Latar Belakang Pemilihan Lokasi Penetapan Lokasi

60

BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Wilayah Kabupaten Mojokerto terletak di antara 111 20’13” - 111 40’47” Bujur Timur dan antara 07 18’35” - 07 47” Lintang Selatan. Secara geografis Kabupaten Mojokerto tidak berbatasan dengan pantai, hanya berbatasan dengan wilayah Kabupaten lainnya : Gambar. 3.1 Peta Wilayah Kabupaten Mojokerto Trowulan 61 Sebelah Utara : Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik Sebelah Timur : Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan Sebelah Selatan : Kabupaten Malang Sebelah Barat : Kabupaten Jombang Pemilihan site bertujuan untuk mendapatkan lokasi yang sesuai. Di samping fungsi bangunan yang akan direncanakan salah satunya adalah mengajak atau mendorong atau meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan kebudayaan Majapahit dan pendekatan konsep rancang bangun pada “Wisata Kerajinan Logam Bejijong” adalah memberikan kemudahan pengunjung dalam pencapaian dan strategis. Dasar pertimbangan pemilihan lokasi memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Mojokerto 2. Lokasi berada pada Kecamatan Trowulan 3. Memperhatikan alur sirkulasi pengunjung ke sebaran wisata Cagar Budaya Majapahit di Trowulan 4. Lokasi daerah yang memilki aksesibilitas mudah dalam pencapaian dan merupakan tempat yang memiliki nilai potensi wisata 5. Luas tapak memenuhi syarat kebutuhan ruang 4367 m² 6. Tersedianya prasarana seperti listrik, air bersih, telepon, serta jaringan infrastruktur jalan, saluran pembuangan dan lain-lain yang mendukung pelaksanaan operasional proyek Dasar pertimbangan penetapan lokasi site dapat dilihat secara detil dalam peta Kecamatan Trowulan. Di dalam peta tersebut disimpulkan bahwa para pengunjung atau wisatawan yang berkunjung di Kawasan Wisata Trowulan memiliki akses dan pencapaian yang berbeda sehingga hal inilah yang menimbulkan potensi untuk pemilihan lokasi site berada pada jalur akses atau area yang merupakan sirkulasi penyebaran menuju obyek wisata.

