13 Dari berbagai pendapat tersebut, As’ad 1991 dalam bukunya menyimpulkan
bahwa secara umum faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut :
A. Faktor Psikologik
Merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan
keterampilan. Untuk menelusuri faktor ini, maka perlu diketahui faktor – faktor yang merupakan
sumber perbedaan individu di dalam bekerja yaitu :
I. Faktor Fisik
a. Bentuk tubuh dan komposisinya Bentuk tubuh meliputi besar kecilnya tubuh, bagian – bagiannya, warna
kulit dan kelengkapan anggota badan. Sedangkan kompisisinya meliputi bagaimana letak dan kesuaiannya dengan bagian – bagian tubuh lainnya. Penting
dan tidaknya pengaruh kedua hal tersebut di dalam pekerjaan tergantung jenis pekerjaannya.
b. Taraf Kesehatan Fisik Taraf kesehatan pada umumnya berbeda. Perbedaan ini bisa dijumpai
dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya ada yang mudah diserang penyakit dan ada pula ada orang yang daya tahannya terhadap penyakit cukup kuat.
c. Kemampuan Panca Indera Kemampuan fisik yang berwujud kemampuan paca indera diperlukan di
dalam bekerja. Misalnya untuk bekerja di bagian perusahaan rokok diperlukan kemampuan penciuman yang baik.
14
II. Perbedaan individu dalam segi psikis
a. Bakat Bakat adalah kemapuan dasar yang menentukan sejauh mana kesuksesan
individu untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu, apabila individu itu diberi latihan – latihan tertentu. Setiap pekerjaan membutuhkan bakat yang
berbeda – beda. Dengan adanya kesesuaian antara bakat dan pekerjaan, maka hasil kerjanya menjadi lebih sukses.
b. Minat Minat adalah sikap yang membuat orang senang akan obyek situasi atau
ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari obyek yang disenangi itu.
B. Faktor Sosial
Merupakan faktor yang berhubungan dengan interkasi sosial baik antara sesama karyawan dengan atasannya maupun karyawan yang berbeda jenis
pekerjaannya. Kebutuhan sosial bisa diperoleh dari hubungan antara atasan dan
bawahan. Pada hakekatnya setiap karyawan menginginkan perlakuan yang adil. Mereka ingin agar suara mereka didengar kalau atasannya melakukan tindakan
yang salah, mereka menginginkan agar diakui kalau melakukan pekerjaan dengan baik, dan akhirnya setiap karyawan menginginkan adanya perhatian, baik dari
atasan maupun teman sekerja. Tidak perduli apakah pekerjaan yang dilakukan berhasil dengan baik atau tidak. Perbedaan individual mengenai besarnya
perhatian yang diterima tetap merupakan masalah yang baik bagi pimpinan. Tidak
15 semua karyawan mempunyai perasaan sama terhadap perhatian yang diberikan
oleh seorang pimpinan.
3
C. Faktor Fisik
Merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan
wakti istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur dan sebagainya.
Kondisi lingkungan kerja perlu mendapat perhatian yang serius karena lingkungan kerja yang nyaman dan aman sangat menentukan puas tidaknya
karyawan dalam melakukan pekerjaannya di lingkungan tersebut. Lingkungan harus memenuhi syarat – syarat lingkungan kerja yang baik, pemeliharaan rumah
tangga yang baik meliputi penimbunan, pengaturan mesin, bejana – bejana dan lainnya, keadaan gedung yang selamat yang memilki alat pemadam kebakaran,
pintu keluar darurat, lubang ventilasi dan lantai yang baik, dan perencanaan yang baik yang terlihat dari pengaturan operasi, pengaturan tempat mesin, proses yang
selamat, cukup alat – alat, dan cukup pedoman – pedoman pelaksanaan dan aturan.
