luar sekolah masyarakat sekitar, para pengantarpenjemput peserta didik, supir,
dll perlu adanya sosialisasi edukasi yang jelas tentang point-point apa saja yang
menjadi budaya sekolah, kapan waktu pelaksanaannya serta aturansanksi yang
akan diberlakukan.
Sosialisasi edukasi dilakukan pihak sekolah dengan cara antara lain: 1 Pertemuan diskusi dengan seluruh guru tentang tujuan,point-point budaya
sekolah yang diinginkan, kendalahambatan, waktu pelaksanaan, serta upaya dalam memaksimalkan budaya sekolah.
2 Adanya pertemuan dengan orang tua peserta didik dengan penjelasanpemaparan dari kepala sekolah tentang tujuan, point-point, waktu
pelaksanaan, serta bagaimana peran serta para orang tua demi terciptanya budaya sekolah yang diharapkan.
3 Sosialisasi dan penjelasan yang sama dan bagaimana peran serta mereka kepada warga sekolah lainnya seperti ; petugas kebersihan, satpam, supir antar
jemput sekolah, petugas tata usahakeuangan, karyawan sekolah, dll. 4 Sosialisasi dan penjelasan kepada para peserta didik tentang jenis budaya
sekolah, aturan, waktu pelaksanaan, serta aturansanksi bagi yang tidak menjalankan budaya yang telah ditetapkan.
5 Pembuatan papan-papan pengumuman yang memuat point-point budaya sekolah yang ditempel di dalam di luar sekolah mulai dari tempat parkir, ruang
satpam, lapangan sekolah, didalamluar kelas, perpustakaan, dll. 6 Slogan-slogan budaya sekolah yang ada di semua sudut sekolah seperti ;
madding dan koridor.
b. Keteladanan
Agar budaya sekolah menjadi sikapkarakter bagi semua warga sekolah, maka peran yang sangat penting adalah contoh sikapketeladanan dari dalam diri sekolah
tersebut. 1 Kepala sekolah wakil kepala sekolah sebagai motor motivator bagi para
guru, peserta didik dan warga sekolah lainnya harus mampu memberikan contoh sikap yang menunjukkan budaya sekolah.
2 Guru juga harus menjadi motor memberikan keteladanan kepada para peserta didik tentang sikap yang mencerminkan budaya sekolah.
3 Keteladanan juga harus ditunjukkan oleh para petugas kebersihan, karyawan sekolah, dan peserta didik senior.
c. Konsistensi
Agar menjadi sikapkarakter, budaya sekolah harus dilaksanakan dengan terus menerus. Untuk itu perlu adanya pelaksanaan secara konsisten dari pihak sekolah,
hal tersebut dapat dilakukan dengan cara ; 1 Monitoring berkala dari kepala sekolah kepada para guru peserta didik di tiap
kelas, serta kepada para petugas sekolah lainnya. 2 Monitoring setiap harinya dari guru di kelas kepada para peserta didiknya.
d. Kepemimpinan
Peran penting dalam suksesnya budaya sekolah adalah kepemimpinan yang diwujudkan dalam sikap budaya sekolah, antara lain ;
1 Kepemimpinan kepala sekolahpimpinan sekolah bagi semua warga sekolah baik kepada peserta didik, guru, petugas sekolah dan pihak luar termasuk orang tua
masyarakat. 2 Kepemimpinan guru sebagai pendidik baik bagi dirinya sendiri maupun bagi
peserta didik dikelasnya seluruh peserta didik di sekolah 3 Kepemimpinan peserta didik terhadap dirinya dan peserta didik lainnya. Hal ini
dapat dilatih dimotivasi dalam berbagai kegiatan peserta didik di kelasdi luar kelas.
e. Ketegasan
Ketegasan pihak sekolah sangatlah penting dalam mensukseskan sikapkarakter budaya sekolah.
1 Ketegasan aturan yang berlaku tanpa kecuali kepada siapapun yang ada di sekolah
2 Ketegasan sikap pimpinan sekolah tentang pelaksanaan sikap budaya sekolah kepada semua warga sekolah
3 Ketegasan sikap guru yang standar dalam pelaksanaan budaya sekolah, sehingga semua melaksanakan tugas yang sama kepada peserta didik.
4 Ketegasan sikap para petugas sekolah petugas kebersihan, satpam, dll dalam menjalankan mensukseskan sikap budaya sekolah kepada peserta didik
pihak luar. 5 Perlu adanya keseragaman sikap ketegasan yang dilakukan oleh semua pihak di
sekolah.
f. Reward dan Punishment