pembelajaran sejarah berbasis Kurikulum 2006. Sedangkan dalam penelitian tersebut lebih ditekankan pada bagaimana pelaksanaan pembelajaran sejarah
berbasis Kurikulum 2013, serta tidak terdapat perbandingan dengan pembelajaran sejarah berbasis Kurikulum 2006.
B. Kajian Pustaka
1. Persepsi
Perkembangan setiap manusia tidak terlepas dari keadaan lingkungannya. Setiap rangsangan yang ditangkap oleh panca indera dari
lingkungan sekitarnya, baik penglihatan, pendengaran, pengecapan, pembauan, dan perabaan akan diproses oleh setiap individu. Dari proses
inilah muncul persepsi. a. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat idera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses tersebut tidak berhenti begitu saja, melainkan
stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Stimulus yang diindera tersebut kemudian oleh
individu diorganisasikan dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa yang diindera itu, dan proses ini
disebut persepsi Walgito, 2010: 99-100. Persepsi setiap individu menunjukkan bagaimana pengertian atau pemahamannya terhadap
lingkungannya serta bagaimana kondisi dirinya dari stimulus yang didapatnya.
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang
lingkungannya, baik
melalui penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan, dan lingkungan Thoha, 2012: 141.
Persepsi setiap individu terhadap satu objek yang sama dapat berbeda-beda. Hal itu dikarenakan penghayatan, perasaan, ataupun
interpretasi setiap orang terhadap sesuatu hal tidak sama, tergantung pada kondisi masing-masing individu.
Proses persepsi diawali dari stimulus. Setiap saat sesorang dipengaruhi oleh banyak stimulus. Untuk itu, harus ada seleksi atau
pemilihan stimulus untuk kemudian dapat dipersepsikan. Faktor- faktor yang mempengaruhi perhatian seseorang terhadap stimulus-
stimulus yang diterimanya dibagi dalam faktor eksternal dan faktor internal. Miftah Thoha 2012: 149-157 menjabarkan faktor-faktor
tersebut sebagai berikut. a. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor perhatian dari luar individu yang dapat mempengaruhi seleksi persepsi. Faktor-faktor
eksternal tersebut meliputi intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan, gerakan, hal-hal yang baru, dan ketidakasingan.
1 Intensitas, menurut prinsip ini, semakin besar intensitas suatu stimulus, hal-hal tersebut akan semakin mudah untuk
dipahami. 2 Ukuran, faktor ini menyatakan bahwa semakin besar
ukuran suatu objek, maka semakin mudah juga objek tersebut dapat diketahui atau dipahami.
3 Keberlawanan, prinsip berlawanan ini menyatakan bahwa stimulus luar yang penampilannya berlawanan dengan latar
belakangnya, dengan sekelilingnya, atau yang sama sekali di luar sangkaan orang banyak, akan menarik banyak
perhatian. 4 Pengulangan, stimulus dari luar yang diulang akan
memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan yang sekali dilihat.
5 Gerakan, prinsip ini menyatakan bahwa seseorang akan memberikan lebih banyak memberikan perhatian terhadap
objek yang bergerak dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dengan objek yang diam.
6 Baru dan familiar, objek atau peristiwa baru dalam tatanan yang sudah dikenal, maupun objek atau peristiwa yang
sudah dikenal dalam tatanan yang baru akan menarik perhatian pengamat
b. Faktor internal Faktor internal merupakan faktor perhatian dari dalam diri
individu yang dapat mempengaruhi seleksi persepsi. Faktor- faktor internal meliputi proses belajar, motivasi, dan
kepribadiannya. 1 Proses belajar, semua faktor dari dalam yang membentuk
adanya perhatian
kepada sesuatu
objek sehingga
menimbulkan persepsi
adalah didasarkan
pada kekomplekan kejiwaan. Kekomplekan kejiwaan ini selaras
dengan proses pemahaman atau belajar yang dipunyai oleh masing-masing individu.
2 Motivasi, dalam proses pemilihan persepsi, motivasi dari setiap individu untuk memperhatikan suatu objek turut
memberi pengaruh. 3 Kepribadian, kepribadian memberikan dampak terhadap
cara seseorang melakukan persepsi pada lingkungan sekitarnya.
2. Teori Persepsi