6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kompensasi Bonus
1. Pengertian Kompensasi Bonus
Kompensasi bonus adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
sebagai imbalan atau jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi adalah istilah yang berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial financial
reward yang diterima oleh orang-orang malalui hubungan kepegawaian
mereka dengan sebuah organisasi Elfira, 2014. Menurut Mondy 2005, dalam Marwansyah 2010: 269 keseluruhan imbalan yang diberikan
kepada para karyawan sebagai balasan atas jasa atau kontribusi mereka terhadap organisasi.
Manurut Marwansyah 2010, kompensasi adalah penghargaan atau imbalan langsung maupun tidak langsung, finansial maupun non
finansial yang adil dan layak kepada karyawan, sebagai balas atas kontribusi jasanya terhadap pencapaian tujuan organisasi. Menurut
Andrew dan Edwin, dalam Elfira 2014 juga menjelaskan hal yang senada
bahwa kompensasi
merupakan segala
sesuatu yang
dikontribusikan atau dianggap sebagai balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada para pekerja dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Tujuan Kompensasi
Beberapa tujuan dari kompensasi bonus menurut Elfira 2014 sebagai berikut:
a. Ikatan kerja sama Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal
antara majikan dan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha wajib membayar
kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati. b. Kepuasan Kerja
Dengan kompensasi karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh
kepuasan kerja dari jabatannya. c. Pengadaan Efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
Tujuan dari program kompensasi akan menunjang operasi yang menguntungkan, kontinuitas, dan merendam kekacauan Simamora
2004. Pendapat lain dikemukakan oleh Hoi dan Robin 2003, dalam Nugroho 2015 bahwa tujuan pemberian kompensasi finansial kepada
direksi akan mendorong perilaku yang diinginkan pemegang saham seperti pengawasan aktif terhadap berbagai keputusan manajemen.
3. Kebijakan Kompensasi