2.2 Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang menggunakan saluran media dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara
missal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh terpencar, sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Rakhmat, 1996:189
Ini berarti komunikasi massa memiliki ruang lingkup yang lebih luas, sebab proses interaksi komunikator dan komunikan dihubungkan oleh media
dimana komunikator tidak mengenal komunikannya secara pribadi, demikian pula sebaliknya.
Ciri-ciri komunikasi massa menurut Nurrudin dalam buku “Komunikasi Massa” Nurrudin, 2004: 16-28, antara lain:
1. Komunikasi massa berlangsung satu arah, ini berarti bahwa tidak terdapat arus
balik dari komunikan kepada komunikator. 2.
Komunikator pada komunikasi massa melembaga, artinya media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu institusi
atau organisasi. 3.
Pesan pada komunikasi massa bersifat umum, pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum public karena ditujukan kepada umum dan
menyangkut kepentingan umum. 4.
Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan, kemampuan media massa untuk menimbulkan keserempakan pada pihak khalayak dalam
menerima pesan-pesan yang disebarkan.
Universitas Sumatera Utara
5. Komunikasi massa bersifat heterogen, komunikasi atau khalayak yang
merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat
heterogen. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner, yaitu pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Yang artinya komunikasi massa itu harus menggunakan media
massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan
ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa.
Sementara itu menurut Komala menyatakan bahwa komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus
pesan yang kontiniu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Komala dkk, 2004:4
Sedangkan menurut Meletzke, komunikasi massa didefenisikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui
media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada public yang tersebar. Istilah tersebar disini menunjukkan bahwa komunikan sebagai pihak
penerima pesan tidak berada di satu tempat, tetapi tersebar di berbagai tempat. Elvinaro Ardianto, 2004:4
Dari banyaknya defenisi mengenai komunikasi massa diatas dapat disimpulkan bahwa inti dari komunikasi massa adalah proses penyampaian ide
Universitas Sumatera Utara
atau pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media massa sehingga pesan dapat diterima secara serempak. Media massa baik cetak maupun elektronik
efektif menjangkau dan menyebarkan informasi, ide, nilai-nilai kepada komunikan yang beraneka ragam serta terpisah secara geografis.
Agar tidak terjadi salah pengertian, sekaligus membedakan bentuk komunikasi massa dengan bentuk komunikasi lainnya, ada beberapa karakteristik
komunikasi massa, yaitu Devito, 1985:406: 1.
Ditujukan kepada khalayak yang relatif besar, bersifat heterogen dan anonim. 2.
Pesan yang disampaikan terbuka untuk umum dan seringkali menjangkau khalayak dalam jumlah besar secara simultan dan bersifat sementara.
3. Komunikator cenderung merupakan suatu organisasi yang kompleks, yang
mungkin melibatkan biaya besar. Syarat-syarat yang harus dimiliki komunikan antara lain:
a. Keterampilan kemampuan menangkap dan meneruskan pesan
b. Pengetahuan tertentu
c. Sikap
Faktor lain dari komunikan yang patut diperhatikan adalah: a.
Frame of reference rangka pengetahuan b.
Field of reference lingkup pengalaman Komunikasi akan berhasil baik jika pesan yang disampaikan sesuai dengan
rangka pengetahuan dan lingkup pengalaman komunikan. Demikian juga pesan harus cocok dengan lingkup pengalaman komunikan.
Universitas Sumatera Utara
Setiap proses komunikasi mempunyai hasil akhir yang disebut dengan efek. Efek muncul dari seseorang yang menerima pesan komunikasi baik secara
disengaja maupun tidak disengaja. Dalam penelitian efek komunikasi massa, media massa dipandang sangat berpengaruh, tetapi ada saat lain ketika dianggap
sedikit bahkan hampir tidak berpengaruh sama sekali. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan pandangan dalam memandang efek dari media massa tersebut.
Secara umum terdapat tiga efek dari komunikasi massa, Nurrudin, 2004: 192-199 yaitu:
1. Efek kognitif
Pesan komunikasi massa akan menimbulkan perubahan dalam hal pengetahuan, pandangan terhadap sesuatu yang diperoleh khalayak. Efek ini
berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau informasi.