3.2 Penetapan Lokasi

Menurut Badan Pusat Statistik Kecamatan Trowulan tahun 2012, bahwa Kecamatan Trowulan berada pada 11 Km dari sebelah barat Kabupaten 62 Mojokerto. Kecamatan Trowulan mempunyai luas daerah yaitu 39,20 Km2 Kecamatan Trowulan mempunyai administratif, 16 Desa, 60 Dusun, 110 RW, 405 RT. Jenis tanah pada Kecamatan Trowulan yaitu bertanah subur, karena sebagian besar lahan yang ada di Kecamatan Trowulan digunakan sebagai lahan pertanian dan sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Kecamatan Trowulan mempunyai tinggi permukaan 535 m dari permukaan laut dan mempunyai curah hujan rata-rata 25mmhari nya. Berikut adalah Peta Sebaran Situs Wisata di Trowulan yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan pemilihan lokasi perancangan : Gambar. 3.2 Peta Wilayah Kecamatan Trowulan Dengan mempunyai batas wilayah, yaitu: 1. Sebelah Utara : Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang 2. Sebelah Timur : Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto 4. Sebelah Barat : Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang Menurut pengembangannya nanti taman wisata “Wisata Kerajinan Logam Bejijong” direncanakan di Desa Bejijong berdasarkan Perda No. 9 Tahun 2012 63 Tentang RTRW Kabupaten Mojokerto yang menjadi koridor jalur barat merupakan rencana pengembangan kawasan peruntukan pariwisata dengan beberapa pertimbangan akan lokasi berada pada sekitar permukiman home industry kerajinan logam dan situs obyek wisata yang selanjutnya dikembangkan dan saling berkaitan dengan wisata budaya dan wisata belanja bagi sentra-sentra kerajinan yang ada di Desa Bejijong. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penetapan lokasi “Wisata Kerajinan Logam Bejijong”, terdapat tiga alternatif lokasi. Lokasi ke-1 merupakan site di tengah area permukiman penduduk yang sebagian besar dikediaman mereka adalah home industry kerajinan logam Desa Bejijong. Lokasi ke-2 berada pada sisi Jalan Raya Majapahit atau lebih dikenal Jl. Raya Surabaya- Yogyakarta, sedangkan lokasi ke-3 terletak di Jalan Maha Vihara-Candi Brahu, Desa Bejijong. Tiga alternatif tersebut akan dijelaskan pada gambar berikut: Gambar. 3.3 Peta Alternatif Pemilihan Lokasi Sumber : Analisa Penulis, 2013 64 a. Lokasi 1 Terletak di tengah area perkampungan yang merupakan home industry kerajinan logam Desa Bejijong. Lokasi ini dijelaskan sebagai berikut : - Lahan merupakan tanah kosong yang dikelilingi pepohonan. - Kondisi infrastruktur jalan beraspal yang cukup baik dengan tingkat kebisingan yang cukup tinggi. - Utilitas saluran pembuangan air baik, karena masyarakat membuat saluran pembuangan air drainase disetiap halaman depan rumah. - Vegetasi merupakan beberapa pohon liar dan beberapa pohon yang dimanfaatkan oleh penduduk sekitar. - Dilengkapi dengan fasilitas jaringan listrik PLN, jaringan telepon dan jaringan air bersih PDAM b. Lokasi 2 Lokasi kedua berada di sisi Jalan Raya Majapahit dengan kondisi lalu lintas yang sangat padat karena merupakan jalan provinsi yang menjadi jalur utama sebagai penghubung antar kota dan propinsi wilayah selatan. - Lahan merupakan tanah kosong, yang ditumbuhi semak belukar dan pohon-pohon liar. - Kondisi jalan raya sangat baik, dengan tingkat kebisingan sangat tinggi karena Jalan Raya Majapahit yang merupakan batas selatan lokasi site adalah jalan propinsi dengan lalu lintas sangat padat. - Lokasi cukup strategis, karena berada pada jalan utama By Pass Surabaya-Yogyakarta. - Terdapat fasilitas utilitas yang memadahi, jaringan listrik PLN dan air bersih dari PDAM Kabupaten Mojokerto sepanjang akses jalan utama. - Lokasi proyek berada di sekitar lahan permukiman warga, fasilitas umum dan perdagangan. c. Lokasi 3 Lokasi ketiga berada di Jalan Maha Vihara – Candi Brahu yang merupakan pinggiran dari sentra industri logam Desa Bejijong. Lokasi ini 65 terletak pada kawasan dengan kondisi lingkungan yang masih hijau dan jauh dari kebisingan kota. - Lahan merupakan tanah kosong bekas tanaman tebu yang tidak terawat dan terdapat pepohonan alami. - Terdapat infrastruktur jalan beraspal dengan kondisi baik dan layak dengan tingkat kepadatan lalu lintas sedang yang memiliki tingkat kebisingan rendah. - Terdapat saluran utilitas pembuangan yang memadahi dan terdapat aliran sungai disisi barat site. - Terdapat fasilitas jaringan listrik PLN, jaringan telepon dan jaringan air bersih PDAM - Terdapat sarana penunjang umum, perdagangan, pendidikan, dan tempat peribadatan yaitu yang berada. - Lokasi berada disamping area wisata Maha Vihara Majapahit dan pinggiran sentra kerajinan logam Desa Bejijong. Setelah melakukan analisa dan pengamatan langsung terhadap tiga lokasi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa lokasi yang mendukung terhadap obyek perancangan proyek ini berada pada lokasi yang mempunyai kriteria lokasi 3. Berikut adalah gambar lokasi 3 yang berada di Jl. Maha Vihara – Candi Brahu : Gambar 3.4 Lokasi Site Sumber : Google Earth Alasan-alasan penetapan lokasi ini sebagai lokasi rancangan proyek ini adalah : a. Berdasarkan Perda No. 9 Tahun 2012 Tentang RTRW Kabupaten Mojokerto, Jalan Maha Vihara – Candi Brahu berada di Desa Bejijong, Kecamatan Lokasi yang dipilih 66 Trowulan merupakan koridor jalur barat rencana pengembangan kawasan peruntukan pariwisata. b. Site berada di lokasi yang menjadi akses sirkulasi pengunjung menuju obyek wisata situs yang merupakan Kawasan Wisata Trowulan. c. Site terletak dekat dengan area permukiman, yang merupakan home industry sentra kerajinan logam Desa Bejijong. d. Site berada di pinggiran kota yang kondisinya jauh dari kebisingan kota namun akses pencapaian dari kota mudah. e. Tersedianya prasarana yang memadai seperi listrik, air bersih, jaringan kabel telkom serta jaringan infrastruktur seperti jalan, saluran pembuangan dan lain- lain. f. Terdapat fasilitas-fasilitas publik yang dapat menjadi pendukung proyek ini. g. Lokasi memiliki potensi nilai jual yang tinggi.

3.3 Kondisi Fisik Lokasi