Discrepancy Theory Equit Theory

7 perbandingan itu tidak seimbang tetapi menguntungkan, bisa menimbulkan kepuasan tetapi bisa pula tidak misalnya pada orang moralis. Tetapi bila perbandingan itu tidak seimbang dan merugikan, maka akan menimbulkan ketidakpuasan.

3. Two Factor Theory

Teori ini berprinsip bahwa puas dan ketidakpuasan kerja adalah merupakan dua hal yang berbeda atau tidak merupakan suatu variabel yang kontiniu. Teori ini dipelopori oleh Herzberg 1959. Herzberg membagi dua kelompok yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya yaitu kelompok satisfiers atau motivator dan kelompok dissatisfiers atau hygiene factors . Satisfiers motivator atau intrinsic factor, job content dan motivator, adlah faktor – faktor atau situasi yang dibuktikan sebagai sumber kepuasan kerja seperti achievement, regognition. work it self, responsibilty and advancement. Hadirnya faktor ini akan menimbulkan kepuasan tetapi tidak hadirnya faktor ini tidak selamnya menimbulkan ketidakpuasan. Dissatifiers hygiene factors atau extrinsic factor, job content, adalah faktor –faktor yang terbukti menjadi sumber ketidakpuasan, seperti : company policy and administration, supervision, techinical, salary, interpersonal relations, working condition, job security dan status . Perbaikan terhadap kondisi atau situasi ini akan mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan, tetapi tidak akan menimbulkan kepuasan karena ia bukan sumber 8 kepuasan kerja. Artinya, bahwa perbaikan terhadap salary dan working condition tidak akan menimbulkan ketidakpuasan tetapi hanya mengurangi ketidakpuasan.

2.3. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja.

Banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya sehubungan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi tentang kepuasan kerja antara lain As’ad dalam buku Psikologi Industri antara lain oleh : 1. Harold E. Burt, faktor – faktor yang menimbulkan kepuasan kerja.: a. Faktor hubungan antara karyawan, antara lain : Hubungan antara manajer dengan karyawan, faktor fisis dan kondisi kerja, hubungan sosial antara karyawan, sugesti dari teman sekerja, emosi dan situasi kerja. b. Faktor individual, seperti : sikap orang terhadap pekerjaannya, umur orang sewaktu bekerja, dan jenis kelamin. c. Faktor – faktor luar seperti : keadaan keluarga karyawan, rekreasi dan pendidikan. 2. Ghiselli Brown, faktor – faktor yang menimbulkan kepuasan kerja “ a. Kedudukan Pada umumnya manusia beranggapan bahwa seseorang yang berkerja pada pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada mereka yang berkerja pada pekerjaan yang lebih rendah. b. Pangkat golongan Kedudukan pangkat yang naik dalam satu organisasi atau perusahaan adalah merupakan suatu hal yang membuat seseorang merasa senang dan bangga.