11
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Penelitian Terdahulu
Sebelum penelitian ini dilakukan, sudah ada peneliti-peneliti lain yang melakukan penelitian tentang Kurikulum 2013 dan kaitannya dengan
pembelajaran sejarah. Penelitian-penelitian terdahulu ini menjadi referensi yang bermanfaat bagi penelitian ini, sebagai acuan dan bahan pertimbangan
untuk menentukan fokus serta langkah penelitian. Beberapa penelitian terdahulu tersebut antara lain sebagai berikut.
Penelitian yang pertama dituliskan dalam sebuah skripsi dengan judul “Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri
2 Pemalang” yang ditulis oleh Andhi Windiandoko, sebagai mahasiswa pendidikan sejarah yang lulus pada tahun 2014. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa di SMA Negeri 2 Pemalang, yang menjadi salah satu sekolah sasaran implementasi Kurikulm 2013 di kabupaten Pemalang, guru
sudah memahami isi namun dalam penerapan pembelajaran sejarah belum dilakasanakan pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik.
Hambatan yang ditemui oleh para guru sejarah di SMA Negeri 2 Pemalang yaitu pada sistem penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian
ini harus dilakukan oleh guru mata pelajaran sejarah setiap proses pembelajaran berlangsung baik penilaian yang mencakup individu maupun
kelompok. Selain itu, belum ada buku pegangan guru dan siswa untuk sejarah peminatan. Sekolah juga belum memiliki laboratorium mini untuk mata
pelajaran sejarah untuk memberikan bukti yang nyata kepada anak mengenai sejarah.
Beberapa persamaan antara penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah pelaksanaan penelitian yang dilakukan di lembaga pendidikan SMA
dan persamaan perspektif yaitu mengenai implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran sejarah. Yang menjadi pembeda adalah penelitian ini
ditekankan pada persepsi guru, serta lingkup penelitian tersebut adalah dalam satu lembaga pendidikan sedangkan penelitian ini dalam lingkup kabupaten,
selain itu dalam penelitian ini juga terdapat perbandingan antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum 2006.
Penelitian kedua dituliskan dalam sebuah skripsi yang berjudul “Profil pembelajaran sejarah beroroentasi Kurikulum 2013 di Kabupaten
Wonosobo, studi Kasus Pada Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Kelas X Tahun Ajaran 20132014”. Dalam
penelitian tersebut dihasilkan beberapa hal mengenai penyusunan RPP, metode dan media pembelajaran, penguasaan materi, sistem penilaian hasil
belajar, hingga kendala yang ditemui dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Berdasarkan penelitian tersebut, penyususnan RPP digunakan sabagai sarana
mencapai tujuan belajar yang efisien. di dalam penyususnan RPP pendidik harus memperhatikan perbedaan individu peserta didik, mendorong
partisipasi aktif peserta didik, mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik dan tindak lanjut. Metode pembalajaran
yang dapat digunakan antara lain jigsaw, group investigation, quantum
learning, problem based learning, dan ceramah, dengan memanfaatkan media powerpoint, replika-replika, atau tayangan arsip durasi pendek. Guru
melakukan penilaian terhadap siswa melalui tes UH, UTS, UAS, UKK, tugas tugas keterampilan, tugas investigasi sederhana dan tugas investigasi
terintegrasi, format rekaman kegiatan belajar siswa misalnya: portofolio, interview, dan presentasi. Dalam rangka meningkatkan pemahaman guru di
Wonosobo mengenai Kurikulum 2013, dilakukan berbagai macam kegiatan seperti workshop, mengoptimalkan MGMP Musyawarah Guru Mata
Pelajaran tingkat sekolah dan melaksanakan IHT secara terjadwal. Beberapa hal yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran sejarah di Wonosobo
adalah tidak semua peserta didik suka sejarah dan penempatan pelajaran
sejarah di jam terakhir. Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan yang ada yaitu dengan memahami kondisi psikologis peserta
didik dan berupaya membangkitkan motivasi belajar, misalnya dengan icebreaking. Selain itu yang menjadi penghambat adalah jika ada peserta
didik yang terlambat masuk kelas. Agar siswa lebih disiplin, guru memberikan tugas tambahan bagi yang terlambat masuk kelas.
Persamaan antara penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang pembelajaran sejarah berbasis Kurikulum 2013,
keduanya juga sama-sama merupakan penelitian lingkup kabupaten. Yang menjadi pembeda penelitian ini dari penelitian tersebut adalah dalam
penelitian ini lebih ditekankan pada persepsi guru mengenai pembelajaran sejarah berbasis Kurikulum 2013, kemudian dibandingkan dengan
pembelajaran sejarah berbasis Kurikulum 2006. Sedangkan dalam penelitian tersebut lebih ditekankan pada bagaimana pelaksanaan pembelajaran sejarah
berbasis Kurikulum 2013, serta tidak terdapat perbandingan dengan pembelajaran sejarah berbasis Kurikulum 2006.
B. Kajian Pustaka