
dalam studi ini tidak semua dibahas. Pendekatan yang digunakan sebagai kerangka pemecahan masalah disajikan pada Gambar 20.
Berdasarkan Gambar 20, pengembangan industri udang terkendala dari eksternal dan internal. Dari sisi eksternal yaitu kecenderungan menurunnya harga
udang di pasar internasional akibat kelebihan penawaran. Selain itu, preferensi konsumen akan produk bermutu dan aman dikonsumsi juga makin meningkat
yang berimplikasi pada peningkatan hambatan non tarif. Dilain pihak, dari sisi internal industri udang terkendala antara lain
produktivitas rendah, dan kesulitan memenuhi mutu yang dipersyaratkan oleh pembeli. Dari sisi produk, diferensiasi produk masih rendah yaitu ekspor masih
didominasi udang beku. Demikian halnya dari sisi pemasaran berupa masih rendahnya efisiensi pemasaran. Selain itu, kebijakan pemerintah yang sedang
dan sudah dilaksanakan belum sepenuhnya optimal.
`
Gambar 20. Kerangka Pemecahan Masalah Analisis Daya Saing Industri Udang Tambak Indonesia
dikonfirmasi
Perumusan kebijakan Pengembangan Udang Tambak
Indonesia
EKSTERNAL Permintaan
Peningkatan pangsa pasar Udang di pasar internasional
Produksi dan Penawaran
Indonesia Penawaran
ekspor Pesaing
PERDAGANGAN
1 Kelebihan penawaran menyebabkan harga
udang di pasar internasional cenderung
turun;
2 Meningkatnya pre- ferensi konsumen akan
mutu dan keamanan yang berimpliksi pada
peningkatan biaya
Analisis Ekonometrika Perdagangan
Udang Dunia: Kaitan produktivitas, mutu dan keamanan hasil produk
perikanan Udang dengan daya saing Indikasi:
1 Pangsa pasar menurun; 2 Nilai ekspor stagnan;
3 Terjadi kekurangseim-
bangan produksi dengan pemasaran
Daya Saing Rendah
D A
Y A
S A
I N
G T
I N
G G
I
Upaya pening- katan daya saing
Pangsa Pasar
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Belum optimalnya kebijakan
peningkatan pro- duktivitas mutu
Laba yang rendah
Peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya produksi
Efisiensi pemasaran teknis dan harga
Peningkatan mutu dan keamanan produk Udang yang dihasilkan
Kebijakan mengenai produktivitas dan mutu yang kondusif
UNIT PENGOLAH IKAN TAMBAK
1. Produktivitas rendah 2. Biaya produksi tinggi;
3. Mutu rendah
PEMASARAN
Efisiensi pemasaran rendah;
1. Diferensiasi produk rendah;
2. Kapasitas pengolahan belum optimal;
3. Mutu rendah
DISTRIBUSI
1. Distribusi belum efisien
2. Pelabuhan pengiriman masih terbatas
LAPANGAN
Analisis manajemen rantai pasokan efisiensi produksi
dan pemasaran
INTERNAL Penawaran
Permintaan impor dunia
Impikasi dari kendala eksternal berupa penurunan harga dan peningkatan hambatan non tarif menyebabkan tingkat persaingan meningkat sehingga laba
yang diperoleh menurun. Demikian halnya implikasi dari kendala internal, berupa laba yang diperoleh akan menurun. Laba yang menurun berimplikasi pada daya
saing rendah. Indikasinya yaitu pangsa pasar yang menurun, nilai ekspor yang relatif stagnan dikisaran US 1 milyar. Selain itu, terjadi kekurangseimbangan
dari sisi produksi dengan pemasaran. Peningkatan produksi jauh melebihi dibandingkan peningkatan ekspor.
Terhadap kondisi tersebut, analisis akan dilakukan melalui dua pendekatan. Pada tingkat nasional dari aspek produksi dan perdagangan, sedangkan pada
tingkat lapangan dari aspek produksi, pengolahan, dan pemasaran. Upaya peningkatan daya saing dilakukan dari sisi penawaran dan permintaan. Dari sisi
penawaran melalui penggunaan teknologi untuk peningkatan produktivitas, dan efisiensi pemasaran. Dari aspek permintaan antara lain melalui peningkatan
mutu. Indikator yang digunakan berupa pangsa pasar menggunakan pendekatan RCA dan CMSA.
Terkait dengan strategi yang akan dipilih, Gambar 21 menyajikan pengaruh peningkatan produktivitas, mutu dan keamanan hasil produk perikanan
terhadap daya saing. Berdasarkan Gambar 21, peningkatan mutu akan meningkatkan elastisitas permintaan dan pada Gambar 21 ditunjukkan oleh
bergesernya kurva permintaan dari D ke D
1
pada tingkat harga P dan Q
. Selanjutnya, pengaruh penggunaan teknologi untuk peningkatan produktivitas,
efisiensi biaya produksi, dan efisiensi pemasaran ditunjukkan oleh bergesernya kurva penawaran dari S
ke S
1
atau S
2
. Jika perubahan penawaran lebih besar
dibandingkan perubahan permintaan dengan harga ekspor P
1
lebih rendah dari P ,
maka keseimbangan pasar berubah menjadi P
1
Q
1
. Jika perubahan penawaran lebih kecil dibandingkan dengan permintaan maka keseimbangan pasar terjadi
pada P
2
Q
2
dengan harga ekspor P
2
lebih tinggi dari P .
Sumber: Edizal 1998
Gambar 21. Strategi Peningkatan Daya Saing Komoditas Udang Tambak Indonesia di Pasar Internasional
S
P
2
P P
1
D
1
S
1
Q P
Q Q
2
Q
1
S
2
D Q
IV. METODOLOGI PENELITIAN