industri strategis perminyakan, gas, listrik, dan air. Demi menjaga tetap mendapatkan subsidi, perusahaan-perusahaan tersebut cenderung
menjaga posisi keuanganya dalam keadaan tertentu sehingga prestasi atau kinerjanya tidak terlalu baik. Jadi, pada aspek politis ini, manajer
cenderung malakukan kreativitas akuntansi untuk menyajikan laba yang lebih rendah dari nilai yang sebenarnya, terutama selama periode
kemakmuran tinggi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi visibilitas perusahaan sehingga tidak menarik perhatian pemerintah dan publik
yang dapat menyebabkan meningkatnya biaya politisi perusahaan. Rendahnya biaya politisi akan menguntungkan manajemen.
4. Teknik Manajemen Laba
Teknik manajemen laba menu rut Setiawati dan Na’im 2000,
dapat dilakukan dengan tiga teknik yaitu: a. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi
Cara manajemen mempengaruhi laba melalui judgement perkiraan terhadap estimasi akuntansi antara lain estimasi tingkat piutang tak
tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujid, estimasi biaya garansi, dan lain-lain.
b. Mengubah metode akuntansi Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu
transaksi, contoh: merubah metode depresiasi aktiva tetap, dari metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus.
c. Menggeser periode biaya atau pendapatan Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain:
mempercepat atau menunda pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan
sampai pada
periode akuntansi
berikutnya, mempercepat atau mengunda pengeluaran promosi sampai periode
berikutnya, mempercepat atau menunda pengiriman produk ke pelanggan, mangatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tak
dipakai.
5. Pengukuran Manajemen Laba
Manajemen laba diproksikan dengan menggunakan discretionary accrual. Discretionary accruals
DA merupakan tingkat akurat yang tidak normal. Model yang digunakan untuk menghitung discretionary
accrual adalah model modifikasi Jones The Modified Jones Model, yang
dihitung dengan cara total accrual TA dikurangi dengan non discretionary accruals
NDA Sulistiawan, 2011. Tahap-tahap untuk menghitung manajemen laba menggunakan Modified Jones Model MJM
sebagai berikut: a. Menentukan nilai total akrual TA dengan formulasi:
TA
it
= NI
it
− CFO
it
Keterangan: TA
it
= Total akrual perusahaan i dalam periode t. NI
it
= Laba bersih net income perusahaan i pada periode t. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Laba bersih adalah garis besar dari laporan laba-rugi. Laba bersih mencerminkan hak pemilik setelah semua kewajiban yang terkait
dengan beben dan pajak terselesaikan Prihadi, 2011. CFO
it
= Arus kas operasi perusahaan i pada periode t. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas
principal revenue producing activities dan aktivitas lain yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. PSAK 2 Laporan arus kas
b. Menentukan nilai parameter α1, α2, dan α3 menggunakan Jones Model
1991, dengan formula:
TA
it
= α + α ∆R
evit
+ α PPE
it
+ ε
it
Lalu semua variabel tersebut dibagi dengan aset tahun lalu sebelumnya
A
it−
, sehingga formulasinya berubah menjadi:
TA
it
A
it−
= α
Ait−
α ∆R
evit
A
it−
+ α PPE
it
A
it−
+ ε
it
Keterangan: TA
it
= Total akrual perusahaan i dalam periode t. Ait-1 = Total aset total perusahaan i pada periode t-1.
∆R
evit
= Perubahan penjualan bersih perusahaan i pada periode t. PPE
it
= Aset tetap perusahaan i Property, plant, and equipment perusahaan i pada periode t.
Aset tetap adalah aset berwujud yang: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif; dan 2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
PASK 16 Aset tetap α , α , α = Parameter yang diperoleh dari persamaan regresi.
ε
it
= Error term perusahaan i pada periode t. c. Menghitung nilai akrual nondiskresioner NDA dengan formulasi:
NDA
it
= α A
it−
+ a ∆R
evit
A
it−
− ∆R
ecit
A
it−
+ α PPE
it
A
it−
Keterangan: NDA
it
= Akrual nondiskresioner perusahaan i pada periode t. Akrual nondiskresioner nondiscretionary accrual adalah akrual yang
dapat berubah bukan karena kebijakan atau pertimbangan pihak manajemen, seperti perubahan piutang yang besar karena adanya
tambahan penjualan yang signifikan Sulistiawan, 2011. Ait-1 = Total aset total perusahaan i pada periode t-1.
∆R
evit
= Perubahan penjualan bersih perusahaan i pada periode t. ∆R
ecit
= Perubahan piutang perusahaan i pada periode t. PPE
it
= Aset tetap perusahaan i Property, plant, and equipment perusahaan i pada periode t.
Aset tetap adalah aset berwujud yang: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif; dan 2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
PASK 16 Aset tetap α , α , α = Parameter yang diperoleh dari persamaan regresi.
Nilai parameter � , � , dan � adalah hasil dari perhitungan pada
langkah ke-2. Isikan semua nilai yang ada dalam formula sehingga nilai NDA akan bisa didapatkan.
d. Menentukan nilai akrual diskresioner yang merupakan indikator manajemen laba akrual dengan cara menghitung total akrual dengan
akrual nondiskreioner, dengan formulasi:
DA
it
= TA
it
− NDA
it
Keterangan: DA
it
= Akrual diskresioner perusahaan i pada periode t. Akrual diskresioner discretionary accrual adalah akurual yang dapat
berubah sesuai dengan kebijakan manajemen, seperti pertimbangan tentang penurunan umur ekonomis aset tetap atau pertimbangan
pemilihan metode depresiasi Sulistiawan, 2011. TA
it
= Total akrual perusahaan i dalam periode t. NDA
it
= Akrual nondiskresioner perusahaan i pada periode t. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Akrual nondiskresioner nondiscretionary accrual adalah akrual yang dapat berubah bukan karena kebijakan atau pertimbangan pihak
manajemen, seperti perubahan piutang yang besar karena adanya tambahan penjualan yang signifikan Sulistiawan, 2011.
Sulistyanto 2008, dalam Pratiwi 2016 menyatakan nilai positif menunjukan bahwa manajemen laba dilakukan dengan income
maximization , maka semakin besar angka manajemen laba semakin
tinggi tingkat manajemen laba. Nilai negatif meunjukan manajemen laba dilakukan dengan income minimization, maka semakin kecil
angka manajemen laba semakin tinggi tingkat manajemen laba. Hasil klasifikasi manajemen laba dikategorikan sebagai berikut:
Nilai discretionary accruals negatif income minimization 1
Nilai discretionary accruals positif income maximization
C. Hubungan Kompensasi Bonus Dengan Manajemen Laba