70
3.3.2 Aksesibilitas
Pola aksesibilitas jalan utama atau transportasi untuk wilayah perencanaan ini memiliki kecenderungan pergerakan Selatan ke Utara. Jalan Candi Brahu
merupakan akses untuk menuju lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi umum, mobil pribadi atau jasa ojek dengan kondisi jalan yang baik
untuk pejalan kaki pencapaian ke lokasi cukup jauh dari jalan raya utama. Berikut adalah gambar alternatif pencapaian aksesibilitas menuju lokasi site :
Gambar 3.9 Alternatif Pencapaian Lokasi Sumber : Analisa Penulis, 2013
Alternatif 1 yaitu dari Jalan Majapahit : •
Jalur dari arah jalan utama Surabaya-Yogyakarta •
Mudah dalam pencapaian dan mudah dikenali •
Jalan cukup lebar ±10 m dengan dua arah •
Mendukung pengunjung dalam mengarahkan ke dalam site karena terdapat Maha Vihara Majapahit dan Candi Brahu sebagai objek wisata.
Alternatif 2 yaitu dari Jalan Candi Brahu : •
Merupakan jalur penghubung antara Candi Brahu dengan Maha Vihara Majapahit dan Desa wisata logam Bejijong.
ALT 1 ALT 2
Dari arah Jombang- Jogja atau Surabaya
Dari Soko - Mojokerto Kota
SITE
71 •
Kondisi cukup mendukung dalam kemudahan akses dan pencapaian ke dalam site
• Lebar jalan ± 6 m dengan 2 arah
• Merupakan alur sirkulasi penyebaran situs
Gambar 3.10 Kondisi Jalan Menuju Lokasi Sumber : Data Penulis 2013
3.3.3. Potensi Lingkungan
Lingkungan sekitar site dengan pemukiman penduduk yang cukup padat karena selain untuk rumah hunian, sebagian besar penduduk menggunakan
rumah mereka untuk home industry kerajinan logam di Desa Wisata Kerajinan Cor Kuningan Bejijong, hal ini yang menjadi potensi untuk menarik pengunjung
dan wisatawan.
Gambar 3.11 Potensi Bangunan Di Sekitar Site Sumber : Analisa Penulis 2013
Home Industry
A : Potensi daya tarik wisata diantara obyek rancangan dan
MahaVihara saling berkaitan dengan mendesain connecting axis
way
A
B : Potensi obyek rancangan dengan home industry yang saling
menguntungkan dan sebagai konsep wisata desa
B
72 1. Fasilitas Peribadatan yang tersedia di sekitar site antara lain:
a. Maha Vihara Majapahit Maha Vihara Mojopahit di desa Bejijong, Trowulan-Mojokerto, Jatim,
merupakan Buddhist Centre yang dibangun oleh Bante Viriyanadi Mahathera pada 1989. Berdiri diatas area seluas 20.000 M2 dalam lingkungan para
pengrajin kuningan dan seniman pahat batu pematung , dengan bangunan bercorak khas Jawa, beratap joglo, dinding relief batu pahat.
Gambar 3.12 Fasilitas Peribadatan Maha Vihara Sumber : Data Penulis, 2013
2. Fasilitas Publik a. Gedung Pertemuan
Terdapat sarana publik berupa gedung pertemuan yang dikelola oleh Maha Vihara Majapahit. Gedung ini masih dalam proses pembangunan
yang nantinya difungsikan sebagai ruang serba guna, pertemuan, acara peribadatan.
Gambar 3.13 Fasilitas Gedung Pertemuan Maha Vihara Sumber : Data Penulis, 2013
73
3.3.4. Infrastruktur Kota