75
BAB IV ANALISA PERANCANGAN
4.1 Analisa Site
Dalam perencanaan dan perancangan, analisa site mempunyai peranan penting dalam penentuan zonning, perletakan entrance atau pintu masuk, arah
hadap bangunan dan tampilan bangunan.
4.1.1. Analisa Aksesibilitas
Pencapaian site lokasi dari daerah sekitarnya ditentukan berdasarkan pertimbangan terhadap beberapa aspek, antara lain:
1. Keleluasaan pengamatan untuk berorientasi terhadap obyek
2. Ruang yang memiliki potensi sebagai titik pandang pengamat untuk
mengenali obyek. 3.
Sudut pandang 4.
Kecepatan maksimum kendaraan pada lalu lintas
yang ada.
Pada lokasi site ini keleluasaan untuk berorientasi terhadap obyek dapat diperoleh dari sisi selatan yaitu dari akses utama menuju Maha Vihara, karena
jalan ini merupakan akses utama yang dapat digunakan untuk menuju ke lokasi site. Sementara itu arus laju kecepatan kendaraan pada jalan ini cukup rendah
dikarenakan berada di perumahan penduduk desa yang bisa dikatakan cukup lengang. Sehingga orientasi maupun letak entrance dapat diletakkan pada bagian
Timur dengan pertimbangan dan analisa yang ditentukan. Akses utama menuju Maha Vihara merupakan jalur penghubung perumahan
antar penduduk desa Bejijong sisi Barat, lebar jalan ini 4 meter. Arus kendaraan yang melewati jalan ini didominasi oleh kendaraan sepeda motor dan mobil. Arah
pandang yang memiliki kriteria baik pada sisi Timur yang berhadapan langsung dengan jalan utama.
76
Gambar 4.1. Sudut Pandang Orang ke Site Sumber : Analisa Penulis, 2013
Sedangkan bagian site yang berpotensi sebagai letak entrance adalah bagian Timur site dengan tiga titik yang menjadi alternatif penetapan Main Entrance
ME. Tiga titik tersebut adalah titik A, titik B dan titik C, seperti yang digambarkan pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. Analisa Alternatif Perletakkan ME Sumber : Analisa Penulis, 2013
Menunjukkan arah pandang orang dariarea persawahan
Menunjukkan arah pandang orang
dari area pemukiman warga Desa bejijong
Menunjukkan arah pandang orang dari vihara
Menunjukkan arah pandang orang dari gedung
pertemuan vihara, pemukiman home industry
B A
C
Dari Pemukiman WargaCandi
Brahu
Dari Area Home Industry
Jalur utama SBY-Yogya
77 Dari tiga titik tersebut dapat dijelaskan bahwa titik A letaknya dekat dengan
sisi site dan jika dari arah Utara pencapaiannya terlalu jauh, serta lebih susah dilihat jika dari arah Selatan. Titik B berada pada bagian tengah, letaknya
menunjukkan arah pandang orang dari gedung pertemuan maha vihara, serta pemukiman home industry. Lebih mudah dicapai baik dari arah Selatan maupun
Utara. Sementara itu pengunjung juga dapat di arahkan untuk menikmati bangunan terlebih dahulu sebelum masuk. Sedangkan titik C merupakan
kebalikan dari titik A, dimana pencapaian dari arah Selatan terlalu jauh, dari arah Utara lebih susah dilihat dan dikenali.
Dari penilaian ketiga titik alternatif perletakkan ME tersebut dapat disimpulkan titik yang paling sesuai digunakan sebagai Main Entrance ME
adalah pada titik B sebagai pertimbangan alternatif pencapaian dari arah Utara dan Selatan.
Gambar 4.3. Respon Desain Alternatif Perletakkan ME Sumber : Analisa Penulis, 2013
4.1.2 Analisa Iklim