Syarat – syarat lingkungan kerja yang meliputi ventilasi, penerangan cahaya, sanitasi dan suhu udara. Suhu di tempat kerja sangat berpengaruh
terhadap efisiensi kerja. Menurut Suma’mur 1976 dalam bukunya menyebutkan bahwa suhu nikmat adalah sekitar 24-26
C. Kerja pada suhu yang tinggi dapat membahayakan, oleh karena itu perlu penyesuaian dengan waktu kerja dan
penggunaan perlindungan yang tepat. Aspek lain yang tak kalah penting adalah
16 penerangan. Penerangan yang baik memungkinkan tenaga kerja melihat obyek –
obyek yang dikerjakannya secara jelas, cepat dan tanpa upaya – upaya yang tidak perlu. Lebih daripada itu, penerangan yang memadai memberikan kesan
pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang menyegarkan. Menurut Bennet N.B Silalahi dan Rumundang B. Silalahi 1985 dalam bukunya
mengemukakan bahwa penerangan harus memperhatikan tidak timbulnya kesilauan glare, pantulan dari permukaan yang berkilat dan peningkatan suhu
ruangan. Ternyata lampu fluorescent neon lebih memenuhi syarat dalam hal ini. Berbicara masalah waktu kerja, dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1951
tentang pernyataan berlakunya Undang-Undang Kerja tahun No. 12, telah diatur tentang aturan tenaga kerja dimana pasal 10 ayat 1 kalimat pertama berbunyi
“Buruh pekerja tidak boleh menjalankan pekerjaan lebih dari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu. Ketentuan ini membatasi waktu 7 jam sehari dan 40 jam
seminggu. Begitu pula dengan waktu istirahat dimana dalam pasal sepuluh ayat 2 Undang-Undang yang sama menyebutkan bahwa setelah buruh pekerja
menjalankan pekerjaan selama 4 jam terus menerus harus diadakan wakti istirahat sedikit – dikitnya setengah jam lamanya, waktu istirahat itu tidak termasuk jam
kerja termaksud. Waktu istirahat ini dimaksudkan untuk memulihkan kembali tenaganya dan waktu istirahat makan setelah bekerja selama 4 jam terus menerus
harus diberikan waktu istirahat sedikit – dikitnya ½ jam lamanya untuk kemudian kembali menjalankan pekerjaannya.
9
17
D. Faktor Finansial
Merupakan faktor yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji upah, jaminan sosial, macam – macam
tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi dan sebagainya.
1
Faktor ini cukup berpengaruh terhadap kepuasan karyawan. Misalnya faktor upah, sebagian besar karyawan ditanya apa yang menjadi motivasinya
untuk bekerja, maka ia akan menjawab untuk memperoleh gaji. Ini berarti gaji upah mempunyai arti penting dalam kerja. Upah adalah pengganti atas jasa yang
telah diserahkan oleh pekerja kepada pihak lain atau majikan dan wujudnya dapat bermacam – macam. Sehubungan dengan pentingnya masalah upah dalam
pekerjaan, maka perlu diberikan perlindungan upah kepada tenaga kerja yang telah dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1981 tentang
Perlindungan Upah. Sejalan dengan itu telah dikeluarkan pula Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 5614695K Tahun 2000 Tentang Penetapan Upah
MinimumSektoral Propinsi Sumtera Utara Tahun 2001. Biasanya pemberian upah diukur berdasarkan kebutuhan fisik minimum KFM. Kebutuhan fisik minimum
didefenisikan sebagai kebutuhan dari seseorang pekerja yang diukur menurut jumlah kalori, protein, vitamin – vitamin, dan bahan mineral lainnya yang
diperlukan sesuai tingkat kebutuhan minimum dan syarat – syarat kesehatan pekerja.
Upah yang dibayarkan harus membuat buruh hidup secara layak sebagai manusia yang universal dan manusiawi kebutuhannya sama dengan pejabat
pemerintah yang menetapkannya. Karena itu dalam rangka menetapkan upah minimum atas dasar hidup layak adalah :
18 1. Kebutuhan rumah tinggal.
Menurut WHO, manusia baru sehat apabila menghuni kamar atau rumah ukuran luas minimal 10,5 m
2
. 2. Kebutuhan fisik minimum.
Kebutuhan fisik minimu termasuk transport. 3. Kebutuhan sosial dan hiburan
Setiap manusia harus dapat bersosialisasi dan harus menikmati hiburan. Menurut konvensi ILO besarnya adalah sekitar 11 dari kebutuhan fisik
minimum.
5
Selain faktor upah, faktor financial lain yang tak kalah pentingnya adalah promosi atau kesempatan untuk maju. Salah satu dorongan seseorang
bekerja pada suatu perusahaan adalah adanya kesempatan untuk maju. Sudah menjadi sifat manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari
posisi yang dipunyai saat ini. Kesempatan untuk maju di dalam suatu organisasi sering disebut sebagai promosi naik pangkat. Suatu promosi berarti perpindahan
dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi disertai
dengan peningkatan gaji upah dan hak – hak lainnya. Walaupun demikian ada promosi yang tidak disertai peningkatan gaji upah yang disebut sebagai promosi
kering. Promosi dibedakan dengan transfer, karena transfer hanya menyangkut kepindahan jabatan ke jabatan lain, dalam artian status, tanggung jawab dan
gaji.
