2. Proses Lahirnya Budaya Sekolah
Budaya merupakan cerminan kebiasaan yang menjadi nilai dan dipahami serta dilaksanakan oleh seluruh komponen organisasi. Budaya menjadikan atmosfer antara satu
organisasi dengan organisasi lainnya berbeda, Henry L Tosi at all 2000 menyatakan untuk merasakan perbedaan organisasi “pergilah ke luar negeri maka anda akan merasakan
perbedaan budaya organisasi”. Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa setiap negara atau organisasi memiliki budaya yang berbeda dan menjadi jati diri atau identitas dari organisasi
tersebut. Budaya pada dasarnya sesuatu yang dapat diciptakan dan diubah, budaya bukan
sesuatu yang given datang dari langit yang harus dijunjung tinggi. Budaya sebagai hasil karya manusia sebagai dampak dari proses interaksi manusia satu dengan yang lainnya.
Format, bentuk,dan sistematika budaya sebuah organisasi akan sangat ditentukan oleh orang-orang yang mendirikan dan memimpin organisasi itu sendiri. Robbins 2006
menyatakan bahwa para pendiri organisasi biasanya memiliki dampak besar pada budaya awal organisasi, mereka mempunyai visi tentang bagaimana seharusnya organisasi
tersebut. Nilai-nilai yang tertuang dalam konsep dasar organisasi biasanya akan menjadi falsafah dasar pengelolaan dan pengembangan organisasi. Perubahan budaya yang ada
dalam sebuah organisasi merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari budaya yang sudah ada. Robbins 2006 menggambarkan proses terciptanya budaya organisasi
diilustrasikan pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Proses Terciptanya Budaya Organisasi
Budaya organisasi tercipta sebagai hasil proses manajemen dan sosialisasi di antara komponen organisasi, proses tersebut merupakan implementasi dari filosofi sebagai
nilai dasar organisasi yang telah diseleksi. Proses ini dapat menjadi siklus sehingga akan tercipta budaya organisasi baru yang dapat menjadikan organisasi dan kinerja organisasi
lebih baik. Sekolah sebagai sebuah organisasi memiliki nilai dan adab yang selanjutnya
menjadi budaya sekolah, budaya sekolah tercipta sebagai hasil akulturasi nilai dari proses sosialisasi personil sekolah dengan sesama perangkat lainnya, personil sekolah dengan
masyarakat, serta proses asimilasi dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Budaya sekolah tersebut selanjutnya akan menciptakan suasana sekolah yang berlainan
dibandingkan dengan sekolah lainnya. Suasana yang tercipta bisa lebih nyaman, memacu prestasi, menumbuhkan jiwa kompetitif serta spirit lainnya yang memiliki dampak terhadap
proses pendidikan di sekolah. Mengingat budaya itu dapat diciptakan dan dikembangkan maka sudah selayaknya
apabila budaya yang selama ini dirasakan memiliki kekurangan dilakukan perubahan atau mungkin diciptakan budaya baru agar kondisi sekolah menjadi lebih baik. Penciptaan
budaya baru harus dilakukan secara cermat dan melalui kajian yang mendalam, perubahan yang terjadi tidak bersifat instan melainkan berproses dari tahapan yang sederhana hingga
fundamental. Perubahan budaya baru harus memiliki implikasi positif dan mampu mengantisipasi kondisi yang akan terjadi di masa depan, sehingga organisasi sekolah akan
lebih siap menghadapi tantangan yang akan datang di masa depan.
3. Nilai-nilai Karakter Budaya Sekolah