Rumusan Permasalahan Manfaat Penelitian

5 BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kepuasan Kerja

Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda sesaui dengan sistem nilai – nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan karena adanya perbedaan pada masing – masing individu. Semakin banyak aspek – aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya dan sebaliknya. 9 Beberapa defenisi kepuasan kerja oleh beberapa ahli yang diambil dari bukunya As’ad 1991, antara lain : menurut Wexley Yukl, kepuasan kerja adalah “is the way an employee feels about hisher job” artinya perasaan seseorang terhadap perkerjaan. Sedangkan menurut Athanasiou, kepuasan kerja adalah sebagai “positive emotional state”. Vroom mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah “refleksi dari job attitude yang bernilai positif”. Hoppack menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Kemudian Tiffin berpendapat bahwa kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pemimpin dengan karyawan. Dari penelitian Sarimah Bt. Abd. Razak 1998 dikutip pengertian kepuasan kerja menurut Blum yang mengemukakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor – faktor pekerjaan, penyesuain diri, dan hubungan sosial individual di luar kerja. Locke juga mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah hasil dari perasaan yang positif 6 dan kepercayaan berkaitan dengan ciri – ciri kerja dan pengalaman – pengalaman yang berkaitan dengan kerja yang ada pada pekerja – perkerja. Ia bina melalui keadaan kerja yang baik, upah yang tinggi dan layak dan peluang – peluang kenaikan pangkat yang baik. Dari berbagai defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepusan kerja adalah “perasaan seseorang terhadap pekerjaan”.

2.2. Teori - teori Kepuasan Kerja

Menurut Wexley Yukl dalam bukunya As’ad 1991, secara umum ada tiga teori tentang kepuasan kerja yaitu :

1. Discrepancy Theory

Teori ini dipelopori oleh Porter 1961 dmana kepuasan ini diukur dengan menghitung selisih dari apa yang seharusnya dengan kenyataan yang ada dirasakan. Kemudian Locke 1969 menerangkan bahwa kepuasan kerja seseorang bergantung pada discrepancy antara should be dengan apa yang menurut perasaannya atau persepsinya telah diperoleh atau dicapai melalui pekerjaan.

2. Equit Theory

Pendahulu teori ini adalah Zaleznik 1958 dan dikembangkan oleh Adams 1963. Prinsip dari teori ini adalah bahwa puas atau tidaknya seseorang itu tergantung pada apakah ia merasakannya adanya keadilan equity atau tidak atas suatu situasi. Perasaan puas atau tidak ini diperoleh dengan membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor maupun di tempat yang lain. Bila perbandingan itu dianggap cukup adil, maka ia akan merasa puas. Bila