Teknis Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2007:110. Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukansetelah uji validitas, dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan bantuan software IBM SPSS 19.0for Windows, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: Jika r alpha r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel Jika r alpha r tabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel 3.10. Teknis Analisis Data 3.10.1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti.

3.10.2. Uji Asumsi Klasik

Universitas Sumatera Utara Sebelum melakukan analisi regresi, agar dapat perkiraan yang efisiensi dan tidak bias maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig.2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2008:62. b. Uji Heteroskedastisitas Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada adanya heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari Universitas Sumatera Utara besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 1 atau VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang, 2008:104.

3.10.3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan oleh peneliti untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas yang terdiri dari brand awareness X 1 , brand association X 2 , perceived qualityX 3 dan brand loyaltyX 4 terhadap variabel terikat keputusan pembelian Y. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software IBM SPSS 19.0for windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +e Dimana : Y = Keputusan pembelian X 1 = Kesadaran merekbrand awareness X 2 = Asosiasi merekbrand association X 3 =Persepsi kualitasperceived quality X 4 = Loyalitas merekbrand loyalty a = konstanta b 1 - b 4 = koefisien regresi variabel X Universitas Sumatera Utara e = standard errorerror term Suatu perhitungan secara statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H diterima.

3.10.4. Uji Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik akan digunakan untuk menganalisis kelanjutan data melalui pengujian hipotesis sebagai berikut : a. Uji Signifikansi Simultan Uji-F Uji-F dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas yang terdiri dari kesadaran merek X 1 , asosiasi merek X 2 , persepsi kualitas X 3 , dan loyalitas merek X 4 terhadap variabel terikat keputusan pembelian Y. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F statistik ini adalah : 1 H o : b i = 0, artinya variabel bebas X 1, X 2 , X 3 , X 4 yaitu berupa variabel kesadaran merek brand awareness, asosiasi merek brand association, persepsi kualitas perceived quality dan loyalitas merekbrand loyalty secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y, yaitu keputusan pembelian. 2 H a : b i ≠ 0, artinya variabel bebas X 1, X 2 , X 3 , X 4 yaitu berupa variabel kesadaran merek brand awareness, asosiasi merek brand Universitas Sumatera Utara association, persepsi kualitas perceived quality dan loyalitas merekbrand loyaltysecara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y, yaitu keputusan pembelian. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima bila F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak bila F hitung F tabel pada α = 5 b. Uji Signifikansi Parsial Uji-t Uji-t dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas X 1 apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y secara parsial. Bentuk pengujiannya adalah: 1 H : b 1 , b 2, b 3 ,b 4 = 0, artinya variabel bebas X 1, X 2 , X 3 , X 4 yaitu berupa variabel kesadaran merek brand awareness, asosiasi merek brand association, persepsi kualitas perceived quality dan loyalitas merekbrand loyalty secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu keputusan pembelian. 2 Ha : b 1 , b 2, b 3 , b 4 ≠ 0, artinya variabel bebas X 1, X 2 , X 3 , X 4 yaitu berupa variabel kesadaran merek brand awareness, asosiasi merek brand association, persepsi kualitas perceived quality dan loyalitas merekbrand loyalty secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu keputusan pembelian. Kriteria pengambilan keputusan: Universitas Sumatera Utara H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Ha diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 c. Pengujian Koefisien Determinan R 2 Koefisiensi determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yang terdiri dari kesadaran merek X 1 , asosiasi merek X 2 , persepsi kualitas X 3 , dan loyalitas merek X 4 adalah besar terhadap variabel terikat keputusan pembelian Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yang terdiri dari kesadaran merek X 1 , asosiasi merek X 2 , persepsi kualitas X 3 , dan loyalitas merek X 4 terhadap variabel terikat keputusan pembelian Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN