Two Factor Theory Gambaran Kepuasan Kerja Karyawan di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan

8 kepuasan kerja. Artinya, bahwa perbaikan terhadap salary dan working condition tidak akan menimbulkan ketidakpuasan tetapi hanya mengurangi ketidakpuasan.

2.3. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja.

Banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya sehubungan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi tentang kepuasan kerja antara lain As’ad dalam buku Psikologi Industri antara lain oleh : 1. Harold E. Burt, faktor – faktor yang menimbulkan kepuasan kerja.: a. Faktor hubungan antara karyawan, antara lain : Hubungan antara manajer dengan karyawan, faktor fisis dan kondisi kerja, hubungan sosial antara karyawan, sugesti dari teman sekerja, emosi dan situasi kerja. b. Faktor individual, seperti : sikap orang terhadap pekerjaannya, umur orang sewaktu bekerja, dan jenis kelamin. c. Faktor – faktor luar seperti : keadaan keluarga karyawan, rekreasi dan pendidikan. 2. Ghiselli Brown, faktor – faktor yang menimbulkan kepuasan kerja “ a. Kedudukan Pada umumnya manusia beranggapan bahwa seseorang yang berkerja pada pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada mereka yang berkerja pada pekerjaan yang lebih rendah. b. Pangkat golongan Kedudukan pangkat yang naik dalam satu organisasi atau perusahaan adalah merupakan suatu hal yang membuat seseorang merasa senang dan bangga. 9 c. Umur Umur menurut penelitian mempunyai hubungan positif dengan kepuasan kerja. Umur diantara 25 sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah merupakan umur 0 umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaan. d. Jaminan Finansial dan Jaminan Sosial Jaminan – jaminan ini secara nyata banyak berpengaruh terhadap kepuasan kerja. e. Mutu pengawasan Hal ini berupa adanya perhatian dan hubungan yang baik antara pihak pimpinan dengan bawahan sehingga karyawan merasa bahwa ia adalah merupakan bagian penting dari perusahaan atau organisasi. 3. Blum, Faktor – faktor yang memberikan kepuasan kerja adalah : a. Faktor individual seperti umur, kesehatan, watak, dan harapan. b. Faktor sosial seperti hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempatan berkreasi, kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan. c. Faktor utama dalam pekerjaan seperti upah, pengawasan, ketentraman dalam kerja, kondisi kerja, kesempatan untuk maju, penghargaan terhadap kecakapan, hubungan sosial di dalam pekerjaan, ketepatan dalam menyelesaikan konflik antara manusia, dan perasaan diperlukan adil baik yang menyangkut pribadi maupun tugas. 4. Gilmer, faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah : 10 a. Kesempatan untuk maju, yaitu ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja. b. Keamanan kerja, yaitu keadaan yang aman yang sangat mempengaruhi perasaan karyawan sewaktu bekerja. c. Gaji, gaji yang lebih banyak tidak selamanya menimbulkan kepuasan karena jarang orang mengekspresikan kepuasannya dengan sejumlah orang. d. Perusahaan dan manajemen, dimana perusahaan yang baik adalah perusahaan yang dapat memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. e. Pengawasan supervisi, dengan supervisi yang baik dari seorang supervisor yang dapat berperan sebagai figur ayah yang baik bagi bawahannya dapat mengurangi tingkat absensi dan turn over. f. Faktor intrinsik dari pekerjaan, sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan. g. Kondisi kerja, termasuk kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan tempat parkir. h. Aspek sosial dalam pekerjaan, adalah sikap yang sulit untuk digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang puas atau tidaknya dalam kerja. i. Komunikasi, yaitu adanya penghargaan terhadap pendapat ataupun prestasi karyawan. j. Fasilitas, seperti adanya sarana rumah sakit, cuti, dana pensiun, dan perumahan. 5. Caugemi dan Claypool, hal – hal yang menyebakan rasa puas adalah prestasi, penghargaan, kenaikan jabatan, pujian dan hal – hal yang menyebabkan 11 ketidakpuasan adalah kebijaksanaan perusahaan, supervisor, kondisi kerja, dan gaji. 6. Luthans 1998 : 126 merumuskan kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosi seseorang yang positif maupun menyenangkan yang dihasilkan dan penilaian suatu pekerjaan atau pengalaman kerja. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Hal ini tampak dalam sikap positip karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Setiap karyawan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda sesuai dengan nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin banyak aspek dalam perkerjaan yang sesuai dengan keinginan dan aspek – aspek diri individu, maka ada kecenderungan semakin tinggi tingkat kepuasan kerjanya. Kepuasan kerja dapat mengakibatkan pengaruh terhadap tingkat turnover tingkat absensi terhadap kesehatan fisik dan mental karyawan serta tingkat kelambanan. Menurut Toni Lisyanto, fungsi kepuasan kerja adalah : a. untuk meningkatkan disiplin karyawan dalam menjalankan tugasnya. Karyawan akan datang tepat waktu dan akan menyelesaikan tugasnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. b. untuk meningkatkan semangat kerja karyawan dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. 12 Menurut Toni Lisyanto, faktor – faktor yang mempengaruhi upah adalah :