3
19
2.4. Pengertian Kerja
Di dalam kehidupannya, manusia selalu melakukan berbagai macam aktivitas atau kegiatan dimana aktivitas ini adalah salah satunya diwujudkan
dalam gerakan – gerakan yaitu yang disebut dengan kerja. Tingkah laku manusia didorong oleh kebutuhan yang belum terpenuhi
atau terpuaskan dan bukan oleh kebutuhan yang telah terpenuhi. Adanya kebutuhan yang harus dipenuhi, inilah yang menjadi faktor pendorong manusia
melakukan pekerjaan. Dari hasil kerja ini dia akan memperoleh hasil yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut yaitu berupa upah atau gaji
walaupun tidak bisa dilupakan bahwa kerja itu bisa juga berfungsi sosial. Jadi, pada hakekatnya orang bekerja bukan hanya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya tetapi juga untuk memperoleh hidup yang lebih baik. Adapun tingkatan kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia menurut
Maslow adalah sebagai berikut.
3
1. Kebutuhan psikologis dasar, yaitu kebutuhan yang bersifat biologis seperti pemenuhan kebutuhan akan sandang, pangan, tempat berlindung, sex dan
kesejahteraan hidup. 2. Keselamatan dan keamanan, yaitu kebutuhan akan rasa aman sewaktu
menjalankan pekerjaan dan perasaan aman akan harta sewaktu tinggal untuk bekerja.
3. Cinta kasih sayang, yaitu kebutuhan untuk disayang dan menyayangi, berkumpul dengan orang lain.
4. Penghargaan, yaitu kebutuhan yang menyangkut masalah tentang penghargaan sosial, pernyataan diri.
20 5. Self actualization, yaitu kebutuhan untuk mewujudkan dirinya yang
ditunjukkan dari prestasi dan kemampuan untuk melaksankan ide – idenya. Dan kebutuhan – kebutuhan yang akan dipuaskan dengan bekerja adalah :
1. Kebutuhan psikologis dasar, seperti pemuasan kebutuhan akan makan, minum, tempat tinggal, dan kebutuhan keamanan.
2. Kebutuhan – kebutuhan sosial yaitu kebutuhan akan pertolongan dan pengakuan orang lain.
3. Kebutuhan – kebutuhan egoistik yaitu kebutuhan manusia yang menyangkut keinginan untuk independent, untuk melakukan sesuatu sesuai dengan
keinginannya dan mempunyai rasa pencapaian. Menurut Mc. Gregor dikutip dari Smith Wakeley dalam bukunya
As’ad 1991, mengatakan sesorang bekerja karena bekerja itu merupakan kondisi bawaan seperti bermain atau beristirahat, untuk aktif dan mengerjakan sesuatu.
Kemudian Smith dan Wakeley dalam teorinya menambahkan bahwa seseorang itu terdorong untuk beraktivitas karena dia berharap bahwa hal ini akan membawa
pada keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sekarang. Selanjutnya Gilmer, menyatakan bahwa bekerja itu merupakan proses fisik maupun mental
manusia dalam mencapai tujuannya.
1
Dari berbagai uraian dan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bekerja adalah aktivitas manusia yang melibatkan baik fisik maupun mental yang
dasarnya adalah bawaan yang bertujuan untuk mencapai kepuasan. Perlu ditambahkan bahwa tidak semua aktivitas itu adalah bekerja, tergantung pada
motivasi yang mendasari dilakukannya aktivitas tersebut.
21
2.5. Kerangka Konsep
0020
1. Faktor Fisik
- suhu - pencahayaan
- sirkulasi udara
2. Faktor Psiko-Sosial
- minat - ketentraman
- keterampilan - bakat
- hubungan dengan sesama karyawan - hubungan dengan atasan
3. Faktor Finansial
- gaji - jaminan sosial
- tunjangan - fasilitas
- promosi
Kepuasan kerja - tinggi
- rendah
Karyawan
22
BAB. III METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik tentang kepuasan kerja pada karyawan PT. First Mujur Plantation Industry Medan Tahun 2008.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil tempat di Kantor Direksi Medan PT. First Mujur Plantation Industry yang terletak di Jl. DC. Mahakam Blok C No. 14
Padang Golf Polonia Medan.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Maret sd November tahun 2008.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi adalah semua karyawan yang bekerja di Kantor Direksi Medan PT. First Mujur Plantation Industry per bagian departemen yang
berjumlah 33 orang.
3.3.2. Sampel
Sampel ditentukan secara purposive yaitu hanya karyawan yang mempunyai peluang untuk dapat menjawab keseluruhan pertanyaan yaitu
sebanyak 20 orang.