2. Efek afektif
Pesan komunikasi massa mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu dari khalayak. Orang dapat menjadi lebih marah atau berkurang rasa tidak senangnya
terhadap sesuatu akibat membaca surat kabar, mendengarkan radio, atau menonton televisi. Efek ini berhubungan dengan emosi, sikap, atau nilai.
3. Efek behavioral
Pesan komunikasi massa, merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.
Universitas Sumatera Utara
Adapun beberapa media yang termasuk dalam komunikasi massa itu sendiri yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Brosur; brosur ini memiliki ukuran yang lebih besar dari folder, isi yang
lebih banyak dan terperinci. Brosur ini disebarkan secara lebih terbatas dibandingkan folder karena harganya yang mahal. Di dalamnya terdapat
lebih banyak informasi tentang fasilitas dan pelayanan, berisi petunjuk- petunjuk dan sugesti-sugesti. Brosur dapat menambah pengetahuan
pembacanya tentang bidang dan kegiatan kepariwisataan di daerah yang bersangkutan. Pendit, 1990:246
b. Lembaran selebaran atau leaflet, dipergunakan untuk memberi informasi
tambahan yang sifatnya segera dan masih hangat up-to-date kepada banyak orang di berbagai tempat. Informasi yang terdapat dalam leaflet ini
kadang merupakan pengumuman berharga tentang fasilitas yang baru dan peraturan-peraturan yang menguntungkan bagi sang wisatawan. Bisaanya
dikirimkan langsung atau diselipkan ke dalam bahan-bahan cetak lainnya. Pendit, 1990:246
c. Booklet; hampir menyerupai guide-book. Isinya lebih lengkap dari bentuk
sales support lainnya. Pembuatannya tidak secara individu, tetapi bisaanya ditanggung bersama oleh beberapa sponsor yang ikut mempromosikan
produk dan service perusahaannya. Yoeti, 1996:193 d.
Folder, materi cetak ini paling banyak dipergunakan dalam media publisitas pariwisata. Berbagai bentuk, ukuran, dan variasi dipergunakan
orang untuk menciptakan folder ini. Para ahli menasehatkan bahwa suatu
Universitas Sumatera Utara
folder tidak boleh memuat hal-hal yang terlalu dilebih-lebihkan, tidak bertele-tele, berkualitas, menarik dan mengandung kebenaran objektif.
e. Tourist map; peta mengenai informasi mengenai jalan-jalan yang harus
dilaluinya untuk menuju letak geografis. f.
Guidebook; memberi informasi tentang unit-unit usaha kepariwisataan juga menceritakan secara singkat tentang suatu daerah tujuan wisata dan
juga ungkapan-ungkapan bahasa setempat untuk memudahkan komunikasi. Yoeti, 1996:193
g. Display materials, pajangan yang digantung atau diletakkan di meja
seperti yang banyak kita lihat di kantor penerbangan dan juga biro-biro perjalanan. Yoeti, 1996193
h. Atraksi budaya; merupakan acara atau kegiatan yang diselenggarakan
dalam rangka melestarikan nilai-nilai budaya suatu daerah; segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat yang bisaa
berlangsung tiap harinya serta khusus diadakan pada waktu tertentu, seperti upacara adat, festival, pameran, pesta olahraga, peringatan
perayaan ulang tahun negara. Panduan paket penyajian atraksi wisata inni secara teknis disebut “penanggalan atraksi,” atau dikenal dalam bahasa
Inggrisnya calendar of events. i.
Event; merupakan acara atau kegiatan yang hampir sama dengan atraksi budaya, namun di sini lebih condong kepada perlombaan atau festival-
festival dalam memperoleh kejuaraan, seperti perlombaan lari, sepeda, layang-layang, marathon internasional, balap formula 1 dan lain
Universitas Sumatera Utara
sebagainya yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah.
j. Pameran; mempertunjukkan, memperlihatkan sesuatu kepada khalayak
ramai. Seperti TM Medan yang selalu mengundang pihak swasta untuk pameran produk-produk kesehatan, layanan rumah sakit, pendidikan. Di
sini pameran juga dapat mempromosikan suatu daerah beserta seluruh aspek-aspek di dalamnya yang dapat diandalkan untuk menarik wisatawan
datang ke daerah yang mengikuti pameran. Dengan kata lain pameran ini digunakan dalam rangka menambah informasi yang diperlukan wisatawan
dalam memutuskan melakukan perjalanan.
2.3 Komunikasi Pariwisata