1. Pengalaman Kerja

Menurut PP No. 7 Tahun 1977, pengalaman kerja diukur berdasarkan pengelompokkan terhadap masa kerja rendah dan masa kerja tinggi, yang termasuk masa kerja rendah adalah yang belum mencapai 5 tahun sedangkan masa kerja 5 tahun ke atas dikelompokkan dalam masa kerja tinggi.

2. Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor penting dalam mempengaruhi pendapatan. Tingkat pendidikan juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi usaha penduduk perdesaan untuk mencari kesempatan kerja di luar daerah. Dengan demikian semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi kesempatan kerja di luar sektor pertanian.

3. Tanggungan Keluarga Per Rumah Tangga

Tanggungan keluarga merupakan salah satu indikator ekonomi yang menunjukkan kecenderungan semakin tinggi jumlah tanggungan keluarga semakin berat ekonomi yang harus ditanggung. Hal ini disebabkan biaya konsumsi semakin tinggi sehingga sebagian besar pendapatan keluarga digunakan untuk makan dan memenuhi kebutuhan pokok sehingga sangat kecil kemungkinan menabung. Jumlah tanggungan keluarga menunjukkan banyaknya orang yang ditanggung oleh kepala keluarga. Adapun orang yang ditanggung adalah istri, anak, orang tua, saudara dan orang lain yang tinggal serumah atau di luar rumah tetapi menjadi tanggungan kepala keluarga. 9 13 Dari berbagai pendapat tersebut, As’ad 1991 dalam bukunya menyimpulkan bahwa secara umum faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut :

A. Faktor Psikologik

Merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan keterampilan. Untuk menelusuri faktor ini, maka perlu diketahui faktor – faktor yang merupakan sumber perbedaan individu di dalam bekerja yaitu :

I. Faktor Fisik

a. Bentuk tubuh dan komposisinya Bentuk tubuh meliputi besar kecilnya tubuh, bagian – bagiannya, warna kulit dan kelengkapan anggota badan. Sedangkan kompisisinya meliputi bagaimana letak dan kesuaiannya dengan bagian – bagian tubuh lainnya. Penting dan tidaknya pengaruh kedua hal tersebut di dalam pekerjaan tergantung jenis pekerjaannya. b. Taraf Kesehatan Fisik Taraf kesehatan pada umumnya berbeda. Perbedaan ini bisa dijumpai dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya ada yang mudah diserang penyakit dan ada pula ada orang yang daya tahannya terhadap penyakit cukup kuat. c. Kemampuan Panca Indera Kemampuan fisik yang berwujud kemampuan paca indera diperlukan di dalam bekerja. Misalnya untuk bekerja di bagian perusahaan rokok diperlukan kemampuan penciuman yang baik.