Pengelolaan Pengetahuan Konsumen Landasan Teori

18 Program promosi seperti promosi yang mendukung pemasaran produk menghasilkan tanggapan yang lebih cepat daripada iklan. Hal ini berkaitan dengan daya tarik program promosi yang digunakan mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian. Daya tarik yang efektif misalnya dengan pemberian hadiah langsung seperti bonus dan discount Cavusgil, 1993 dalam Navarone, 2003 Penelitian Kopalle dan Lehman 1995 dalam Navarone 2003 tentang pengaruh promosi terhadap kesuksesan produk baru, dinyatakan bahwa pengaruh promosi dapat menarik minat beli konsumen, serta menunmbuhkan prioritas minat beli konsumen dan pembelian ulang dari konsumen. Selain itu Kopalle dan Lehmann 1995 dalam Navarone 2003 menyimpulkan pula bahwa promosi dapat diukur melalui: 1. Daya tarik promosi yaitu program promosi untuk memperkenalkan produkjasa kepada konsumen untuk merangsang pembelian produk. 2. Jangkauan promosi yaitu area yang termasuk dalam kegiatan promosi 3. Frekuensi promosi yaitu tingkat keseringan perusahaan melakukan promosi.

2.2.4. Pengelolaan Pengetahuan Konsumen

Perusahaan dalam memasarkan produk harus didasari menurut keinginan, permintaan, karakteristik pelanggan, dan serta responsivitas pelanggan dalam pasar yang sudah dimasuki perusahaan maupun pasar yang diusulkan, bersama dengan evaluasi dan penilain kekuatan dan kelemahan dasar perusahaan. Hal ini merupakan konsekuensi logis bahwa pemahaman perusahaan terhadap permintaan, minat, serta layanan dan kebutuhan konsumen terhadap produk yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 19 diinginkan merupakan unsur paling penting dalam program pemasaran. Keegan, 1997 dalam Navarone, 2003. Menurut Kotler 2004:377 salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan produk baru adalah konsep produk yang didefinisikan dengan baik sebelum pengembangan, yaitu perusahaan secara cermat mendefinisikan dan menilai pasar sasaran, persyaratan produk dan manfaatnya sebelum melanjutkan usahanya. Produk baru akan lebih berhasil jika perusahaan semakin memahami kebutuhan konsumen. Sinkula 1994 dalam Navarone 2003 menyatakan bahwa pengelolaan pengetahuan konsumen diukur melalui: 1. Menangkap keinginan konsumen yaitu pemahaman perusahaan terhadap produk yang dibutuhkan konsumen. 2. Mengintepretasikan pengetahuan konsumen yaitu kemampuan perusahaan dalam mengartikan keinginan konsumen. 3. Mengintegrasikan pengetahuan konsumen yaitu kemampuan perusahaan dalam mewujudkan keinginan konsumen. Dalam pemasaran strategik, memahami keinginan, permintaan dan kebutuhan pasar dengan mengikuti perkembangan dan karakteristik konsumen dalam promosi merupakan pendekatan yang efektif guna mengenalkan kegunaan dari suatu produk dan merek, sehingga menimbulkan suatu persepsi seperti minat dan keinginan untuk membeli. Keegan, 1996 dalam Navarone, 2003 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 20

2.2.5. Keunggulan Produk Baru