Uji Construct Reliability dan Variance Extracted Evaluasi Normalitas

58

4.3.4. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal cronbach’s alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dapat dilihat dalam tabel 4.10. Tabel 4.11. Construct Reliability dan Variance Extracted Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated X11 0,798 0,637 0,363 X12 0,552 0,305 0,695 Promosi X 1 X13 0,692 0,479 0,521 0,725 0,473 X21 0,012 0,000 1,000 X22 -0,114 0,013 0,987 Pengelolaan Pengetahuan Konsumen X 2 X23 0,664 0,441 0,559 0,110 0,151 X31 0,049 0,002 0,998 X32 -0,063 0,004 0,996 Keunggulan Produk X 3 X33 0,995 0,990 0,010 0,324 0,332 Y1 0,995 0,990 0,010 Y2 0,250 0,063 0,938 Tingkat Kesuksesan Produk Y Y3 0,099 0,010 0,990 0,482 0,354 Z11 0,138 0,019 0,981 Z12 0,037 0,001 0,999 Kinerja Pemasaran Z Z13 0,878 0,771 0,229 0,334 0,264 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran 3 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen kurang reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 59 dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.3.5. Evaluasi Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan kurtosis value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : Tabel 4.12. Assessment Of Normality Variable min Max kurtosis c.r. X11 3 5 -0,025 -0,051 X12 3 5 -0,443 -0,905 X13 3 5 -0,653 -1,333 X21 3 5 -0,965 -1,969 X22 3 5 -1,073 -2,191 X23 3 5 -1,187 -2,422 X31 3 5 -0,027 -0,055 X32 3 5 -1,085 -2,216 X33 3 5 -1,027 -2,096 Y1 3 5 -0,997 -2,035 Y2 3 5 -1,281 -2,615 Y3 3 5 -1,041 -2,126 Z1 3 5 -1,213 -2,475 Z2 3 5 -1,073 -2,191 Z3 3 5 -0,697 -1,422 Multivariate 1,155 0,256 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 60 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.6. Analisis Model