Safety and Fire Protection Waste Treatment Maintenance

menggunakan generator sebagai cadangan jika terjadi pemadaman listrik dari PLN. Spesifikasi generator yang digunakan yaitu: Merek : Mitsubishi Mercedes-Benz Chumming Daya : 97 KVA 125 KVA 250 KVA Tegangan : 380 Volt frekwensi : 50-60 Hz Cos φ : 0,85 Buatan : Jepang Jerman Inggris Jumlah : 1 unit 1 unit 1 unit

3. Air bersih

Perusahaan mendapat suplai air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum PDAM. Air yang digunakan untuk perebusan kayu veneer. Selain itu, air juga digunakan untuk sanitasi lantai dan membersihkan alat-alat yang digunakan pada proses produksi dan juga keperluan karyawan.

4. Gudang

Perusahaan memiliki dua buah gudan yaitu gudang bahan baku dan juga gudang bahan setengah jadi. Gudang bahan setengah jadi digunakan perusahaan untuk menyimpan komponen-komponen yang siap untuk diproses pada tahap selanjutnya.

2.9. Safety and Fire Protection

Universitas Sumatera Utara Kebakaran merupakan kemungkinan yang dapat terjadi pada pabrik ini, karena pabrik ini banyak menggunakan mesin-mesin sehingga kemungkinan terjadinya konslet listrik dan dapat menimbulkan api dapat terjadi terlebih lagi produk yang dihasilkan adalah kayu yang merupakan elemen yang mudah terbakar. Untuk mencegah kebakaran, pabrik telah melatih baik tenaga kerja maupun siswanya dalam menghadapi kemungkinan terjadinya kebakaran. Melalui pendidikan dan pelatihan pada Balai Besar Latihan Kerja Industri, siswa dan tenaga kerja telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan selain tentang produksi juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga keselamatan diri saat bekerja yaitu dengan menggunakan alat-alat pelindung diri. Production Training Centre mengharuskan tenaga kerjanya untuk menggunakan pelindung diri seperti : 1. Sarung Tangan 2. Masker 3. Sepatu 4. Alat pelindung dari polusi suara

2.10. Waste Treatment

Waste didefinisikan sebagai bahan-bahan yang tidak dapat diolah lebih lanjut untuk digunakan lagi, sehingga sering disebut juga sebagai buangan hasil produksi. Setiap perusahaan pasti memiliki Waste dari hasil produksi yang dilakukan sehingga diperlukan suatu kegiatan perlakuan terhadap waste yang dihasilkan tersebut. Universitas Sumatera Utara Waste yang dihasilkan pada Production Training Centre adalah hasil air digunakan untuk perebusan dan pendinginan bahan baku veneer, diamana air ini tidak berbahaya terhadap lingkungan, maka dapat dialirkan langsung ke saluran pembuagan. Selain itu, waste yang dihasilkan yang lain berupa sisa potongan kayu dan juga serbuk kayu. Sisa potongan kayu dapat digunakan untuk bahan bakar pada perebusan kayu veneer dan juga sisa potongan kayu diberikan pada penduduk sekitar ataupun dijual kepada pihak lain yang berada jauh dari wilayah pabrik. Sedangkan serbuk kayu yang telah dihisap oleh mesin penghisap debu langsung dibuang.

2.11. Maintenance

Maintenance merupakan proses perawatan terhadap mesin dan alat kerja untuk mencegah terjadinya kerusakan dan kesalahaan pada saat proses peoduksi berlangsung. Perawatan ini ditujukan agar proses seluruh produksi dapat berjalan dengan baik, sehingga tidak ada hambatan yang disebabkan oleh mesin atau peralatan yang dapat mengakibatkan cacat pada produk dan keterlambatan waktu penyelesaian produk yang berakitabat pada keterlambatan waktu pengiriman. Proses maintenance terbagi atas 2 jenis, maintenance yang dilakukan secara berkala sesuai periode waktu tertentu, dan maintenance yang dilakukan sebagai penanggulangan kerusakan. Pada perusahaan ini proses maintenance dilakukan secara berkala hanya saja frekuensinya masih sangat jarang yaitu sebulan sekali. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Pengukuran Waktu

Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang telah disiapkan4 - uji keseragaman data, dengan rumusan : . Dalam melakukan pengukuran kerja pada penelitian ini, metode yang akan digunakan adalah stop-watch time study. Pengukuran kerja ini dilakukan dengan langkah-langkah yang dimulai dengan pengambilan sejumlah pengamatan kerja dengan stop watch untuk setiap elemen kegiatan, menetapkan performance rating dan allowance dari kegiatan yang dilakukan operator, melakukan uji keseragaman data dan kecukupan data, dan melakukan perhitungan waktu baku. Dalam penelitian ini, untuk melakukan pengujian keseragaman dan kecukupan data digunakan tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5. Pengolahan data dengan menggunakan metode Stop Watch Time Study ini meliputi : σ k x CL ± = dimana tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95, sehingga k = 2. 4 Sutalaksana, “ Teknik Tata Cara Kerja”, hal 138 Universitas Sumatera Utara