Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap keterampilan yang dimiliki. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap bakat yang dimiliki.

48 karyawan yang puas terhadap bakat yang dimiliki dan hanya 2 orang 10,00 karyawan dibagian akuntansi dan keuangan yang menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan pekerjaannya karena tidak berbakat dalam melakukan pekerjaan tersebut. Karena karyawan bukan dari lulusan akuntansi sehingga kurang mampu menyelesaikan pekerjaan walaupun perusahaan menyelenggarakan. Kondisi- kondisi yang akan membantu karyawan dalam mengenali bakat yang di miliki yaitu : karyawan harus memiliki hasrat dimana ketika melihat, mendengar atau menerima ajakan dari seseorang untuk mengerjakan aktivitas, karyawan merasa memiliki hasrat yang kuat untuk mengerjakannya. Kemampuan untuk menguasai pekerjaan yang baru diperkenalkan dan merasa puas ketika mengerjakan pekerjaan. e. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap ketegasan pimpinan dengan minat yang dimiliki. Bila dilihat dalam suatu perusahaan bahwa ketegasan pemimpin dalam menegakkan disiplin sangat perlu untuk menghasilkan pekerjaan yang baik, dari data yang ada bahwa bahwa mereka puas dengan ketegasan pimpinan dalam menegakkan disiplin yaitu sebanyak 18 orang 90,00 yang puas terhadap ketegasan pimpinan dengan minat yang dimiliki dan hanya 2 orang 10,00 karyawan di bagian tehnik dan tanaman yang menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan ketegasan pimpinan dalam menegakkan disiplin karena pimpinan tidak memberi peringatan terhadap karyawan yang terlambat memberi laporan bulanan. Pendapat ahli Ghiselli Brown dalam bukunya As’ad 199 mengemukakan bahwa hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting artinya dalam menaikkan produktivitas kerja. Kepuasan karyawan dapat 49 ditingkatkan melalui perhatian terhadap hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahan, sehingga karyawan akan merasa dirinya merupakan bagian yang penting dari organisasi kerja sense of belonging. Pendapat dari ahli yang lain, Gilmer mengemukakan bahwa komunikasi yang lancar antara karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Misalnya adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya. Hal ini sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja. f. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap hubungan kerjasama dengan sesama karyawan. Faktor yang lain dalam menghasilkan pekerjaan yang baik adalah kerjasama antara sesama karyawan, dari data yang ada bahwa 17 orang 85,00 karyawan yang puas terhadap hubungan kerjasama dengan sesama karyawan dan hanya 3 orang 15,00 karyawan di bagian marketing dan pembelian, 2 karyawan di bagian akuntansi dan keuangan, yang menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan hubungan kerjasama antara sesama karyawan karena kurang adanya kerjasama antara karyawan dalam menyelesaikan tugas. Ada tenaga kerja yang dalam pekerjaannya memperoleh masukan dari tenaga kerja lain. Kepuasan kerja yang ada timbul karena mereka dalam jumlah tertentu dalam satu ruangan kerja sehingga dapat berkomunikasi.Tentang rekan atau mitra kerja, Heidjrachman Ranupandojo Suad Hasnan 1984 menyebutkan bahwa rekan sekerja yang kompak adalah merupakan cerminan dari kebutuhan sosial. Setiap karyawan menginginkan adanya perhatian dari rekan sekerjanya karena manusia tersebut memerlukan persahabatan dan tidak akan berbahagia kalau ia 50 ditinggalkan sendirian. Pekerjaan seringkali memberikan kepuasan kebutuhan sosial, tidak hanya dalam artian memberikan persahabatan, tetapi juga dalam segi- segi yang lain. g. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap suasana kekeluargaan dalam lingkungan kerja. Dalam lingkungan kerja perlu dipelihara rasa kekeluargaan, dari data yang ada bahwa 18 orang 90,00 mereka puas terhadap suasana kekeluargaan dalam lingkungan kerja dan hanya 2 orang 10,00 karyawan di bagian akuntansi dan keuangan yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap suasana kekeluargaan dalam lingkungan kerja karena kurang adanya kerjasama sehingga karyawan yang satu dengan yang lain terjadi hubungan yang tidak baik antara karyawan.

5.4. Kepuasan Finansial

Kepuasan finansial sangat berperan untuk menilai kepuasan kepuasan kerja karyawan, dalam hal ini adalah pemberian gaji kepada setiap karyawan, fasilitas dalam ruangan kerja, kesempatan pengembangan diri, dan kebijaksanaan promosi. Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam pemberian gaji yaitu pembagian gaji berdasarkan prestasi kerja atau kesesuaian gaji dengan prestasi kerja, pembagian gaji berdasarkan dengan tingkat pendidikan, pembagian gaji berdasarkan tingkat kemampuan dan pengalaman kerja, pembagian gaji berdasarkan waktu kerja yang digunakan, pembagian gaji berdasarkan masa kerja, pembagian gaji berdasarkan jaminan sosial yang diterima, dan juga perlu diperhatikan faktor financial yang lain untuk mendukung kepuasan kerja 51 karyawan seperti fasiltas dalam ruangan kerja, kesempatan pengembangan diri dan kebijaksanaan promosi. a. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan tingkat pendidikan. Dari data yang di dapat 18 orang 90,00 karyawan yang puas terhadap kesesuaian gaji yang di terima dengan tingkat pendidikan dan hanya 2 orang 10,00 karyawan di bagian personalia dan umum, akuntansi keuangan dan yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan tingkat pendidikan di karenakan pendidikan mereka tamatan SLTP, SLTA dan tamatan D3. Sementara karyawan yang tingkat pendidikan sarjana, gajinya jauh lebih besar. Dalam manajemen sumber daya manusia, sangat jelas dinyatakan karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peranan penting dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi,maka laju roda perusahaan pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja yang baik bagi perusahaan. b. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan prestasi kerja. Gaji sebenarnya merupakan imbalan atas prestasi karyawan. Semakin tinggi prestasi karyawan seharusnya semakin besar gaji yang akan diterima..Dari data yang ada bahwa 17 orang 85,00 karyawan yang puas terhadap kesesuaian gaji dan hanya 3 orang 15,00 karyawan di bagian akuntansi keuangan dan tanaman yang menyatakan bahwa karyawan tidak puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan prestasi kerja karena kompensasi gaji tidak mencukupi dan