Bahan 1. Bahan Baku Proses Produksi

Besarnya adalah tambahan satu bulan gaji bagi karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun. 2. Tunjangan Selama Sakit Diberikan kepada karyawan yang sedang dalam perawatan sakit dan tidak dapat bekerja yang dapat dinyatakan dengan surat keterangan dokter.

2.5.2. Fasilitas

Adapun fasilitas yang disediakan oleh Production Training Centre untuk para karyawannya adalah sebagai berikut: 1. Rumah ibadah yaitu mesjid yang dibangun di lokasi lingkungan pabrik. 2. Ruang teori untuk mengajar para siswanya.

3. Cuti yang diberikan kepada karyawan tetap Production Training Centre.

2.6. Proses Produksi

2.6.1. Bahan 2.6.1.1. Bahan Baku Bahan baku yang digunakan yaitu kayu. Kayu yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan teknis kayu untuk keperluan pembuatan mebel. Persayaratan tersebut yaitu : 1. Berat sedang Universitas Sumatera Utara Berat kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga-rongga sel atau jumlah pori-pori, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berdasarkan berat jenisnya, jenis-jenis kayu digolongkan kedalam kelas-kelas seperti pada Tabel 2.2. berikut : Tabel 2.2. Kelas Berat Kayu No Kelas Berat Kayu Berat Jenis 1 Sangat Berat 0,90 2 Berat 0,75 – 0,90 3 Agak berat 0,60 – 0,75 4 Ringan 0,60 Sumber : Production Training Centre 2. Dimensi stabil Besarnya perubahan dimensi kayu ditentukan oleh kadar air yang mungkin terjadi pada sepotong kayu waktu dikeringkan saat kayu masih dalam keadaan basah. Perubahan dimensi kayu tidak sama dalam ketiga arah yaitu longitudinal, tangensial, dan radial. 3. Awet Keawetan alami kayu berbeda-beda. Yang dimaksud dengan keawetan alami kayu adalah ketahan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk, cacing laut dan lainnya diukur dengan jangka waktu tahunan. 4. Dekoratif 5. Tekstur halus Yaitu ukuran-ukuran relatif sel-sel kayu. Yang dimaksud dengan sel kayu yaitu serat- serat kayu. Berdasarkan teksturnya, jenis kayu digolongkan atas : Universitas Sumatera Utara a. Kayu bertekstur halus, misalnya gilam, lara, kulim dan lain-lain b. Kayu bertekstur sedang, misalnya jati, sono keling dan lain-lain. c. Kayu bertekstur kasar, misalnya kompas, meranti dan lain-lain. 6. Mudah dikerjakan 7. Mudah dibubut, dipaku, diskrup dan dilem.

2.6.1.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan merupakan bahan yang ditambahkan pada proses produksi dan tetap terdapat dalam produk jadi biasanya bahan ini tidak jelas dibedakan setelah menjadi produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan daun pintu adalah: 1. Tepung dempul Digunakan untuk mendempul atau menutupi celah-celah dari sambungan daun pintu yang telah dirakit yang dilakukan pada bagian finishing. 2. Lem Lem digunakan untuk menyambung potongan-potongan kayu untuk menjadi panel pada proses clamping dan lem juga digunakan untuk menempelkan veneer dengan inti veneer.

2.6.1.3. Bahan Penolong

Bahan penolong yang ditambahkan pada produk dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut. Bahan penolong yang digunakan antara lain : 1. Kert as ampl as Universitas Sumatera Utara Kertas amplas digunakan untuk menghaluskan permukaan yang kasar dari daun pintu yang telah dirakit. 2. Label . Label ditempel pada daun pintu untuk menunjukkan spesifikasi dari produk-produk yang akan dikirim. 3. Pl ast ik Daun pintu yang telah selesai melalui tahap finishing dan telah diberi label kemdudian di packaging dengan menggunakan plastik.

2.6.2. Uraian Proses Produksi